Tema Mental Health Berat, Cabaca Berikan Arahan Agar Novel Tetap Menarik

Konten dari Pengguna
16 Juli 2020 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cabaca Aplikasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Potret Pemaparan Materi Talkshow yang Dilakukan Secara Online
zoom-in-whitePerbesar
Potret Pemaparan Materi Talkshow yang Dilakukan Secara Online
ADVERTISEMENT
Cabaca sedang mengadakan kontes menulis novel "Unbreakable Me" yang mana mengangkat isu kesehatan mental. Tema tersebut diambil sebagai langkah untuk menyebarkan pentingnya menjaga kesehatan mental dan menghargai orang yang memiliki isu kesehatan mental. Namun, Cabaca beranggapan bahwa menyebarkan awareness yang paling efektif adalah dengan menggunakan metode se-menyenangkan mungkin, yakni dengan memasukan isu kesehatan mental kedalam sebuah cerita fiksi.
ADVERTISEMENT
Tema yang diangkat cenderung dianggap tema yang berat karena peserta tidak bisa sembarangan menulis gangguan kesehatan mental tanpa melakukan reset. Oleh karena itu, Cabaca mengadakan talkshow online dalam rangkaian kontes menulis novel "Unbreakable Me". Talkshow tersebut mengangkat tema "Writing Tips 101: Build Fictional Characters with Mental Health Issues".
Melalui talkshow online, peserta diharapkan bisa mendapatkan referensi jenis isu kesehatan mental yang bisa diangkat kedalam cerita (mengedepankan isu seputar gangguan rasa cemas, self-harm, broken home, introvert dan depresi) sehingga ada kesesuaian antara ide cerita dengan jenis isu kesehatan mental serta cara untuk mengemas ide tersebut secara menarik.
Dalam pemaparannya, Rifka Az-zahra menyampaikan bahwa "Pembentukan karakter dalam sebuah novel sangatlah penting. Terlebih dengan memasukan isu kesehatan mental kedalam karakter tersebut. Namun, peserta harus mengetahui bahawa ada hal-hal yang harus dihindari saat menulis novel dengan tema mental health, cara menulis novel yang tidak mengarahkan pembaca untuk melakukan self-diagnose, reset ke artikel kredibel dll." ungkapnya dalam memamparkan materi pada (11/07/2020).
ADVERTISEMENT
Salah satu peserta mengajukan pertanyaan yang menarik. pertanyaan tersebut tentang tips agar penulis terhindar dari riset mendalam tentang penyakit mental yang memungkinkan penulis mendikte dirinya sendiri sebagai pengidap gangguan mental, takutnya penulis yang sehat dan berubah menjadi pengidap saat riset karena terlalu mendalaminya. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, pembicara memastikan agar peserta yang akan melakukan riset, lalu merasakan hal yang sama (self-diagnose) untuk mengingatkan diri sendiri kalau yang dilakukan penulis hanya riset dan penulis harus pikirkan sesuatu yang positif. "Menurut saya, mustahil untuk bisa menjadi pengidap karena perlu waktu yang lama bisa dikategorikan sebagai pengidap. Maka sebaiknya, ketika reset harus memikirkan hal yang positif saja supaya tidak terbawa." jawabnya.
Selain ada pemaparan materi seputar karakterisasi dan beberapa penjelasan singkat tentang jenis isu kesehatan mental, talkshow juga membahas seputar mekanisme kontes menulis. Citra Ayuning Tyas dan Lintang Filia menjelaskan hal hal umum yang masuk kedalam kriteria penilaian, dan secara singkat memberikan gambaran seputar dos and donts dalam menulis novel yang menarik.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali hal yang harus dilakukan untuk menciptakan sebuah karya dengan tema 'berat' yang bagus dan menarik, karena terselip tanggung jawab besar atas karya tersebut supaya bisa mengedukasi pembacanya namun harus tetap menghibur. Dengan diadakannya talkshow ini, Cabaca berharap peserta bisa menemukan referensi dalam menciptakan novel yang mengedukasi pembaca nantinya. Sehingga awareness akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan menghargai orang yang memiliki isu kesehatan mental bisa meningkat.