Konten Media Partner

Dianggap Menipu Aparat Setempat, Tentara Papua Nugini Pukul WNI

8 Desember 2018 13:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dianggap Menipu Aparat Setempat, Tentara Papua Nugini Pukul WNI
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keakraban TNI dengan tentara PNG di Perbatasan RI-PNG di Skouw-Wutung. (BumiPapua.com/Lazore)
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM - Tentara Papua Nugini (PNG) diduga melakukan pemukulan dan penyitaan barang bawaan seorang warga Negara Indonesia (WNI) berrnama Jenri.
Akibat kejadian itu, kegiatan pelintas batas di jalur perbatasan di Distrik Sota ditutup sementara. Komandan PNG Defence Force (tentara PNG) juga telah mengirim surat permohonan maaf kepada TNI yang bertugas di Distrik Sota, Kabupaten Merauke, pasca-kejadian tersebut.
Kepala Imigrasi Merauke, Danang, dalam konferensi persnya mengatakan bahwa informasi dugaan pemukulan WNI oleh tentara PNG didapat dari seorang WNI di Distrik Sota.
Kronologis awalnya, tiga orang WNI, yakni Markus Ndimar, kepala rombongan pas lintas batas; Tomas Ndimar, dan Jendri mendapatkan pas lintas lintas batas yang dikeluarkan petugas pos imigrasi pada Rabu (28/11).
ADVERTISEMENT
Kemudian, ketiga WNI ini berangkat melalui jalur darat dengan tujuan untuk berburu rusa dan berjualan di Kampung Sapes, Weam, PNG. Saat menuju PNG, ketiganya melapor di pos PNG Defence Force yang terletak di Pasar PNG, tak jauh dari Tugu Perbatasan RI-PNG.
Tentara PNG setempat lalu memeriksa barang bawaan dan dokumen lintas batas WNI ini. Setelah memeriksa dokumen pas lintas batas (border pass), ketiga WNI ini diizinkan masuk oleh tentara PNG. Lalu, ketiganya menuju Kampung Sapes dan melapor ke pihak imigrasi PNG.
Ketiga WNI menetap selama dua hari di Kampung Sapes untuk berburu rusa dan berjualan. Pada Sabtu (1/12), ketiganya kembali ke Pos Weam PNF dengan melaporkan diri ke petugas Imigrasi PNG untuk meminta izin kembali ke Distrik Sota.
ADVERTISEMENT
Pada saat menunjukan pas lintas batas di petugas Imigrasi PNG, tiba-tiba terjadi insiden pemukulan terhadap Jenri yang diduga dilakukan oleh Mr. Pakarom, seorang tentara PNG.
"Jenri dipukul di bagian rahang, sementara dua WNI tak dipukul. Tapi setelah itu, ketiganya dihukum dijemur di bawah panas matahari selama dua jam dan menyita semua barang bawaan ketiganya," jelas Danang, Sabtu (8/12).
Danang mengatakan, ketiga WNI dianggap telah melakukan pelanggaran oleh aparat keamanan setempat karena tak mencantumkan pas foto dalam dokumen pas lintas batas. Selain itu, ketiga WNI ini dinilai telah menipu tentara PNG tentang tujuan masuk ke negara itu.
"Sudah dilakukan rapat bersama dan disepakati untuk tatap manjaga hubungan RI-PNG, serta Komandan PNG Defence Force telah mengirim surat permohonan maaf kepada TNI yang bertugas di Sota," kata Danang. (Abdel)
ADVERTISEMENT