Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Mengelola Obat dengan Bijak: Sosialisasi DAGUSIBU oleh Mahasiswa Farmasi UNAIR
1 Desember 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari bunga novita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya (09/11/2024) — Maraknya masalah pemahaman masyarakat mengenai penggunaan obat yang benar menjadi perhatian serius dalam bidang kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2021, sekitar 40% masyarakat tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara penggunaan obat yang aman dan efektif. Hal ini berpotensi menyebabkan kesalahan dalam penggunaan obat, termasuk pengobatan yang tidak rasional, yang dapat mengakibatkan efek samping yang serius dan dampak negatif terhadap kesehatan. Selain itu, WHO memperkirakan bahwa lebih dari 50% obat yang diresepkan di negara berkembang, termasuk Indonesia, digunakan secara tidak tepat, baik dalam hal dosis maupun jenis obat yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa baru Fakultas Farmasi Universitas Airlangga tahun 2024 baru-baru ini melaksanakan kegiatan sosial bertajuk ANTASIDA (Aku Ingin Tahu Farmasi Dasar) yang bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat serta memperkenalkan pengetahuan dasar tentang farmasi. Kegiatan utama ANTASIDA ini adalah sosialisasi mengenai DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) dan pembagian sembako kepada ibu-ibu di beberapa kelurahan di Surabaya.
ANTASIDA merupakan kegiatan sosial yang bertujuan mendekatkan mahasiswa baru Fakultas Farmasi kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk menyebarkan pengetahuan dasar tentang farmasi, khususnya terkait dengan pengelolaan obat yang benar dan aman. Salah satu fokus utama dari ANTASIDA adalah sosialisasi tentang DAGUSIBU, yaitu prinsip yang mengajarkan masyarakat cara yang tepat untuk memperoleh, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat-obatan.
ADVERTISEMENT
DAGUSIBU terdiri dari empat langkah penting dalam pengelolaan obat sehari-hari:
Sosialisasi dilakukan dengan pendekatan yang mudah dipahami, yaitu dengan menggunakan media visual seperti poster dan demonstrasi penggunaan obat. Penyuluhan ini tidak hanya memberi pengetahuan tentang cara penggunaan obat yang benar, tetapi juga pentingnya memeriksa tanggal kedaluwarsa obat dan menjaga obat tetap dalam kondisi baik.Para Mahasiswa juga memberikan tips tentang bagaimana cara menyimpan obat yang ada di rumah, serta tanda-tanda bila obat sudah tidak layak pakai.
ADVERTISEMENT
Selain sosialisasi DAGUSIBU, ANTASIDA juga melibatkan pembagian sembako kepada ibu-ibu yang yang aktif bertanya dan dapat menyampaikan ulang penjelasan saat kegiatan sosialisasi. Pembagian sembako bertujuan untuk membantu meringankan beban ekonomi mereka dengan memberikan bahan pangan seperti beras, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menunjukkan kepedulian mahasiswa terhadap kesejahteraan sosial masyarakat sekitar.
Kegiatan ANTASIDA memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ibu-ibu yang menerima sosialisasi mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai cara mengelola obat dengan bijak. Dengan informasi yang tepat, mereka diharapkan bisa lebih teliti dalam penggunaan obat dan menjaga kesehatan keluarga mereka dengan lebih efektif.Kegiatan ANTASIDA yang dilaksanakan oleh mahasiswa baru Fakultas Farmasi Universitas Airlangga menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan farmasi dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
ADVERTISEMENT
Bagi mahasiswa baru, ANTASIDA menjadi sarana untuk mengasah keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan empati. Program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan farmasi yang mereka pelajari di kampus dalam situasi nyata. Mereka belajar bahwa sebagai calon tenaga kesehatan, tidak hanya penting untuk menguasai ilmu medis, tetapi juga peduli terhadap kondisi sosial masyarakat.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga belajar untuk berkontribusi kepada masyarakat dengan cara yang konkret, memperkaya pengalaman mereka sebagai calon apoteker yang peduli dan profesional. ANTASIDA adalah contoh nyata dari bagaimana pendidikan farmasi dapat diintegrasikan dengan pengabdian kepada masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan sejahtera.
Penulis: Bunga Novita (Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga)Lokasi: Jl. Kejawan Putih Tambak II, Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya
ADVERTISEMENT