Konten dari Pengguna

Jenis-Jenis Tipologi Anak dalam Belajar

Bunga Nurmaulidya Rahma
Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
22 Oktober 2024 12:16 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bunga Nurmaulidya Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ini di ambil dari power point kelompok 7.
zoom-in-whitePerbesar
Foto ini di ambil dari power point kelompok 7.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tipologi belajar adalah kombinasi kemampuan individu, terutama siswa, dalam menerima, mengatur, dan memproses informasi selama pembelajaran. Karena setiap orang memiliki cara belajar yang unik, tipologi belajar berperan penting dalam mengidentifikasi metode yang paling efektif untuk memproses informasi. Menurut De Porter & Hermacki dalam Alwiyah (2015), tipologi belajar siswa adalah metode yang digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran, mencakup cara siswa menerima, mengatur, dan mengolah informasi. Tipologi ini terbagi menjadi tiga jenis: visual, auditori, dan kinestetik, serta mengacu pada pengelompokan gaya atau preferensi individu berdasarkan karakteristik tertentu.
ADVERTISEMENT
Jenis-Jenis Tipologi Belajar
1. Visual
Siswa dengan gaya belajar visual cenderung lebih mudah memahami informasi melalui penglihatan. Mereka belajar lebih baik dengan melihat gambar, grafik, diagram, peta, atau warna, dan biasanya lebih baik dalam mengingat informasi yang dilihat dibandingkan yang didengar.
2. Auditori
Siswa tipe auditori lebih efektif belajar dengan mendengarkan. Mereka memahami materi yang disampaikan secara lisan, seperti dalam ceramah, diskusi, atau rekaman. Mereka juga lebih baik mengingat informasi yang didiskusikan atau diucapkan dengan keras.
3. Kinestetik
Siswa dengan tipe kinestetik belajar melalui gerakan dan sentuhan. Mereka lebih aktif secara fisik dalam proses belajar dan lebih baik dengan melakukan aktivitas langsung, seperti eksperimen, simulasi, atau praktik. Mereka cenderung menyukai pembelajaran yang melibatkan gerakan dan manipulasi objek.
ADVERTISEMENT
Setiap siswa mungkin memiliki kombinasi dari ketiga tipologi ini, tetapi biasanya ada satu gaya yang lebih dominan dan efektif bagi mereka dalam proses belajar.
Tipologi Gaya Belajar VAK (Visual, Auditori, Kinestetik):
1. Visual: Gaya belajar ini menekankan penglihatan. Siswa dengan tipe ini memerlukan bukti konkret yang ditampilkan sebelum memahami materi. Mereka lebih mudah memahami informasi melalui representasi visual seperti gambar, grafik, dan diagram, dan biasanya lebih baik mengingat apa yang mereka lihat daripada yang mereka dengar.
2. Auditori: Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk memahami dan mengingat informasi. Siswa dengan gaya ini lebih efektif belajar melalui suara, seperti penjelasan verbal, diskusi, atau ceramah. Media audio, musik, atau rekaman juga membantu mereka dalam menyerap informasi.
ADVERTISEMENT
3. Kinestetik: Gaya ini mengharuskan siswa untuk merasakan atau menyentuh sesuatu agar dapat mengingatnya. Siswa kinestetik belajar lebih baik melalui aktivitas fisik, seperti simulasi, eksperimen, atau proyek yang melibatkan gerakan. Mereka biasanya menyukai pembelajaran yang memerlukan gerakan.
Tipologi Belajar Menurut David Kolb
David Kolb menekankan pentingnya proses pengolahan informasi dalam pembelajaran. Ia mengidentifikasi empat kecenderungan utama yang mempengaruhi gaya belajar individu: pengalaman konkret (feeling), observasi reflektif (watching), konseptualisasi abstrak (thinking), dan eksperimen aktif (doing). Kolb berpendapat bahwa desain pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, sehingga harus dipersiapkan dengan baik.
Tipologi Belajar Berdasarkan Modalitas Sensorik
Tipologi ini mengacu pada modalitas sensorik yang dominan dalam memproses informasi:
ADVERTISEMENT
• Belajar Melalui Penglihatan (Visual Learners): Mengutamakan penggunaan mata dalam memahami informasi.
• Belajar Melalui Pendengaran (Auditory Learners): Mengandalkan pendengaran untuk memahami informasi.
• Belajar Melalui Gerakan (Tactile/Kinesthetic Learners): Lebih nyaman belajar dengan menyentuh, melakukan gerakan fisik, atau melalui pengalaman langsung.
Jenis-jenis Gaya Belajar Siswa
1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Individu dengan gaya ini memerlukan bukti nyata untuk memahami materi. Mereka peka terhadap warna, memiliki pemahaman artistik, dan mungkin mengalami kesulitan dalam komunikasi verbal. Ciri-ciri pelajar visual meliputi:
• Memperhatikan sikap, gerakan, dan gerak bibir guru.
• Bukan pendengar yang baik.
• Cenderung mengamati teman sebelum bertindak.
ADVERTISEMENT
• Tidak suka berbicara di depan kelompok dan terlihat pasif dalam diskusi.
• Kesulitan mengingat informasi yang disampaikan secara lisan.
• Lebih menyukai demonstrasi daripada penjelasan verbal.
• Dapat duduk tenang di tengah keramaian.
2. Gaya Belajar Auditori
Gaya belajar auditori bergantung pada pendengaran. Individu dengan gaya ini perlu mendengar informasi untuk memahaminya. Mereka mungkin baik dalam mendengarkan tetapi mengalami kesulitan dalam membaca atau menulis. Ciri-ciri gaya belajar auditori meliputi:
• Mampu mengingat penjelasan guru dan materi diskusi.
• Pendengar yang baik, mudah menguasai materi iklan atau lagu.
• Sering berbicara.
• Kurang suka membaca dan tidak dapat mengingat dengan baik apa yang dibaca.
ADVERTISEMENT
• Tidak terampil dalam menulis atau mengarang.
• Senang berdiskusi dan berinteraksi.
• Kurang tertarik pada hal-hal baru di sekitar.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik memerlukan sentuhan fisik untuk mengingat informasi. Mereka cenderung aktif secara fisik dan mungkin sulit untuk duduk diam saat belajar. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik meliputi:
• Menyentuh berbagai objek saat belajar.
• Sulit untuk tetap diam dan selalu ingin bergerak.
• Melakukan aktivitas yang melibatkan tangan, seperti menggambar saat mendengarkan.
• Menyukai penggunaan objek nyata sebagai alat bantu.
• Kesulitan memahami konsep abstrak.
• Menyukai praktik dan percobaan.
• Menyukai permainan dan aktivitas fisik.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
1. Tipologi belajar adalah kombinasi kemampuan individu dalam memahami, mengorganisir, dan memproses informasi untuk mempermudah pembelajaran.
2. Tipologi belajar terdiri dari berbagai jenis, seperti VAK, VARK, Kecerdasan Majemuk, Kolb, dan Sensorik.
3. Teori Bloom menjelaskan bahwa gaya belajar terbentuk dari taksonomi pembelajaran, termasuk Domain Kognitif, Affective, dan Psikomotor.
4. Jenis-jenis gaya belajar dibentuk dari kebiasaan siswa, berdasarkan klasifikasi Bobi De Porter dan Mike Hernacki: Visual, Auditori, dan Kinestetik.
5. Jenis-jenis belajar dapat dimodifikasi sesuai kebiasaan atau kemampuan siswa dalam memproses informasi.
6. Perbedaan individual adalah karakteristik yang membedakan seseorang dari segi biologis dan kepribadian.
7. Faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan individual dalam belajar dibagi menjadi faktor genetik dan lingkungan, yang mencakup status sosial ekonomi, budaya, praktik pendidikan, urutan kelahiran, dan perceraian.
ADVERTISEMENT
8. Guru dapat menangani perbedaan individual dengan cara yang lembut, mendukung siswa tanpa mendikte, serta menciptakan suasana nyaman.
9. Perbedaan individual dapat diatasi dengan memfasilitasi perbedaan tersebut agar tidak menimbulkan konflik antar siswa, menggunakan metode yang sesuai dengan kemampuan mereka.
10. Implikasi perbedaan individual dalam pembelajaran menekankan pentingnya mendukung setiap perbedaan siswa dan menciptakan pembelajaran yang efektif serta nyaman bagi pendidik dan peserta didik.
sumber : Azrai, P. E., & dkk. (2018). Ragam Gaya Belajar Siswa SMA Menurut David Kolb dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora. 4: 4.
Darwis, & Mas'ud, H. (2017). Kesehatan Masyarakat dalam Perspektif Sosioantropologi. Makassar: CV SAH MEDIA.