Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
TGIF yang Selalu Ditunggu
12 Desember 2022 7:09 WIB
Tulisan dari Bunga Nafisatul H tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Istilah TGIF menjadi hal yang paling ditunggu kalangan Gen Y dan Gen Z. Sebetulnya apa sih TGIF itu?
ADVERTISEMENT
TGIF merupakan akronim dari “Thank God It’s Friday”. Ungkapan TGIF menjadi hal yang paling dinanti. Bagaimana tidak, TGIF menjadi tanda bahwa akhir pekan akan segera datang.
Yuk mengenal TGIF
Sekitar tahun 1870 di Eropa, Pemerintah Inggris memperpanjang hari istirahat atau akhir pekan. Para pekerja memulai istirahat dari Sabtu siang hingga Minggu. Waktu akhir pekan mereka habiskan dengan melakukan berbagai kegiatan bersama keluarga. Biasanya mereka akan makan bersama keluarga pada Sabtu siang dan mandi di tempat pemandian umum pada hari Minggu.
Pada tahun 1908 di New England, sebuah pabrik mulai menerapkan libur akhir pekan menjadi dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu. Jika di Inggris pekerja bekerja sampai Sabtu siang, maka di Amerika para pekerja hanya bekerja sampai Jumat sore.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1960, para pekerja di Amerika mendapatkan gaji setiap hari Jumat. Budaya TGIF ini lahir sebagai ungkapan rasa syukur para pekerja yang mendapat gaji pada setiap hari Jumat. Namun, seiring berjalannya waktu TGIF tidak hanya sebagai ungkapan rasa syukur ketika menerima gaji, tetapi juga sebagai rasa syukur akan berakhirnya waktu kerja dan bermulanya akhir pekan.
Sisi Psikologis TGIF
Budaya TGIF secara tidak langsung membawa efek positif yang dapat memengaruhi perasaan seseorang menjadi lebih senang dan bersemangat daripada hari-hari sebelumnya. TGIF memberikan sugesti bahwa akhir pekan akan segera tiba sehingga hari Jumat terasa lebih cepat berlalu dari hari lainnya. Perasaan jenuh dan penat ketika bekerja akan segera hilang karena akan segera bertemu dengan akhir pekan. TGIF juga menjadi pertanda bahwa aktivitas yang monoton akan segera berakhir.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Wellbeing (Robson, 2015), penelitian menunjukkan bahwa hari Senin dan hari Jumat memiliki keterikatan emosional yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari lainnya. Hari Senin terkesan membosankan dan melelahkan. Berbeda dengan hari Senin, hari Jumat dianggap sebagai hari menuju kebebasan dan melepaskan kepenatan.
Mengapa orang-orang menjadi bersemangat ketika menyambut TGIF? Dalam psikologi, hal ini menunjukkan indikasi dari teori classical conditioning. Teori classical conditioning merupakan bagian dari aliran psikologi behaviorisme. Psikologi behaviorisme meyakini bahwa perilaku individu terbentuk karena pengalaman dan lingkungan sekitar.
Teori classical conditioning terbagi menjadi tiga fase:
Menurut teori classical conditioning, hari Jumat sering diindikasikan dengan bermulanya akhir pekan yang menyenangkan dan bahagia, sehingga hari Jumat dianggap sebagai suatu stimulus yang dapat membuat bahagia sehingga lama-kelamaan hari Jumat tersebut terasosiasi dengan perasaan bahagia.
ADVERTISEMENT
Hari Jumat -> tidak ada respons
Hari Jumat + indikasi akhir pekan -> perasaan bahagia
Hari Jumat -> perasaan bahagia
Kegiatan yang bisa dilakukan ketika TGIF
• Me Time
Hari Senin sampai Jumat sudah digunakan untuk bekerja dengan sistem yang seringkali mengurangi waktu beristirahat. Terlalu fokus dengan pekerjaan kadangkala mengakibatkan lupa akan kondisi diri. TGIF dapat menjadi waktu yang tepat untuk memanjakan diri dan meningkatkan kemampuan diri.
Waktu ini bisa digunakan untuk menonton film favorit hingga puas tanpa adanya gangguan dari gadget. Sebisa mungkin tutup media yang dapat berhubungan dengan pekerjaan. Jika akhir pekan tetap berurusan dengan pekerjaan, maka akhir pekan akan sama seperti hari-hari lainnya. Selain itu, waktu ini juga bisa diisi dengan melakukan aktivitas yang sulit dilakukan ketika bekerja, salah satunya adalah berolahraga.
ADVERTISEMENT
Berolahraga dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Olahraga yang dilakukan secara rutin akan membawa dampak positif bagi tubuh. Selain menjadikan tubuh sehat, olahraga juga dapat mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya diri, dan menambah kebahagiaan.
• Menghabiskan waktu dengan teman atau orang tersayang
Pada hari Senin sampai Kamis, interaksi dengan teman-teman menjadi hal yang sulit dilakukan karena disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Pada hari Jumat, orang-orang bisa berkumpul sampai larut malam tanpa takut akan bangun kesiangan keesokan harinya. Tidak jarang sebelum hari Jumat berakhir, orang-orang sudah merencanakan kegiatan apa yang akan mereka lakukan bersama-sama.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dengan mudah, salah satunya adalah berkumpul. Berkumpul bersama ini bisa menjadi ajang untuk saling bertukar kabar dan kegiatan. Berkumpul bersama bisa dilakukan di mana saja asalkan tempat tersebut nyaman dan menyenangkan, misalnya di kafe atau bahkan hanya di rumah. Berkumpul bersama orang-orang tersayang dapat meningkatkan kualitas hubungan. Orang yang memiliki kualitas hubungan yang tinggi cenderung memiliki penyesuaian diri yang baik, memiliki kepuasan dengan kehidupan, memiliki pengaruh yang positif, dan dapat mengatasi stres dengan baik. (Ahmet Akın, Ümran Akın, 2015)
ADVERTISEMENT
Akin, A., & Akin, Ü. (2015). Friendship Quality and Subjective Happiness: The Mediator Role of Subjective Vitality.
Maulana, R. (2020). Teori Classical Conditioning – Teori Belajar Pavlov. Diakses pada 30 November 2022, dari https://www.psikologihore.com/teori-classical-conditioning/#Sejarah_dan_Perkembangan_Classical_Conditioning
Psikologi UI. (2017). Classical Conditioning by Ivan Pavlov. Diakses pada 30 November 2022, dari https://itp.psikologi.ui.ac.id/2017/07/03/classical-conditioning-by-ivan-pavlov/#:~:text=Dalam%20dunia%20psikologi%2C%20hal%20ini,stimulus%20kedua%20yang%20dapat%20memunculkan.
Robson, T. (2015). Why do we hate Mondays and love Fridays?. Diakses pada 30 November 2022, dari https://www.wellbeing.com.au/at-home/work/hate-monday-love-friday.html
K, W. T. (2014). 'Thanks God It’s Friday!' Akhir Pekan yang Dinanti Ini Dimulai dari Kisah Hari Sabat. Diakses pada 30 November 2022, dari https://intisari.grid.id/read/03202866/thanks-god-its-friday-akhir-pekan-yang-dinanti-ini-dimulai-dari-kisah-hari-sabat?page=all