Konten dari Pengguna

Supremasi Kecantikan Korea: Iklan Produk Lokal Indonesia Penuh BA Korea?

Putri Sekar Pratiwi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
16 Januari 2022 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Sekar Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu memperhatikan beberapa iklan produk perawatan kulit di Indonesia? Apakah kamu sadar bahwa saat ini banyak iklan yang menggunakan selebritis korea sebagai model dalam iklan mereka?
ADVERTISEMENT

1. Scarlett Whitening x Song Joong Ki

Dokumentasi akun Instagram resmi Scarlett Whitening
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi akun Instagram resmi Scarlett Whitening

2. Somethinc x NCT Dream

Dokumentasi akun Instagram resmi Somethinc

3. Everwhite x Kim Seon Ho

Dokmentasi akun Instagram resmi Everwhite
Diantara ketiga merek lokal asal Indonesia di atas, semua menggandeng selebritis Korea sebagai model produk mereka. Yaps, produk lokal tetapi justru menampilkan model luar negeri sebagai alat promosi mereka. Apakah terlihat tabu?
Sebenarnya bukan suatu larangan ketika suatu merek menggunakan siapapun untuk menjadi alat promosi mereka, menjadi brand ambassador salah satunya. Dayanti Adelia, dkk. dalam artikel mereka yang berjudul "Pengaruh Brand Image dan Brand Ambassador terhadap Minat Beli Konsumen di Era New Normal Pandemi Covid-19 pada Baskin-Robbins Manado Town Square" yang dimuat di Jurnal EMBA (2021) menjelaskan bahwa brand ambassador ini memiliki faktor pendukung yang cukup kuat untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Karena hal tersebut, pemilik merek tentunya menginginkan alat promosi terbaik untuk memasarkan produk mereka. Lea Greenwood dalam bukunya yang berjudul Fashion Marketing Communications (2012) berasumsi bahwa perusahaan memilih brand ambassador seorang selebritis terkenal untuk dapat menarik konsumen. Akan tetapi, apakah kamu sadar bahwa kurun waktu belakangan ini banyak selebritis Korea yang dijadikan sebagai brand ambassador. Terlebih, di bidang kecantikan.
ADVERTISEMENT
Beberapa merek di Indonesia yang menggunakan brand ambassador selebritis Korea Selatan
Dipilihnya ikon untuk suatu produk pastinya memiliki alasan. Pemilik produk ingin menunjukkan image yang baik melalui iklan, dengan didukung oleh brand ambassador. Iklan tidak hanya mempengaruhi penjualan, loh! Sebuah iklan juga dapat membentuk perspektif publik terkait sesuatu. Dalam konteks perawatan kulit, iklan bisa mempengaruhi bagaimana seseorang menganggap bagaimana "cantik" atau "kulit yang terawat" melalui iklan.
Dari ketiga iklan yang ditayangkan di atas, ketiganya memiliki model laki-laki yang memakai perawatan kulit. Bukankah itu merupakan perubahan yang besar di dunia iklan? Selama ini kita tahu bahwa model-model kecantikan atau perawatan kulit adalah perempuan. Akan tetapi, pemilik produk mencoba mempengaruhi pemikiran konsumen bahwa laki-laki juga sah-sah saja memakai produk perawatan kulit.
Mungkin kamu akan bosan membaca kata "tetapi" di halaman ini. Tetapi, model-model yang dipilih saat ini banyak menggunakan selebritis Korea Selatan. Representasi publik tentang bagiamana kulit yang terawat pun berubah. Dengan memilih model dari Korea Selatan, publik akan berpikir bahwa kulit putih bersih, glowing, dan tanpa jerawat adalah kulit ideal yang harus dimiliki oleh perempuan dan laki-laki. Padahal, kondisi kulit di setiap daerah berbeda-beda. Indonesia, dengan keanekaragamannya memiliki masyarakat dengan kulit sawo matang, kulit putih, maupun gelap sekalipun. Dengan iklan yang menggunakan brand ambassador dari Korea Selatan yang mendominasi, otomatis bertentangan dengan kulit asli masyarakat Indonesia. Seolah konsumen "dipaksa" menjadi berkulit putih dan glowing agar sesuai dengan standar kecantikan saat ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun ada hal baik untuk iklan kecantikan atau perawatan kulit saat ini di mana laki-laki tidak dianggap aneh jika merawat kulit, namun standar kecantikan dengan kulit putih tersebut hendaknya diganti. Bagi konsumen yang tidak mau ambil pusing dan mentah-mentah dalam mendapat informasi akan berpikir bahwa mereka harus memiliki kulit yang putih seperti model dalam iklan. Akan lebih baik jika iklan menggunakan jenis kulit yang beragam agar lebih realistis sejalan dengan kulit di Indonesia.