Menilik Ancaman Besar di Utara Indonesia, Kedaulatan Indonesia Terancam?

Muhammad Fatan Siddik
Pelajar - SMA Negeri 67 Jakarta
Konten dari Pengguna
21 Mei 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Fatan Siddik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peta ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif) Indonesia di utara Natuna. Sumber foto: Muhammad Fatan Siddik
zoom-in-whitePerbesar
Peta ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif) Indonesia di utara Natuna. Sumber foto: Muhammad Fatan Siddik
ADVERTISEMENT

Sejarah Singkat Sengketa Laut China Selatan

sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laut China Selatan adalah wilayah laut yang membentang 200 mil dari Hainan hingga Taiwan, dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan posisi strategis sebagai gerbang pesisir Tiongkok. Sejak tahun 1947, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mengklaim sebagian besar wilayah ini berdasarkan sembilan garis putus-putus, yang mereka sebut sebagai wilayah historis. Klaim ini bertentangan dengan hukum internasional UNCLOS telah memicu konflik dengan negara-negara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.
ADVERTISEMENT

Permasalahan di Laut China Selatan

Menurut hukum UNCLOS, Laut China Selatan merupakan wilayah internasional, namun Tiongkok bersikeras bahwa wilayah tersebut adalah kedaulatan mereka. Sehingga, seringkali kapal-kapal nelayan dan penjaga pantai Tiongkok sering memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Kapal-kapal ini tidak hanya berpatroli tetapi juga menangkap ikan di wilayah ZEE negara lain yang sering kali masuk tanpa izin.
Pada tahun 2013, Filipina memenangkan gugatan terhadap Tiongkok di Pengadilan Arbitrase Permanen yang menyatakan bahwa klaim sejarah Tiongkok tidak memiliki dasar hukum. Meski begitu, Tiongkok tetap bersikeras dengan klaim mereka dan tidak membuka diskusi atau negosiasi dengan negara-negara lain yang terlibat dalam sengketa. Hal ini menunjukan sikap tidak damai dalam menyelesaikan sengketa Laut China Selatan.
ADVERTISEMENT
Tiongkok juga membangun basis pertahanan militer di beberapa pulau di Laut China Selatan, khusunya Kepulauan Spartly. Tak hanya itu, Tiongkok melakukan latihan militer di wilayah Laut China Selatan. Latihan tersebut mensimulasikan serangan terhadap kapal penangkap ikan bersenjata. Dengan kata lain, Tiongkok sangat siap untuk menggunakan kekuatan militer dalam mempertahankan klaim mereka di Laut China Selatan. Ini adalah ancaman yang nyata terhadap keamanan dan kedaulatan maritim negara-negara yang bersengketa dengan Laut China Selatan termasuk Indonesia.
Kapal Coast Guard Tiongkok sering kali memasuki ZEE Indonesia, khususnya di sekitar Kepulauan Natuna. Kehadirannya ini melanggar hak Indonesia untuk mengelola sumber daya alam di wilayah tersebut, Ditambah kapal perang sejenis perusak Type 055 Angkatan Laut Rakyat Tiongkok pernah tertangkap kamera oleh nelayan disana. Hal ini mengancam keamanan nelayan lokal yang ingin beraktivitas di laut.
ADVERTISEMENT

Ancaman Kedaulatan Indonesia

Klaim sepihak Tiongkok atas Laut China Selatan menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan Indonesia. Pelanggaran ZEE, provokasi militer, dan pembangunan pangkalan militer menciptakan ketidakstabilan regional dan mengancam keamanan serta kesejahteraan negara-negara di kawasan.
Indonesia perlu mengambil langkah-langkah serius atas tindakan Tiongkok. Penguatan kapasitas militer khususnya pembangunan kapal militer yang mampu berpatroli di wilayah terluar Indonesia dan juga penguatan kemampuan bawah air Angkatan Laut Indonesia.
Hal ini tanpa alasan karena wilayah Laut Natuna sebagai pintu masuk kedalam jantung negara Indonesia sehingga ancaman yang berasal dari permukaan maupun bawah laut merupakan hal serius yang harus diminimalisir sekecil mungkin.
Indonesia dan negara-negara yang bersengketa langsung dengan Tiongkok terhadap Laut China Selatan harus bekerja sama dalam menghadapi ancaman ini. Jika negara-negara di ASEAN yang bersengketa dengan Laut China Selatan tidak segera mengambil tindakan. Klaim sepihak Tiongkok dapat menyebabkan peningkatan ketegangan dan aktivitas militer yang dapat menimbulkan resiko konflik yang lebih besar. Hanya dengan langkah-langkah ini, Indonesia dan negara-negara tetangga dapat menjaga stabilitas serta keamanan di wilayah Laut China Selatan yang vital ini.
ADVERTISEMENT