Kisah Seorang Mahasiswa Berhasil Berbisnis di Masa Muda

Sumber : dokumentasi pribadi narasumber (Cipa Harum Setia, Mahasiswi PGPAUD dan juga pelaku UMKM)

BOGOR - Cipa Harum Setia adalah seorang mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang mengorbankan masa mudanya untuk mencari uang demi menghidupi keluarganya. Perempuan yang biasa disapa Cipa ini telah kehilangan seorang ayahnya saat ia baru memasuki bangku perkuliahan. Cipa yang semula hanya seorang mahasiswa yang hanya dituntut untuk belajar saja, kini ia terpaksa mencari rezeki untuk kehidupan sehari-hari.

Sejak ditinggalkan sang ayah, ia mulai mencari pekerjaan dengan begabung di salah satu wedding organizer. Pada saat itu ia hanya dapat bekerja di hari libur saja dikarenakan pada hari Senin hingga Jumat ia harus mengikuti perkuliahan sehingga ia terus berusaha untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara memulai bisnis kuliner. Menurutnya, dengan mengandalkan uang hasil bekerja di Wedding Organizer saja tidak cukup sehingga ia memulai usahanya yang dapat ia tekuni dari rumah saja.

Cipa memulai usahanya sejak awal tahun 2021 dengan berjualan ayam goreng kekinian. Cipa memilih untuk berjualan makanan dikarenakan menurutnya dengan membuka usaha di bidang kuliner sangat menjanjikan. “Saya memilih berjualan makanan karena menurut saya, pastinya makanan dibutuhkan oleh setiap orang dan memiliki jangka waktu yang panjang.” ungkap Cipa (10/03/2022). Saat ini ia sudah dapat meraih omzet sekitar sepuluh juta setiap bulannya. Mahasiswi PGPAUD ini juga memilih untuk berjualan ayam kekinian dikarenakan anak muda pada saat ini senang mencoba makanan yang unik. Memang usaha ini ditujukan kepada para anak muda yang senang mencicipi makanan-makanan yang unik.

Sumber : https://www.instagram.com/p/CXyM8KZv4kT/?utm_source=ig_web_copy_link (Foto produk makanan yang dijual)

Mahasiswi PGPAUD ini melakukan promosi melalui berbagai media sosial. Seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp. Cipa juga mendaftarkan usaha miliknya di aplikasi pesan antar makanan. Biasanya ia meminta kepada para pembelinya untuk mempromosikan makanan yang dibeli melalui Instagram. Hal tersebut bertujuan agar semakin banyak orang mengetahui produk yang ia jual saat ini. Menurutnya, dengan mempromosikan usahanya di media sosial dapat memperkenalkan produk yang dijual kepada khalayak luas.

Cipa berharap agar usaha miliknya segera mempunyai toko sendiri agar para pembelinya dapat merasakan produk yang ia jual secara langsung. Saat ini para pembeli hanya bisa memesan melalui online saja, sehingga makanan yang sudah sampai di tangan pembeli sudah tidak hangat karena membutuhkan waktu perjalanan yang cukup lama. “Saya berharap punya toko sendiri agar pembeli bisa merasakan secara langsung, karena selama ini pembeli hanya bisa dibungkus aja, jadi ayamnya sudah tidak hangat.” ujar Cipa (10/03/2022).