Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengungkap Jejak Plastik dalam Darah Manusia: Ancaman Mikroplastik
11 Desember 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Buty Hz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penelitian terbaru oleh Brits et al. (2024) mengungkapkan keberadaan mikroplastik dan nanoplastik dalam darah manusia dengan alat kromatografi gas, pyrolisis GC-MS
ADVERTISEMENT
Penelitian terbaru dari tim ilmuwan di Amsterdam, Brits et al. (2024) telah menemukan bahwa partikel mikroplastik (MP) dan nanoplastik (NP) kini dapat terdeteksi dalam darah manusia. Studi yang dipublikasikan di jurnal Microplastics and Nanoplastics ini menggunakan metode analitik canggih, yaitu pyrolysis-gas chromatography-mass spectrometry (Py-GC-MS), untuk mengidentifikasi enam jenis polimer plastik umum, termasuk polietilena (PE), polietilena tereftalat (PET), dan polivinil klorida (PVC).
ADVERTISEMENT
Plastik di Dalam Tubuh Kita
Dengan menganalisis sampel darah dari 68 relawan sehat, para peneliti mendeteksi plastik dalam 64 sampel, dengan konsentrasi rata-rata 268 ng/mL. PE menjadi polimer yang paling sering ditemukan, diikuti oleh PVC dan PET. Temuan ini menambah bukti bahwa mikroplastik, yang selama ini diketahui mencemari lingkungan, kini telah memasuki sistem biologis manusia.
Apa Artinya bagi Kesehatan?
Meskipun penelitian ini mengkonfirmasi keberadaan plastik dalam darah, implikasi kesehatan jangka panjangnya masih belum sepenuhnya dipahami. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa mikroplastik dapat memicu peradangan, stres oksidatif, dan kerusakan sel pada hewan. Namun, efek langsung pada tubuh manusia membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Metode yang Lebih Akurat
Salah satu terobosan dari penelitian ini adalah peningkatan sensitivitas metode Py-GC-MS. Dengan langkah-langkah analisis yang ketat, metode ini berhasil mendeteksi partikel plastik dalam ukuran 0,3 hingga 500 mikrometer. Inovasi ini membuka jalan bagi pengembangan alat diagnostik untuk memahami paparan manusia terhadap polutan plastik.
ADVERTISEMENT
Langkah Selanjutnya
Studi ini menegaskan perlunya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan peningkatan upaya daur ulang. Selain itu, penelitian lebih lanjut tentang dampak plastik terhadap kesehatan manusia sangat mendesak, terutama untuk memahami bagaimana partikel plastik masuk ke aliran darah dan bagaimana cara menanganinya.
Plastik, yang dahulu dianggap sebagai simbol inovasi, kini menjadi ancaman yang nyata bagi kesehatan kita. Temuan ini mengingatkan kita akan pentingnya tindakan segera untuk melindungi lingkungan dan tubuh kita dari pencemaran plastik.
Referensi :
https://doi.org/10.1186/s43591-024-00090-w