Konten dari Pengguna

Menjaga Kesehatan di Era Kebisingan Digital: Mengapa Kita Harus Hidup Sehat?

Kaila Risky
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar
16 Oktober 2024 19:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kaila Risky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi menjaga hidup sehat di era kebisingan digital (sumber: https//pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi menjaga hidup sehat di era kebisingan digital (sumber: https//pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital, pola hidup sehat telah berubah menjadi komoditas yang diiklankan di mana-mana. Mulai dari influencer kebugaran yang memamerkan rutinitas olahraga harian mereka di media sosial, hingga aplikasi yang melacak setiap kalori dan langkah yang kita ambil, gaya hidup sehat kini dikelilingi oleh kebisingan digital. Namun, di tengah arus informasi dan tren yang semakin banyak, apakah kita benar-benar menjalani hidup sehat, atau justru tenggelam dalam upaya standar yang diciptakan oleh dunia maya?
ADVERTISEMENT

Kesehatan dalam Dimensi Digital: Sebuah Tantangan Baru

Tidak bisa dipungkiri, teknologi membawa kemudahan bagi kita untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan. Aplikasi kesehatan, video tutorial olahraga, dan artikel gizi ada di ujung jari kita. Tapi ironisnya, kemudahan ini juga memunculkan tekanan tersendiri. Banyak orang mulai merasa bahwa hidup sehat adalah soal memenuhi target digital seperti mendapatkan langkah 10.000 langkah sehari di aplikasi pedometer atau mengunggah foto makanan sehat yang “Instagram-worthy.”
Namun, dibalik semua itu, kita mungkin kehilangan esensi dari hidup sehat itu sendiri: keseimbangan. Hidup sehat bukan hanya soal data atau pencapaian digital, tapi tentang bagaimana kita merasa lebih baik, baik secara fisik maupun mental. Kebisingan digital tentang apa yang harus kita lakukan seringkali membuat kita lupa bahwa setiap orang memiliki ritme dan kebutuhan yang berbeda. Bukan aplikasi atau standar sosial yang menentukan kesehatan kita, melainkan perasaan dan kondisi tubuh kita sendiri.
ADVERTISEMENT

Mengukur Hidup Sehat Bukan Hanya Soal Angka

Salah satu kesalahan umum di era digital adalah mengaitkan hidup sehat dengan angka: berapa berat badan ideal, berapa kalori yang dikonsumsi, atau berapa jam tidur yang tercatat di jam pintar kita. Sering kali, kita begitu terobsesi dengan angka ini hingga melupakan aspek-aspek lain yang tak kalah penting, seperti perasaan kita saat bangun pagi, tingkat energi di siang hari, atau bagaimana kita menghadapi stres.
Angka-angka ini memang memberikan panduan, tetapi tidak selalu mencerminkan gambaran keseluruhan kesehatan seseorang. Kesehatan adalah pengalaman subjektif. Ada orang yang, meskipun berat badannya di atas rata-rata, memiliki stamina dan kebugaran yang luar biasa. Di sisi lain, ada orang yang terlihat kurus tetapi sebenarnya kurang gizi atau mengalami masalah kesehatan mental yang parah. Menilai kesehatan hanya dari angka adalah pandangan sempit yang mengabaikan kompleksitas tubuh manusia.
ADVERTISEMENT

Hidup Sehat adalah tentang Hubungan yang Kita Bangun dengan Tubuh Kita

Pola hidup sehat yang ideal seharusnya dimulai dari bagaimana kita memahami dan memperlakukan tubuh kita, bukan dari dorongan eksternal seperti tren atau tekanan sosial. Di tengah maraknya standar kebugaran dan kecantikan di media, kita perlu kembali ke dasar: membangun hubungan yang sehat dengan tubuh kita sendiri. Ini berarti mendengarkan sinyal-sinyal yang tubuh kita berikan seperti kapan kita merasa lelah, lapar, atau stres dan meresponnya dengan cara yang sehat.
Bukan berarti kita tidak bisa memanfaatkan teknologi atau informasi digital untuk mendukung hidup sehat. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Apa yang bekerja untuk satu orang, mungkin tidak akan bekerja untuk orang lain. Misalnya, diet ketat yang populer di media sosial mungkin tidak sesuai untuk tubuh kita. Atau rutinitas olahraga intens yang dilakukan oleh selebriti mungkin justru akan menyebabkan cedera jika kita tidak memulainya secara bertahap.
ADVERTISEMENT

Keseimbangan Antara Koneksi Digital dan Kesehatan Mental

Salah satu aspek penting yang sering dilupakan dalam perbincangan tentang hidup sehat adalah kesehatan mental. Di era digital, tekanan untuk tampil sempurna di media sosial bisa sangat besar. Banyak orang terjebak dalam perbandingan sosial, di mana mereka merasa harus selalu menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri di dunia maya. Hal ini, tanpa disadari, bisa menimbulkan kecemasan, stres, bahkan depresi.
Hidup sehat harus mencakup keseimbangan antara koneksi digital dan ketenangan mental. Terkadang, melepaskan diri dari teknologi melakukan digital detox atau membatasi waktu layar bisa memberikan dampak yang sangat positif pada kesehatan mental kita. Menghabiskan waktu di alam, berinteraksi dengan orang-orang secara langsung, atau bahkan sekadar meluangkan waktu untuk diri sendiri tanpa distraksi digital adalah bagian penting dari pola hidup sehat yang jarang dibahas.
ADVERTISEMENT

Kembali ke Pola Hidup Sehat yang Sederhana

Di tengah segala kebisingan digital dan tren kesehatan yang viral, kita perlu kembali ke prinsip dasar: kesederhanaan. Pola hidup sehat tidak harus rumit atau mengikuti standar-standar tinggi yang diiklankan oleh media sosial. Hal-hal sederhana seperti makan makanan bergizi, cukup tidur, berolahraga ringan, dan menjaga kesehatan mental adalah dasar-dasar yang sebenarnya lebih penting daripada sekadar mengikuti tren.
Yang perlu kita sadari adalah bahwa pola hidup sehat adalah perjalanan panjang. Tidak ada cara instan untuk mencapai kesehatan optimal, dan yang terpenting adalah menemukan rutinitas yang sesuai dengan kita. Menjaga pola makan yang sehat, rutin bergerak, tidur yang cukup, dan mengelola stres adalah fondasi yang lebih kuat daripada sekadar mengikuti tren sementara.
ADVERTISEMENT

Mengambil Kendali atas Kesehatan Kita

Hidup sehat di era kebisingan digital membutuhkan kesadaran yang lebih besar. Kita perlu lebih selektif dalam menyaring informasi dan lebih mendengarkan kebutuhan tubuh kita sendiri daripada hanya mengikuti tren yang dipromosikan secara online. Hidup sehat adalah keputusan pribadi, bukan sesuatu yang bisa diukur hanya dengan angka atau diperoleh melalui aplikasi. Keseimbangan, kebahagiaan, dan kesehatan mental adalah elemen kunci yang sering terlupakan dalam narasi modern tentang hidup sehat.
Jadi, mari kita berhenti mengejar standar digital yang tidak realistis dan mulai fokus pada apa yang benar-benar membuat kita merasa lebih baik dari dalam dan luar. Karena pada akhirnya, hidup sehat adalah tentang memahami tubuh kita dan memberikannya apa yang dibutuhkannya untuk berkembang denpgan cara yang paling alami dan nyaman.
ADVERTISEMENT