Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Urgensi Bunuh Diri Pada Gen Z, Apa Peran Perawat Sebagai Tenaga Kesehatan?
11 Oktober 2024 21:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Bunga Misselvy Lovely Modest tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
1. Fenomena Bunuh Diri Pada Gen Z di Dunia dan Indonesia
ADVERTISEMENT
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar atau sengaja yang memiliki tujuan untuk mengakhiri hidup (Aulia et al., 2019). Bunuh diri merupakan tantangan besar di era saat ini Menurut data The World Organization (WHO, 2019), bunuh diri menduduki angka ke-3 sebagai penyebab kematian pada remaja di umur 15-19 tahun (Maulana et al., 2021). Kasus bunuh diri di Indonesia sendiri mengalami kenaikan selama satu tahun terakhir. Sejak Januari hingga 18 Oktober 2023, Pusat Informasi Kriminal Nasional mengungkapkan bahwa data kasus bunuh diri di Indonesia telah mencapai 917 kasus dan didominan oleh remaja (Maharani et al., 2024). Beberapa tahun ini kasus bunuh diri datang dari mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Indonesia. Salah satu kasus bunuh diri yang baru saja terjadi pada Gen Z yaitu mahasiswa Petra Christian University, Surabaya yang ditemukan tewas di halaman kampus pada 1 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
2. Faktor Risiko Bunuh Diri Pada Remaja hingga Dewasa Awal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Hua et al., 2024) penyebab munculnya ide bunuh diri pada remaja dan dewasa awal termasuk gen z yaitu faktor individu, faktor hubungan, dan faktor komunitas, sosial, dan kultur.
ADVERTISEMENT
3. Peran Perawat untuk Mencegah Kejadian Bunuh Diri
Perawat sebagai tenaga kesehatan garda terdepan berkewajiban meningkatkan promosi pencegahan terhadap risiko bunuh diri. Dengan pemberian asuhan keperawatan secara holistic dan komprehensif dapat membuat perawat membina hubungan lebih dekat dan saling percaya. Teknik napas dalam merupakan teknik yang biasa diajarkan untuk membantu seseorang lebih rileks, tenang, dan nyaman. Ketika gejala stres atau depresi datang, teknik napas dalam paling banyak dilakukan untuk mengendalikan emosi dan membuat pikiran menjadi tenang. ASQ merupakan salah satu instrumen skrining bunuh diri yang dapat menunjang diagnosis risiko bunuh diri (Hua et al., 2024). Jika hasil skrining menunjukkan hasil positif (adanya risiko bunuh diri), maka intervensi lebih lanjut diperlukan seperti farmakoterapi, psikoterapi seperti konseling. Perawat memberi asuhan tidak hanya dengan memandang masalah fisik atau biologis, namun psikologis merupakan faktor penting yang selalu diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, jika kamu pernah atau saat ini sedang cemas dalam jangka panjang, depresi, atau terpikir untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mendatangi fasilitas kesehatan atau para tenaga kesehatan karena sesuai kalimat dari tokoh besar perawat di dunia, Florence Nightingale berkata “Setiap manusia adalah saudara dan kita tidak bisa hidup sendiri di dunia ini”.
“Hanya satu yang perlu kamu tahu, kamu tidak sendiri. Masa sulit akan berlalu, jadi bertahanlah dan sambutlah hari esok yang cerah”
Referensi:
Aulia, N., Yulastri, & Sasmita, H. (2019). Analisis Hubungan Faktor Risiko Bunuh Diri Dengan Ide Bunuh Diri Pada Remaja. Jurnal Keperawatan, 11(4), 303–310.
Hua, L. L., Lee, J., Rahmandar, M. H., & Sigel, E. J. (2024). Suicide and Suicide Risk in Adolescents. Pediatrics, 153(1). https://doi.org/10.1542/peds.2023-064800
ADVERTISEMENT
Maharani, K. S., Hatini, D. E. T., & Suyana. (2024). Pengaruh Media Sosial Terhadap Kemunculan Ide Bunuh Diri Pada Remaja. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia, 10(2), 53–60. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR
Mann, J. J., Michel, C. A., & Auerbach, R. P. (2021). Improving Suicide Prevention Through Evidence-Based Strategies: A Systematic Review. In American Journal of Psychiatry (Vol. 178, Issue 7, pp. 611–624). American Psychiatric Association. https://doi.org/10.1176/appi.ajp.2020.20060864
Maulana, I., Eriyani, T., & Shalahuddin, I. (2021). Intervensi Keperawatan Untuk Pencegahan Klien Risiko Bunuh Diri: Telaahan Literature. Jurnal Keperawatan Jiwa: Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(3), 569–578.