news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peluang Bisnis Dalam Sektor Pertanian

Bunga Arisya
Mahasiswi Agribisnis UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
21 Juni 2021 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bunga Arisya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto petani. freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto petani. freepik.com
ADVERTISEMENT
Tidak bisa disangkal pertanian merupakan bidang yang banyak dimanfaatkan sebagai mata pencaharian masyarakat Indonesia. Sektor pertanian sangat memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Selain secara konsisten berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pendapatan devisa, sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja untuk lebih dari 13 juta penduduk di Indonesia (Susila dan Dradjat, n.d.). Hingga sampai sekarang sektor pertanian juga menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah semakin banyak masyarakat Indonesia baik di pedesaan maupun di kota besar yang menjalankan bisnis pertanian khususnya dalam bisnis tanaman, perkebunan dan peternakan. Daya keanekaragaman hayati yang melimpah dan tersebar di aneka wilayah Indonesia merupakan potensi usaha pertanian terhadap perekonomian Indonesia. Dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, Indonesia memiliki potensi tanah garapan yang sangat luas dan dapat menyerap tenaga kerja yang mempunyai andil dalam peningkatan pendapatan nasional (Rofiqi et al., 2018).
Tanaman Pangan
Tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai mutu ekonomi dan nilai tambah yang dapat jauh dikembangkan karena lebih besar dibandingkan komoditas lain. Dengan memiliki peran yang strategis, komoditas tanaman dapat berupaya dalam pemenuhan ketersediaan pangan untuk menaikkan ketentraman para petani dan memberikan peluang kerja. Dan komoditas tanaman pangan juga mempunyai nilai jual dengan jenis keragaman komoditas dan memadainya lahan yang tersedia (Laili dan Diartho, 2018).
ADVERTISEMENT
Sebagai bahan makanan utama, tanaman pangan sangat dibutuhkan bagi seluruh penduduk Indonesia. Demi untuk memenuhi kebutuhan utama ketersediaan tanaman pangan wajib diperhatikan secara berkelanjutan dan mencukupi syarat gizi (Erviyana, 2014). Seperti yang diketahui jenis tanaman pangan tidak hanya ada satu melainkan ada banyak jenisnya yang terdiri dari umbi-umbian, kacang-kacangan dan serelia. Di Indonesia Tanaman pangan yang paling dibutuhkan sebagai makanan utama adalah dari jenis serelia dan umbi-umbian. Makanan pokok adalah salah satu bagian untuk menunjang keberhasilan proses pembangunan nasional (Theresia Lete Boro, Maria T. L Ruma, Siprianus R. Toly, 2020)
Prospek Bisnis Tanaman Pangan
Bisnis tanaman pangan mempunyai peluang yang besar dalam kewirausahaan, karena bahan pangan adalah kebutuhan utama manusia, oleh karena itu bisnis tanaman pangan pasti akan selalu memiliki konsumen. Di samping itu produk tanaman pangan juga merupakan bahan konsumsi utama pangan di Indonesia dan melibatkan tenaga kerja tertinggi dalam kegiatan produksi. Sedangkan diperhatikan dari sisi usaha tanaman pangan, kegiatan ekonomi berbasis tanaman pangan adalah kegiatan bisnis yang tersebar luas dan terbesar di Indonesia (Puspa et al., 2020).
ADVERTISEMENT
Saat awal masa pandemi Covid-19 melanda Indonesia banyak masyarakat yang menggunakan waktunya selama dirumah untuk bercocok tanam. Kegiatan yang awalnya digunakan untuk mengisi waktu kosong selama karantina digunakan menjadi kegiatan yang menghasilkan. Ada berbagai macam bercocok tanam selain tanaman pangan yang dilakukan dan dimanfaatkan kembali untuk berbisnis. Oleh karena itu, kegiatan berbisnis tanaman merupakan bisnis yang sangat mudah untuk dilakukan, karena tanpa lahan yang luas kegiatan bisnis tanaman sangat menguntungkan. Begitu juga dengan peluang berbisnis budidaya tanaman, yang saat ini semakin terbuka lebar.
Perkebunan
Berbisnis dalam dunia perkebunan merupakan bisnis yang juga memiliki peluang besar seperti berbisnis tanaman pangan. Sektor perkebunan memiliki peran besar di dalam mengembangkan sektor pertanian. Oleh karena itu, pengembangan sektor perkebunan mempunyai tujuan utama yaitu meningkatkan mutu dan produksi (Lutfiadi, 2010). Sekarang ini, sektor perkebunan menjadi pendorong pembangunan nasional karena memiliki dukungan komponen impor yang rendah, sumber daya yang banyak dan orientasi ekspor yang dapat mengeluarkan devisa non migas dalam jumlah yang besar (Ismoyo et al., 2018).
ADVERTISEMENT
Banyak sekali komoditi perkebunan yang unggul di Indonesia, seperti kelapa sawit, aren, kopi, teh, kakao dan masih banyak yang lainnya. Dari masing-masing komoditi perkebunan memiliki cara penanaman yang berbeda-beda. Dan hasil perkebunan di Indonesia sudah banyak di ekspor ke berbagai macam negara. Oleh sebab itu, berbisnis perkebunan juga mempunyai untung yang besar apabila bisa melakukan dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan kebun yang ada.
Peluang Dan Tantangan Berbisnis Perkebunan
Salah satu perkebunan ialah tanaman aren. Tanaman aren atau enau merupakan palma yang penting dan juga tanaman yang sangat berguna setelah kelapa (Wikipedia, 2021). Tanaman aren bermanfaat untuk pelestarian tanah dan air, selain itu tanaman aren dapat mudah untuk menyesuaikan pada berbagai tipe tanah yang diusahakan sebagai komoditas pertanian. Sebagian besar perkebunan tanaman aren masih belum menerapkan metode teknologi yang ada, sehingga akan menjadi dampak yang dimulai dari pendapatan para petani, produktivitas dan berkembangnya penganekaragaman hasil yang membawa kesempatan usaha dan peluang kerja untuk banyak orang (Effendi, 2010). Banyak para petani aren yang membuka peluang usaha dari tanaman aren menjadi gula cetak dan gula semut.
ADVERTISEMENT
Masalah utama pengembangan aren adalah karena sarana produksi yang masih belum memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Practice), masih minimnya konsistensi penerapan standar mutu dan teknologi yang masih digunakan sederhana (Haryadi, n.d.). Begitu juga dengan industri rumah tangga dalam menjalankan pembuatan gula aren, ada tantangan yang harus dihadapi karena para pelaku usaha cukup sulit menemukan mitra yang bersedia menjadi pengumpul. Dan penjualan gula aren selama ini masih sangat bergantung pada konsumen yang memesan (Kurniawan, 2015).
Peternakan
Peternakan merupakan usaha pengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan ternak. Hewan yang diternakkan ada sapi, domba, ayam dan juga babi. Banyak hasil yang diperoleh dari peternakan di antaranya telur, susu, daging, bahan pakaian (Wikipedia, 2021). Sektor peternakan adalah kegiatan di sektor ekonomi dari jenis sumber daya alam hayati dengan menjadikan salah satu sumber daya alam biotik yaitu hewan. Sektor peternakan banyak dijadikan bisnis sampingan penduduk Indonesia selain berpencaharian utama yaitu pertanian (Putri, 2019).
ADVERTISEMENT
Prospek Bisnis Peternakan
Tujuan bisnis peternakan adalah mencari laba dengan menerapkan asas manajemen pada faktor produksi yang sudah digabungkan secara optimal. Bisnis peternakan digolongkan terbagi tiga di antaranya peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil dan peternakan unggas (Didit Darmawan, Ira Damayanti dan Khasanah, 2018). Sapi potong adalah salah satu hewan ternak penghasil daging. Peluang sapi potong lokal masih belum dimanfaatkan secara optimal melewati manajemen pemeliharaan (Suryana, 2009). Ternak sapi potong sangat berpeluang besar meraih keuntungan, sebab pertumbuhan dan harganya lebih baik dari sapi biasa.
Selain menghasilkan daging, bisnis peternakan dapat menghasilkan sekaligus produk sampingan berupa limbah ternak. Seekor sapi dapat menghasilkan kotoran 10-15 kg setiap harinya (Balai pengkajian Teknologi Pertanian, 2012) Limbah kotoran sapi banyak digunakan sebagai bahan pupuk kandang, dapat juga sebagai bahan bakar dan menghasilkan biogas yang dapat menghasilkan listrik. Oleh karena itu, bisnis peternakan juga sangat berpeluang besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ada kunci untuk mencapai kesuksesan dalam beternak sapi potong di antaranya perlunya informasi pertama sebelum beternak, mencukupi cara beternak yang baik dan benar, dapat memulai dengan skala usaha kecil, memulai di waktu yang tepat, dengan mengembangkan bisnis dari keuntungan yang didapatkan dan mencoba bergabung bersama kelompok ternak sapi (Fikar dan Ruhyadi, 2010).
Simpulan
Sektor pertanian sangat memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Daya keanekaragaman hayati yang melimpah dan tersebar di aneka wilayah Indonesia merupakan potensi usaha pertanian terhadap perekonomian Indonesia. Menjalankan bisnis dalam komoditas pertanian adalah usaha yang mempunyai peluang besar, terlebih Indonesia disebut sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduk berpencaharian sebagai petani.
Di mulai dari tanaman pangan, perkebunan dan peternakan menjadi bagian dari komoditas pertanian. Tanaman pangan menjadi salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai mutu ekonomi dan nilai tambah yang dapat jauh dikembangkan karena lebih besar dibandingkan komoditas lain. Menjalankan bisnis tanaman pangan mempunyai peluang yang besar dalam kewirausahaan, karena bahan pangan adalah kebutuhan pokok manusia.
ADVERTISEMENT
Begitupun dalam sektor perkebunan dan peternakan yang juga memiliki peran besar di dalam pengembangkan sektor pertanian. Dari masing-masing sektor memiliki upaya untuk memajukan pertanian Indonesia hingga mancanegara. Dalam berbisnis perkebunan dan peternakan juga mempunyai tantangan yang berbeda dalam menjalankannya.
Daftar pusaka
Balai pengkajian Teknologi Pertanian. (2012). Peluang Usaha Ternak Sapi Potong.
Didit Darmawan, Ira Damayanti, K. S., & Khasanah, N. H. dan Z. N. (2018). Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman Usaha Itik Petelur Di Dusun Gedang Desa Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. 2(i), 115–124.
Effendi, D. S. (2010). Prospek Pengembangan Tanaman Aren ( Arenga pinnata Merr ) Mendukung Kebutuhan Bioetanol di Indonesia. 9(1), 36–46.
Erviyana, P. (2014). JEJAK. 7(2). https://doi.org/10.15294/jejak.v7i1.3596
ADVERTISEMENT
Fikar, S., & Ruhyadi, D. (2010). Beternak dan Bisnis Sapi Potong.
Haryadi, K. (n.d.). Permasalahan dan Tantangan dalam kelapa dan Aren.
Ismoyo, J., Saiful, M., Auf, A., Lestari, A., & Pazriatu, R. (2018). Munich Personal RePEc Archive Palm Oil Cultivation and Economic Prospect in Indonesia. 90337.
Kurniawan, W. (2015). Pemasaran Jadi Masalah Penjualan Gula Aren Belitung. Pos Belitung.Com.
Laili, E. F., & Diartho, H. C. (2018). Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Tanaman Pangan di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Journal of Regional and Rural Development Planning, 2(3), 209. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.3.209-217
Lutfiadi, R. (2010). Analisis Efisiensi Bisnis Komoditas Buah-Buahan Dan Perkebunan Unggulan Di Kabupaten Bekasi. 1(2), 94–106.
Puspa, A. K., Cucus, A., Gultom, I. A., & Subing, A. (2020). Analis Kebutuhan Sistem Informasi Terintegrasi Untuk Agribisnis Tanaman Pangan. Jurnal Management Sistem Informasi Dan Teknologi, 10(1), 1–4.
ADVERTISEMENT
Putri, P. S. (2019). Usaha Peternakan. Cybex Pertanian.
Rofiqi, A., Ali, M., Lastianti, S. D., & Pratiwi, Y. I. (2018). Peran Bisnis Pertanian Dalam Perekonomian Indonesia. osf.io. https://osf.io/preprints/4vskq/
Suryana. (2009). Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Berorientasi Agribisnis Dengan Pola Kemitraan. 29–37.
Susila, W. R., & Dradjat, B. (n.d.). Beberapa Agenda Penting. 1–18.
Theresia Lete Boro, Maria T. L Ruma, Siprianus R. Toly, D. D. S. D. (2020). Jenis-Jenis Tanaman Pangan Pokok Dan Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatannya Sebagai Cadangan Makanan Di Desa Alas Kecamatan Kobalima Timur Kabupaten Malaka. 17(3), 1–9.
Wikipedia. (2021). Peternakan.