Konten dari Pengguna

Kajian Kebijakan: Akselerasi Pemberdayaan FKI sebagai Strategi Inklusivitas

Natanael Affarouqi Owen Jeremiah Salsabila Afra Safitri
Regional Economic Development Student in Universitas Gadjah Mada
26 Juni 2024 7:41 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Natanael Affarouqi Owen Jeremiah Salsabila Afra Safitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kaum Disabilitas. Sumber: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kaum Disabilitas. Sumber: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akselerasi dalam konteks percepatan ketercapaian Kota Yogyakarta sebagai Kota Inklusif Disabilitas telah berhasil mengubah pola pikir masyarakat, perusahaan swasta, dan pemerintah untuk mencapai taraf pembangunan tersebut secara fundamental. Meskipun dalam konteks tersebut partisipasi masyarakat dalam mencapai Yogyakarta Ramah Disabilitas dengan ditunjukan minat yang tinggi dalam pencetusan Forum Kemantren Inklusi (FKI), tantangan besar masih harus diatasi terutama dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam lingkup yang lebih besar. Akses terhadap layanan disabilitas yang belum merata seperti pada infrastruktur publik yang baru terwujud di pusat keramaian wisata menunjukan ketimpangan dalam infrastruktur ramah disabilitas yang masih terjadi hingga masa sekarang. Upaya peningkatan literasi dan kesadaran masyarakat dari taraf pemerintah, pendidikan, dan swasta diperlukan dalam kondisi yang sekarang dalam mendukung satu sama lain dalam menyelesaikan isu ketimpangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Komitmen Kota Yogyakarta sebagai kota ramah disabilitas menunjukkan suatu cita-cita yang besar yang ingin dicapai Kota Yogyakarta terutama dalam mencapai tujuannya tersebut. Hal ini menunjukkan pemberdayaan penyandang disabilitas menjadi salah satu faktor penting untuk dapat diberdayakan lebih penuh dalam kehidupan sosial dan ekonominya. Hal ini juga didukung pula oleh urgensi berupa demografi penyandang disabilitas yang signifikan di Kota Yogyakarta yang memerlukan suatu perhatian khusus dan juga kebijakan pemerintah lokal yang harus mampu mendukung tujuan ketercapaian inklusi bagi kaum disabilitas. Hal ini perlu didukung pula oleh faktor infrastruktur publik yang mendukung termasuk dengan program dan inisiatif pemberdayaan yang baik. Pengelolaan yang baik akan mampu mencegah adanya tantangan dan hambatan yang besar sehingga tujuan-tujuan yang ingin dicapai Kota Yogyakarta sebagai kota ramah disabilitas akan mampu berjalan dengan optimum.
Ilustrasi Kebijakan. Sumber: Shutterstock.
Kebijakan Terkait Penyandang Disabilitas Kota Yogyakarta
ADVERTISEMENT
Adapun pedoman dan regulasi yang berlaku di Kota Yogyakarta dalam mendukung ketercapaian peran dalam konteks Kota Yogyakarta sebagai Kota Inklusi atau Kota Ramah Disabilitas adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Isu Kebijakan
Belum optimalnya inklusi dan partisipasi penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial dan ekonomi di tingkat kemantren.
Ilustrasi Disabilitas. Sumber: Shutterstock.
Analisis Kebijakan
Adapun dalam upaya mendorong optimalisasi inklusi dan partisipasi bagi kaum disabilitas dalam isu sosial dan ekonomi pada tiap Kemantren di Kota Yogyakarta adalah dalam pengamatan faktor yang dibagi atas 3 kelompok berikut:
Pedoman Inklusi Disabilitas di Kemantren (Memfasilitasi Partisipasi Aktif):
ADVERTISEMENT
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat tentang Inklusi Disabilitas:
ADVERTISEMENT
Infrastruktur dan Fasilitas Publik Ramah Disabilitas
ADVERTISEMENT
Alternatif Kebijakan:
ADVERTISEMENT
Rekomendasi Kebijakan: