Hari Buku Nasional, Cabaca adakan Kontes Menulis

Konten dari Pengguna
17 Mei 2021 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cabaca Aplikasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Buku Nasional ditetapkan oleh Menteri Pendidikan, Abdul Malik Fajar pada (17/05/2002), yang mana bertepatan dengan didirikannya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Saat itu, hari buku ditetapkan untuk membentuk budaya membaca agar kita bisa menambah wawasan, menambah pengetahuan, serta mengasah kreativitas dan imajinasi.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, sampai saat ini cita-cita untuk membentuk budaya membaca di Indonesia belum sepenuhnya terlaksana. Rupanya, minat membaca berbanding terbalik dengan minat menulis yang ternyata masih lebih tinggi. Di Cabaca saja,
Kontes Menulis yang diadakan oleh Cabaca x Singgahsini by Mamikos
ada ratusan naskah baru yang masuk setiap harinya ke meja redaksi. Namun dari 100 karya yang masuk, hanya 10-20% saja yang menurut tim redaksi layak untuk bisa diterbitkan oleh penerbit. Artinya, tidak sedikit tulisan yang sebenarnya belum memenuhi standar atau kualitas yang diinginkan oleh masing-masing penerbit. Padahal, dengan menambah bacaan yang berkualitas, diharapkan juga akan menambah minat baca di masyarakat.
Rata-rata kekurangan dari penulis pemula yang memasukkan naskah ke Cabaca adalah teknik penulisan yang belum baik. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu editor senior di Cabaca, Lintang Filia, “Banyak ide-ide dari naskah masuk (calon penulis) yang sebenarnya menarik untuk dijadikan sebuah cerita atau novel. Namun, ide tersebut belum didukung dengan teknik penulisan yang baik. Katakanlah narasi atau deskripsi yang belum enak dibaca, perpindahan atau potongan adegan yang kurang pas, kemudian alur yang timpang dan sebagainya. Padahal itu semua bisa dipelajari lewat membaca. Perbanyak membaca literasi atau novel-novel dari penulis yang disukai akan sangat membantu calon penulis untuk melatih kemampuannya.”
ADVERTISEMENT
Merujuk dari kurangnya teknik penulisan yang baik tersebut, di Hari Buku Nasional yang jatuh pada hari ini (17/05/2021), Cabaca kembali mengadakan kontes menulis untuk mendongkrak minat membaca dan minat menulis generasi muda. Cabaca menggandeng Singgahsini by Mamikos dengan mengadakan Kontes Menulis “What’s Up Indekos.” Sebagai pembeda dari kontes lainnya, kontes menulis kali ini memungkinkan peserta untuk memilih kategori lomba yakni fiksi dan non-fiksi. Hal tersebut diharapkan bisa melatih penulis pemula untuk mengolah latar tempat, yang kali ini bertema indekos dengan gaya kepenulisan yang baik dan terstruktur. Penulis pemula yang ingin belajar untuk mengolah teknik kepenulisan, bisa mencari tahu informasi lomba di Instagram @cabacaapp.
Lintang Filia kemudian menambahkan, “Kali ini Cabaca juga membuka kesempatan bagi teman-teman non penulis atau penulis pemula untuk bisa berpartisipasi di kontes ini. Paling tidak, dengan menceritakan ulang pengalaman nyata mahasiswa yang lekat dengan indekos bisa melatih kemampuan menulis mereka dari yang paling dasar. Gimana caranya bisa menceritakan pengalaman yang biasanya dilakukan lewat obrolan langsung maupun lewat chat menjadi susunan kalimat yang lebih rapi dan enak dibaca. Tanpa harus repot memikirkan elemen cerita seperti dalam menulis fiksi.” Dengan metode menceritakan kembali pengalamannya, berarti penulis akan berlatih bercerita tanpa harus berimajinasi. Poin uniknya, hal ini justru melatih penulis untuk bisa menghadirkan rangkaian kata-kata yang sesuai dengan yang disukai pembaca, namun tetap tidak menghilangkan esensi sifat nyatanya.
ADVERTISEMENT
Singgahsini by Mamikos yang menjadi partner Cabaca kali ini, memberikan hadiah berupa voucher potongan untuk membayar biaya indekos di Singgahsini. Hal tersebut bisa memotivasi peserta untuk membuat cerita semenarik mungkin supaya bisa mendapatkan kamar indekos yang nyaman namun tetap ramah di kantong.
Diharapkan melalui kontes ini, peserta bisa belajar bagaimana cara membuat satu cerita yang menarik, baik berdasarkan kisah nyata maupun fiksi dan menghasilkan bacaan yang berkualitas nantinya berupa novel di Cabaca atau media lainnya. Sehingga nantinya, cita-cita menteri pendidikan terdahulu untuk mewujudkan budaya membaca yang tinggi agar bisa menambah wawasan, menambah pengetahuan, serta mengasah kreativitas dan imajinasi bisa segera tercapai.