Konten Media Partner

War Aremi dan Bukit Sontiri, Wisata Alami di Kebar, Cocok untuk Relaksasi

22 Februari 2023 16:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga camping menggunakan tenda di atas Bukit Sontiri, Kampung Matatun, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Foto: Bertho Yekwam.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga camping menggunakan tenda di atas Bukit Sontiri, Kampung Matatun, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Foto: Bertho Yekwam.
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Kampung Matatun, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya merupakan salah satu kampung yang memiliki destinasi wisata alam pemandian air panas Aremi (War Aremi) dan Bukit Sontiri yang sangat menjanjikan. Kedua lokasi wisata ini berada tak jauh dari lokasi Kampung Matatun.
ADVERTISEMENT
Awalnya, dua destinasi wisata ini menjadi bagian dari Kampung Atai, namun karena kampung dipindahkan ke bagian pegunungan Distrik Manekar, sehingga kedua lokasi menjadi bagian dari wilayah administrasi Kampung Matatun.
Untuk menuju ke lokasi wisata tersebut sangat mudah. Bisa ditempuh berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua, hanya membutuhkan waktu 7-10 menit dari Kampung Matatun ke lokasi wisata tersebut.
Anak-anak di Lembah Kebar saat menikmati bak Air Panas Aremi yang ada di Kampung Matatun, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Foto: Roberth Yewen.
Kepala Kampung Matatun, Viktor Melvin Ajoi menuturkan War Aremi merupakan air panas alami. Lokasinya berada di daratan rendah bagian selatan. Sedangkan lokasi Bukit Sontiri berada di atas perbukitan bagian timur Kampung Matatun. "Wisata ini cocok untuk relaksasi, melepaskan penat dari rutinitas harian," katanya, Rabu (22/2/2023)
Untuk ke lokasi wisata ini, pengunjung disuguhi ilalang yang berada di samping kiri dan kanan jalan serta pohon-pohon berukuran besar, sedang dan kecil.
ADVERTISEMENT
Muhammad Haeqal Triyono, seorang guru yang bertugas hampir setahun di Distrik Kebar menyebutkan dua lokasi wisata tersebut sudah lama dikenal masyarakat.
Ia berharap dengan makin dikenalnya dua wisata ini, bisa membuka penerbangan dari Sorong-Kebar atau sebaliknya untuk memudahkan wisatawan mengunjungi Kebar dengan transportasi udara.
“Harus bisa dibuka banyak akses transportasi ke Kebar, agar tak hanya jalur darat yang bisa dibuka, namun juga bisa dibuka jalur udaranya," katanya.

Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023

Seorang pria terlihat duduk disamping tendanya, sembari menikmati keindahan wisata alam Bukit Sontiri yang berada di Desa/Kampung Matatun, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Foto: Bertho Yekwam.
Masyarakat setempat berharap pemandian air panas War Aremi dan Bukit Sontiri di Kebar, Kabupaten Tambrauw bisa mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Kami mendukung apa yang dikembangkan di dua lokasi wisata di Kampung Matatun untuk ikut ADWI 2023."
ADVERTISEMENT
"Sebagai guru, kami memiliki tanggung jawab ikut mendorong wisata pemandian air panas Aremi dan Bukit Sontiri menjadi destinasi wisata di Kabupaten Tambrauw, sehingga bisa dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara,” sambungnya.

Profil Kampung Matatun

Wisata Air Panas Aremi di Kampung Matatun, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Foto: Roberth Yewen
Kampung Matatun dimekarkan pada tahun 2015 bersamaan dengan kampung lainnya yang berada di Kabupaten Tambrauw.
Di bagian timur, Kampung Matatun berbatasan dengan Kampung Wasangon. Lalu di bagian barat berbatasan dengan Kampung Akmuri. Kemudian di bagian selatan berbatasan dengan Distrik Manekar dan di bagian utara, Kampung Matatun berbatasan dengan Kampung Atai dan Kampung Manaria.
Secara geografis, Kampung Matatun berada di lembah yang dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan. Aktivitas masyarakat setempat adalah berkebun dan berburu di hutan.
Terdapat puluhan rumah, balai kampung dan dua sekolah, yakni SMA Negeri 03 Kebar dan SMK Manajemen dan Bisnis yang merupakan bagian dari wilayah Kampung Matatun.
ADVERTISEMENT
Kampung Matatun berada tak jauh dari Bandara Kebar. Bahkan, sebagian lokasi bandara merupakan bagian dari kampung tersebut. Terdapat 40-an rumah warga, 71 kepala keluarga dengan jumlah jiwa lebih dari 200 orang.
Menariknya, penduduk di Kampung Matatun sudah semi heterogen dan tak hanya penduduk asli setempat, tetapi terdapat juga penduduk dari luar yang mendiami kampung tersebut.
“Ada warga kami dari Byak, Toraja dan Jawa yang menjadi penduduk di Kampung Matatun. Mereka ini kebanyakan sebagai guru dan tenaga medis,” Viktor menuturkan.