Warga Kiwirok Bahagia, Bisa Rayakan Natal di Kampung Halaman

Konten Media Partner
20 November 2022 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak Kiwirok yang berada di pengungsikan Kampung Kutdol Distrik Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. (Foto Humas Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak Kiwirok yang berada di pengungsikan Kampung Kutdol Distrik Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. (Foto Humas Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAUA.COM- Warga Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan penuh sukacita setelah kampung halamannya dinyatakan aman dari serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB)
ADVERTISEMENT
Warga Kiwirok terpaksa mengungsi ke sejumlah lokasi, salah satunya ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kampung Kutdol, Distrik Oksibil dan ke sejumlah kampung terdekat.
Kini, setelah 1 tahun 2 bulan meninggalkan kampungnya, warga dapat kembali pulang dengan difasilitasi Satgas Damai Cartenz. Kerinduan masyarakat Kiwirok untuk kembali ke kampung halamannya cukup besar. Apalagi para pengungsi ingin merayakan Natal di Kiwirok.
"Harapan saya bisa kembali ke Kiwirok dan merayakan Natal penuh sukacita di kampung halaman," kata seorang Guru SMP Kiwirok, Neri yang ditemui saat acara bakar batu di lokasi pengungsian Kampung Kutdol.
Dia mengaku tinggal di pengungsian tak membuatnya nyaman. Terlebih banyak anak-anak usia sekolah terpaksa tak mendapatkan pendidikan yang layak selama di pengungsian.
ADVERTISEMENT
"Gedung sekolah di kampung padahal bagus, tapi anak-anak harus sekolah di pengungsian. Kami juga terpaksa mencari guru sukarela untuk mengajar mereka," kata Neri yang status gurunya masih pegawai honorer.

KKB Menyerang Kiwirok

Neri berkisah saat KKB menyerang Kiwirok pada September 2021, ia sedang berada di Kota Jayapura dan meninggalkan keluarganya di Kiwirok yang kemudian melarikan diri ke hutan.
"Jadi ketika kejadian, anak saya bersama neneknya kabur ke hutan dan tinggal di sana selama 2 minggu. Lalu saya ke Oksibil dan meminta siapa saja yang ke Kiwirok untuk membawa mereka ke Oksibil," ucapnya.
Warga Kiwirok terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya. Penyerangan KKB saat itu menewaskan sejumlah warga, bahkan fasilitas kesehatan seperti sekolah, puskesmas hingga rumah warga ikut dibakar. Hal ini membuat masyarakat ketakutan dan meninggalkan rumahnya.
ADVERTISEMENT
15 November 2022, pengungsi di Kampung Kutdol melaksanakan bakar batu bersama Kepala Ops Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman. Upacara bakar batu merupakan tradisi masyarakat Papua sebagai ungkapan rasa syukur.
Bakar batu yang dilakukan di Kampung Kutdol sebagai wujud dan harapan agar pemulangan pengungsi ke Kiwirok berjalan lancar.
"Kita memulai merencanakan sesuatu dengan acara bakar batu. Kami berharap hal ini membuat rencana berjalan baik dan lancar, sehingga harapan warga merayakan natal di kampung halaman terwujud," jelasnya.