Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Balada Baret Hijau
16 Januari 2020 18:32 WIB
Tulisan dari Bung Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Sayap Perak di Dada Mereka
Mereka Ini adalah Orang Terbaik Amerika.
ADVERTISEMENT
Seratus Orang Akan Diuji Hari Ini.
Tapi Hanya Tiga yang Menang Baret Hijau.
Tembang lawas The Ballad of The Green Berets yang dinyanyikan oleh Tim ODA 595 sesaat setelah tinggal landas dengan helikopter menuju Afghanistan dari dari sebuah pangkalan di Uzbekistan, 156 KM sebelah utara Afganistan. Lagu tersebut cukup populer termasuk di kalangan artis, Dolly Parton salah satunya yang pernah medendangkan lagu tersebut.
Itulah salah satu penggalan adegan film 12 Strong. Karena bukan film baru, jadi tulisan ini tidaklah bermaksud meninjau film tersebut dari sudut seni pertunjukannya, tapi dari beberapa pengertian dalam film tersebut yang bisa dijadikan referensi dalam studi sejarah perang, taktik militer dan hubungan internasional
ADVERTISEMENT
Pasukan Khusus
ODA (Operational Detachement Alpha) atau Tim A adalah gelar pasukan dari Green Berets yang legendaris. Menurut Hugh McManners (2009; Ultimate Special Forces), United States Army Green Beret (dijuluki begitu karena baretnya yang terkenal) membentuk organisasi pasukan khusus terbesar di dunia. Sejatinya bernama US Army Special Operasi Command (Komando Operasi Khusus Angkatan Darat Amerika).
Sebuah pasukan khusus yang dedikasikan dalam menghadapi peperangan nonkovensional khususnya dalam beroperasi di behind enemy lines, kontragerilya, Penasehat militer dan lain-lain. Di Indonesia padanannya adalah dengan Grup 3 Kopassus TNI AD. Cuma kalau grup di Green Beret dibagi berdasarkan teritori operasi, sedangkan di Kopassus berdasarkan kualifikasi.
Grup 3 Sandiyudha (Perang Rahasia) Kopassus memiliki semacam Tim B, biasa disebut Karsa Yudha, yang membawahi semacam Tim A atau Prayudha, misalnya Tim Mawar, Tim Susi dan Tim Umi.
ADVERTISEMENT
Legenda kehandalan Green Beret juga dibangun lewat film film produksi Hollywood yang kemudian berhasil mempopulerkan sosok seperti John Wayne, John Rambo dan film seri TV The A Team.
Gelar pasukan khusus modern bisa diawali dari kisah Lawrence of Arabia, seorang perwira serdadu Inggris, yang bersama sepasukan kecil dikirim ke Arab untuk mengorganisir masyarakat lokal untuk kemudian bersama sama melakukan serangan ke militer Turki dalam Perang Dunia I. Pun demikian dengan tugas Pasukan Khusus AS di Afghanistan, bersekutu dengan Aliansi Utara untuk melawan Taliban dan Al Qaeda serta memburu Osama Bin Laden.
Dalam kasus ketegangan antara Iran dan Amerika akhir-akhir ini, juga harus dipahami dalam pengertian perang nonkovensional, ketika secara strategi operasi pasukan khusus AS bertemu dengan gelar pasukan khusus Garda Revolusi Iran, Pasukan Quds, yang komandannya Qaseem Soelaimani, terbunuh dalam serangan yang dilakukan pihak Amerika di Iraq. Pasukan Quds beroperasi di luar Iran dan mempunyai mitra lokal berupa pasukan paramiliter di beberapa negara Timur Tengah
ADVERTISEMENT
Perbedaanya adalah, jika Green Beret dibawah komando angkatan bersenjata AS, sedangkan Sepah-e Pasadaran-e Enghelab-e Islami (Tentara Pengawal Revolusi Islam) atau Garda Revolusi, sebagai induk pasukan Quds, di luar komando angkatan bersenjata Iran.
Afghanistan
Sebelumnya di era Perang Dingin, sesungguhnya AS telah melakukan perang rahasia di Afghanistan, membantu Pejuang Mujahidin melawan tentara Uni Soviet yang mendukung rezim komunis Afghanistan.
Ya, Afghanistan memang acapkali diinvasi bangsa-bangsa lain, dan semua invasi tersebut mengalami kegagalan, sehingga Afghanistan disebut sebagai kuburan banyak kekaisaran.
Pejuang Mujahidin bukan satu kesatuan organisasi, tetapi aliansi dari sejumlah kesatuan milisi. Setelah Uni Soviet menarik pasukannya, dan rezim komunis tumbang, terjadi perpecahan di tubuh Pejuang Mujahidin.
Faksi-faksi utama yang bertikai adalah Taliban - yang berhasil merebut kekuasaan di Afghanistan dan berafiliasi dengan Al Qaeda – melawan Aliansi Utara. Adapun Aliansi Utara juga mengalami faksionalisasi yang kuat setelah tokoh utamanya, Ahmad Shah Masoud – Sang Singa Pansjhir - meninggal dunia dibunuh oleh Al Qaeda.
ADVERTISEMENT
Para Penguasa Perang Aliansi Utara yang saling bersaing, salah satunya adalah Abdur Rashid Dostum yang menjadi tokoh sentral dalam film ini – nantinya menjadi Wakil Presiden Afghanistan _ , bersama Pasukan Khusus AS menyerang basis-basis Taliban dengan tujuan akhir membebaskan kota Mazar I Sharif
Perang Nonkonvesional
Penguasa Perang Dostum menyebut bahwa milisinya adalah pemilik tanah, sedangkan prajurit AS adalah pemilik udara, dalam pengertian dapat mengirim pesawat untuk melakukan bombardemen dari udara, meski dalam kenyataan prajurit AS juga ada di darat, tidak saja memandu serangan udara atas objek yang ditunjukan oleh Dostum bahkan menjadi kavaleri berkuda dalam melakukan serangan darat
ODA 595 yang terpilih sebagai Satgas Dagger adalah tim pasukan AS pertama yang dikirim pertama kali dengan dihantar dengan helikopter dengan penerbangan terjauh dan tertinggi yang pernah dilakukan helikopter. Geografis Afghanistan yang pegunungan, memungkinkan serangan ke udara dari puncak gunung, itulah yang mendorong helikopter terbang di atas 25. 000 kaki.
ADVERTISEMENT
Untuk penerbangan seperti ini, Komando Operasi Khusus AD AS mempunyai wing penerbangan operasi khusus yang bernama 16th SOAR (Special Operations Aviation Regiment/Resimen Penerbangan Operasi Khusus).
Tidak mudah meyakinan Dostum agar bertindak sesuai taktik yang diarahkan pasukan khusus AS, untuk itu prajurit pasukan khusus harus juga memiliki kemampuan mengorganisir, berkomunikasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Untuk itu diperlukan sosok yang tidak saja berpikir layaknya prajurit tetapi juga harus memiliki hati seorang pejuang.