Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Peralihan Fungsi Masker: Sebagai Proteksi Diri ke Fashion
7 Juli 2021 11:03 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
Tulisan dari Putri Sekar Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masker mulut menjadi hal yang wajib dipakai oleh setiap orang sejak adanya virus COVID-19. Apakah kamu tahu fungsi masker secara umum? Yuk simak penjelasan singkat di bawah ini!
ADVERTISEMENT
Fungsi masker mulut secara umum diantaranya menghindari paparan polusi udara, mencegah penularan dan penyebaran penyakit, serta menghindari efek buruk sinar UV dan polusi di wajah. Karena virus COVID-19 menyebar melalui air liur, orang-orang mulai mengenakan masker untuk proteksi diri. Bahkan, saat awal periode COVID-19, masker sampai langka dan dijual dengan harga berlipat ganda, loh!
FYI, masker yang disarankan WHO untuk memproteksi diri dari virus COVID-19 diantaranya adalah masker kain, masker bedah, masker N95, dan Reusable Facepiece, Respirator. Harga tiap masker yang di jual tentunya berbeda, sesuai dengan material dan merek masker itu sendiri. Ada masker yang dijual 17 ribu untuk 1 box, tapi ada juga masker produksi brand terkenal yang dijual jutaan per biji.
ADVERTISEMENT
Kamu tim yang mana? Berdasarkan harga, model, atau brand?
Apakah kamu tahu jika apa yang dikenakan seseorang merupakan identitas diri mereka?
Memilih jenis masker yang akan dipakai, berarti seseorang telah berhadapan dengan identitas diri. Seseorang yang memakai masker medis dan memakai protokol kesehatan serba lengkap, secara tidak langsung menunjukkan bahwa dirinya seorang tenaga kesehatan. Berbanding dengan hal tersebut, pernahkah kamu mengamati seorang publik figur yang mengenakan masker brand fashion mahal dengan harga jutaan? Lalu, apakah pernah publik figur yang tampil rapi mengenakan masker yang lusuh? Tentunya mereka akan memikirkan penilaian orang lain berhubungan dengan fashion mereka.
Dari yang awalnya untuk kesehatan, sekarang menjadi fashion!
Dalam sebuah penelitian tentang fashion yang dilakukan oleh Tri Yulia, seseorang menghubungkan nilai, status, kepribadian, identitas, dan perasaan kepada orang lain melalui fashion. Orang-orang memilih warna, motif, dan bentuk masker sesuai dengan yang digemari dan cocok dengan style mereka. Mungkin agar dikatakan fashionable, ya?
Seiring berjalannya waktu, fungsi proteksi diri masker mulai diabaikan. Fenomena yang sering terjadi adalah orang mengenakan masker ketika akan pergi ke suatu tempat saja. Namun, ketika berkumpul atau nongkrong, mereka melepas masker yang sebelumnya dikenakan. Padahal, dengan melepas masker tersebut seseorang lebih mungkin tertular penyakit. Bukankah sedikit ironi ketika fungsi yang seharusnya untuk proteksi justru diabaikan hanya untuk lifestyle?
ADVERTISEMENT
Well, semua orang memang berhak memilih sesuatu. Tetapi, jadi fashionable aja nggak cukup, loh! Kalaupun ingin masker yang dipakai cocok dengan pakaian yang sedang dikenakan, at least, jangan mengabaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Jika masker bisa berfungsi sebagai proteksi diri sekaligus, why not?