Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Dakwah Pembebasan: Manifestasi Trilogi IMM di Era Kekinian
21 Juni 2023 21:39 WIB
Tulisan dari Burhanuddin Robbany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gerakan mahasiswa era sekarang harus berani mengubah bentuk format gerakanya. Tidak boleh terperangkap dalam romantisme masa lalu. Sebab realitas sosial saat ini sudah sangat berbeda dibanding puluhan tahun lalu. Aspek kehidupan masyarakat saat ini sudah tidak bisa disamakan dengan kehidupan era orde baru atau bahkan reformasi. Akar rumput harus sadar akan perubahan besar dan fundamental ini.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, sebagaian dari kita sebagai mahasiswa masih terpesona dengan gerakan aktivis mahasiswa tahun 1998, saat memaksa turun Presiden Soeharto. Mayoritas organisasi mahasiswa belum sadar akan ini. Perkaderan anggota baru masih dilakukan dengan melakukan bujuk rayu dengan kegarangan gerakan mahasiswa 1998. Perkenalan organisasi mahasiswa kepada calon anggota masih menggunakan bumbu-bumbu gerakan reformasi yang selalu diagungkan oleh sebagian aktivis. Mereka terjebak pada nuansa tahun 1998.
Zaman Berubah
Terjebak para romantisme gerakan reformasi 1998 merupakan kejumudan berpikir dalam mengelola perkaderan dan bentuk gerakan organisasi mahasiswa. Hal ini menandakan bahwa masih banyak aktivis yang belum sensitif akan adanya pola kehidupan masyarakat yang berubah. Zaman berganti, mahasiswa terus bertambah, realitas sosial sangat dinamis. Tetapi gerakan mahasiswa masih terpaku pada bentuk gerakan lama ynag tidak mau berkembang.
ADVERTISEMENT
Kata perubahan, kemajuan, adaptasi, sering kali menjadi tema-tema kajian dan seminar yang diadakan oraganisasi kemahasiswaan. Sayangnya hal itu hanya sampai pada tataran formal sebuah tema kegiatan. Tidak masuk dalam aksi nyata yang dilakukan di lapangan.
Seharusnya organisasi gerakan mahasiswa mampu memetakan realitas yang ada saat ini untuk kemudian dilakukan perubahan bentuk yang mendasar pada skema pergerakan masing-masing organisasi gerakan mahasiswa. Ide-ide segar terkait bentuk gerakan mahasiswa era saat ini harus mulai diseminarkan dan diperdebatkan di muka umum untuk bisa merombak dan melakukan perbaikan fundamental terkait gerakan mahasiswa ke depan.
Adaptif dan Solutif Menjadi Keharusan
Pertumbuhan teknologi saat ini harus bisa dibaca oleh gerakan mahasiswa. Realitas sosial yang terjadi di sekitar mereka juga harus bisa dibaca. Keterbutuhan zaman akan sumber daya manusia yang berkualitas juga harus dibaca. Hal ini supaya gerakan mahasiswa mampu menunjukan taringnya lagi di era saat ini.
ADVERTISEMENT
Perluasan segmen materi dalam perkaderan juga harus dirumuskan kembali. Mengonsep agar kader-kader yang lahir dari organisasi gerakan mahasiswa tidak hanya aktivis yang garang di jalan tetapi tidak berdaya di depan perkembangan zaman yang menuntut kita harus memiliki segudang kemampuan adaptasi yang baik.
Selalu menjadi solusi akan permasalahan yang terjadi pada zaman sekarang juga harus bisa menjadi fokus gerakan mahasiswa pada era kekinian. Kemajuan ilmu teknologi dan ilmu terapan lainya harus bisa dikuasai oleh kader-kader organisasi gerakan mahasiswa saat ini. Tidak hanya fokus bagaimana meraih kekuasaan publik melalui jalan organisasi gerakan mahasiswa. Tetapi menambah skill dan kwoledge bagi kader di akar rumput juga menjadi perhatian kita bersama selaku aktivis.
Dakwah Pembebasan sebagai Manifestasi IMM
Menjadi salah satu saksi sejarah perjalanan aktivisme organisasi kemahasiswaan, menjadikan IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) kaya akan pengalaman. Pahit manisnya gerakan mahasiswa telah dirasakan IMM sejak pertama kali berdiri hingga saat ini. Dinamika politik dan sosial telah melengkapi perjalanan hidup ikatan ini yang sekarang sudah berusia lebih dari setengah abad.
ADVERTISEMENT
Sangat disayangkan, IMM nampaknya hari ini juga masih terperangkap dalam jaring-jaring romantisme gerakan mahasiswa tahun 1998. Masih banyak format gerakan yang dilakukan oleh IMM yang hanya mengikuti arus pada era itu karena takut tertinggal dengan organisasi lain yang masih terbawa hingga saat ini.
Kita bisa menyebut beberapa contohnya seperti format perkaderan yang belum adaptif terhadap perubahan zaman, format organsisasi yang masih terkesan jadul, dan tata kelola organisasi yang masih terkesan tidak mau berubah dan tidak mau maju sejak dahulu hingga sekarang.
Melihat realitas itu, kita sebagai kader IMM harus memapu menyadarkan ikatan ini bahwa kita masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan segera. Apabila tidak diselesaikan maka lambat tahun IMM akan menjadi sebuah organisasi yang keropos dan mudah dihancurkan oleh kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam atau luar organisasi itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Salah satu tawaran untuk memperbaiiki IMM yaitu dengan mengonsep sebuah gerakan dengan nama dakwah pembebasan. Ini merupakan gerakan mahasiswa yang merupakan manifestasi dari trilogi IMM supaya ikatan ini mampu bertahan dan terus memperluas kiprah dakwahnya di berbagai sisi kehidupan masyarakat.
Munculnya gerakan mahasiswa dengan konsep dakwah pembebasan merupakan ijtihad yang dilakukan dengan beberapa latar belakang. Pertama, yaitu perlunya format perkaderan yang lebih adaptif dan solutif terhadap perkembangan zaman. Kedua, kurangnya inklusivitas gerakan pada tubuh IMM itu sendiri. Ketiga, kurang optimalmnya gerakan IMM yang menyentuh masyarakat secara langsung. Dari beberapa latar belakang itulah semangat dakwah pembebasan itu tumbuh.
Setidaknya ada tiga nilai yang menjadi susbstnasi pada dakwah pembebasan. Tiga nilai ini merupakan pengejawantahan dari trilogi IMM yang bisa disesuaikan dengan local wisdom dari masing-masing lahan dakwah IMM di seluruh Indonesia. Harapanya, ketiga nilai ini mampu mencerminkan gerakan IMM yang komprehensif di seluruh medan dakwah IMM.
ADVERTISEMENT
Ketiga nilai utama dalam dakwah pembebasan yaitu pertama, nilai kekaderan. Dalam dakwah pembebasan, kekaderan tidak hanya soal penanaman ideologi ikatan saja. Tetapi jauh dari itu, kekaderan dalam dakwah pembebasan merupakan langkah melakukan perkaderan dengan penanaman ideologi dan dibarengi dengan peningkatan skill dan knowledge bagi para kader IMM. Harapanya setelah mereka tidak aktif sebagai kader dan pimpinan IMM. Mereka sudah siap untuk terjun di masyarakat saat era kekinian seperti sekarang.
Nilai dakwah pembebasan kedua yaitu kolaborasi. Bertahun-tahun gerakan IMM terbatas pada kader-kader IMM itu sendiri. Sehingga semangat yang ada di nilai ini yaitu merumuskan cara supaya IMM mampu menjadi organisasi yang inklusif. Inklusivitas organsiasi pada saat ini menjadi sangat penting. Sebab dunia saat ini tidak hanya memaksa kita untuk terus berkompetisi. Tetapi juga harus bisa berkolaborasi bersama pihak lainya.
ADVERTISEMENT
Nilai terakhir dalam dakwah pembebasan yaitu soal pengabdian msyarakat. Salah satu nilai dalam trilogi IMM merupakan kemasyarakatan. Oleh sebab itu, pada era sekarang yang dibutuhkan masyarakat itu lebih penting aksi nyata kita yang langsung kepada masyarakat. Melakukan advokasi pada elemen-elemen masyarakat yang tertindas oleh keadaan.
Di sisi lain, gerakan dakwah pembebasan masih perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi agar ditemukan rumusan yang lebih matang lagi. Perlu dicatat, dakwah pembebasan tidak berarti menghapuskan gerakan mahasiswa yang turun ke jalan atau aksi massa lainya. Tetapi aksi massa dan advokasi jalanan lainya menjadi penunjang dalam aksi-aksi nyata yang kita lakukan dalam semangat melakukan dakwah pembebasan bersama dengan ikatan yang kita cintai ini.