World Car-Free Day, Sebuah Solusi Untuk Ibukota

Nur Retno Fitriyyah
Mahasiswa Politeknik Statistika STIS
Konten dari Pengguna
13 September 2023 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Retno Fitriyyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kualitas udara di Jakarta yang semakin memburuk akibat polusi terus menjadi perbincangan yang menghiasi pemberitaan media massa akhir-akhir ini. Hal ini menimbulkan keprihatinan terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, seolah tidak ada lagi ruang terbuka bebas polusi di ibukota. Lalu Solusi apa yang bisa diambil pemerintah daerah?
ADVERTISEMENT
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes menjelaskan bahwa kasus infeksi salusan pernafasan akut (ISPA) di Jabodetabek meningkat. Hal tersebut terjadi seiring dengan peningkatan kadar polusi udara yang terjadi. Kondisi ini telah memicu peringatan dari otoritas kesehatan setempat. Dr. Siti Wulan, seorang ahli kesehatan masyarakat, mengatakan, "Polusi udara yang tinggi dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan kematian dini. Masyarakat diharapkan untuk mengurangi aktivitas luar ruangan, terutama anak-anak dan lansia."
ISPA yang disebabkan oleh polusi menjadi ancaman yang serius. Foto : Canva
Mengacu pada data website pemantau kualitas udara IQAir, Selasa (12/9/2023) pukul 10.15 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai 156 dan tergolong dalam kategori “Tidak Sehat”. Jakarta juga menjadi kota dengan polusi tertinggi kedua di dunia di bawah Baghdad, Iraq.
Peringkat negara polusi, Selasa (12/9). Foto: IQAir.com pukul 10.15 WIB
Sebaran polusi di Jakarta, Selasa (12/9). Foto: IQAir.com pukul 10.15 WIB
Konsentrasi Partikulat PM2.5 di Jakarta pada Selasa (12/9) sebesar 61µg/m³ yaitu 12 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Mengutip situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), PM2.5 merupakan partikel udara yang lebih kecil atau sama dengan 2,5 mikrometer. Partikel PM2.5, yang meliputi debu, jelaga, kotoran, asap, dan tetesan cairan, hanya dapat dilihat di bawah mikroskop elektron. Untuk memantau kualitas udara, dapat mengunjungi website https://www.iqair.com/id/indonesia/jakarta.
ADVERTISEMENT
Cuplikan video diatas merupakan konsentrasi gas NO2 yang terdapat pada langit Jakarta dan sekitarnya yang diambil pada periode 13/8/2023 hingga 12/9/2023. Warna merah menandakan konsentrasi NO2 yang semakin tinggi. Nitrogen dioksida (NO2) adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom nitrogen (N) dan dua atom oksigen (O). Ini adalah salah satu dari beberapa gas nitrogen oksida yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan alam. NO2 adalah komponen penting dari polusi udara dan berkontribusi pada pembentukan kabut asap, hujan asam, dan berbagai masalah kesehatan manusia. Sumber utama NO2 termasuk kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan industri. NO2 juga merupakan kontributor penting terhadap polusi udara perkotaan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara di berbagai wilayah dan membahayakan kesehatan manusia ketika terhirup dalam jumlah yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan data yang dikeluarkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya yang menyebutkan bahwa emisi kendaraan bermotor menjadi penyumbang polusi terbanyak di Jabodetabek tepatnya 44%, 34% PLTU, sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran dan lainnya. Sudah sepatutnya masalah ini menjadi perhatian bersama untuk menurunkan polusi melalui aksi nyata.
Salah satunya melalui program tanpa kendaraan bermotor dan beralih ke transportasi umum. Merespon hal tersebut dilakukan analisis sentimen terkait kekhawatiran masyarakat akan polusi yang meningkat dan dukungan untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi umum. Terlihat publik berpendapat bahwa polusi merupakan sumbangan dari kendaraan pribadi dan merupakan langkah yang tepat untuk mengurangi penggunaanya dan beralih ke transportasi umum.
Analisis sentimen masyarakat terhadap isu polusi dan hari bebas kendaraan. Sumber: Sentimen dengan data Twitter (diolah). Foto: Nur Retno Fitriyyah
Sebuah solusi yang patut dilakukan adalah mengadakan World Car-Free Day atau Hari Tanpa Kendaraan Dunia. World Car-Free Day adalah inisiatif global yang mendorong orang untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi mereka selama satu hari, dengan tujuan mengurangi polusi udara, kemacetan lalu lintas, dan dampak negatif lainnya dari penggunaan kendaraan bermotor. Di Jakarta, acara ini biasanya diadakan pada tanggal 22 September setiap tahun. Agenda ini sebaiknya tidak hanya diagendakan setahun sekali namun seminggu sekali. World Car-Free Day dapat membantu menurunkan polusi udara di Jakarta dengan beberapa cara berikut:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meskipun World Car-Free Day dapat memberikan kontribusi positif terhadap penurunan polusi udara dalam jangka pendek, perubahan jangka panjang yang signifikan memerlukan upaya berkelanjutan dalam transportasi berkelanjutan, penggunaan kendaraan ramah lingkungan, dan kebijakan lingkungan yang kuat. Semoga udara di Jakarta lekas membaik dan pulih seperti sediakala.