Konten dari Pengguna

TikTok Menuju Aplikasi Sejuta Umat

23 Maret 2022 8:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cabaca Aplikasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banjir di Jakarta mulai kehilangan harga dirinya. Banjir yang dulu bagai monster menakutkan yang tak bisa diusik, kini malah menjadi momentum aji mumpung untuk memproduksi konten Tik-Tok.
ADVERTISEMENT
Mulai dari bayi mengapung dalam wajan, hingga seorang pengemudi yang terjerembab ke selokan karena tertutup banjir menjadi bukti bahwa Tik-Tok telah menjadi pahlawan penghibur di setiap momen, bahkan momen tragis sekalipun.
Ditambah mulai banyaknya video-video Tik-Tok bertebaran di grup WA keluarga, seakan makin membuktikan bahwa geliat Tik-tok mulai merambah dari segala usia dan kalangan.
Apalagi, beberapa pekan lalu Mbak Nana, dalam acara kerennya Mata Najwa sempat menantang para gubernur kece sekelas Anies Baswedan dan Ganjar Pranoto untuk berlaga Tik Tok.
Ajaib, dalam waktu beberapa bulan, Tik Tok mampu membuat semua kalangan dari kelas eliters sampai kelas hamba sahaya untuk menerima kehadirannya dengan hangat, padahal Juli 2018 silam ia sempat di blokir Kominfo dan diharamkan MUI.
ADVERTISEMENT
Jadi, serasa CLBK sama Tik Tok, yang dulu dipuja lalu diputus, dan sekarang otw balikan lagi.
Kalau kayak gini, rasa-rasanya jadi kangen Bowo, atlet Tik Tok papan atas yang sekarang entah berantah bagaimana nasibnya. Masih inget kan kasusnya?
Dengan berbagai masa kelamnya, yang jelas Tik Tok sekarang sukses malang melintang di kancah nasional dan seluruh lapisan masyarakat. Stereotipe yang dulu disematkan pada Tik tok sebagai aplikasi bodoh, micin, bahkan edan ini, bagai hilang ditelan Venus.
Para Squidward-Squidward jaim mulai bertanya, Apa sih asyiknya main Tik-Tok? Buang-buang waktu saja!
Jadi, Tik Tok sebenarnya merupakan aplikasi dari China (iya, bener China yang itu).
Tik Tok ini sebenarnya masih sodaraan sama Musical.ly, namun karena Tik Tok lebih jago ngikutin maunya pacar, iya, pacarnya kan ya penggunanya, jadilah Tik Tok lebih fenomenal dibanding pendahulunya, Musicaly.ly.
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara dengan peringkat 6 tertinggi pengguna internet, jadi nggak heran kalau Indonesia menjadi sasaran empuk dari komerislaisasi Tik Tok.
Apalagi mengingat tingginya jumlah pemuda di Indonesia, yang mana pemudia pastinya punya bakat narsis tinggi.
Bahkan, awal Tik Tok mempromosiin dirinya, ia dengan serius menggaet artis-artis berkelas Indonesia, untuk menciptakan trend center dan mode baru. Niat banget kan PDKT nya?
Jadi, kenapa Tik Tok jadi viral lagi? Jadi gini, bukankah kita harus memaafkan kesalahan orang yang sudah bertobat?
Naah..Tik Tok ini kasusnya sama, dulu ia sempet diblokir Kominfo karena kontennya yang tak ramah dan banyak konten negatif terutama untuk anak dibawah umur.
Setelah diblokir, Tik-Tok terus memperbaiki diri hingga Kominfo memperolehkan Tik Tok show up lagi. Jadi, wajar kalau sekarang Tik Tok banyak diminati lagi, karena sekarang ia sudah hijrah.
ADVERTISEMENT
Sekarang Tik-Tok malah menjadi agenda wajib tiap arisan, reuni, bahkan banjir sekalipun.
Tik tok yang dulu memang bukan Tik-tok yang sekarang, makanya jumlah pengikutnya meningkat drastis, bahkan dari kalangan eliters akademisi.
Apalagi, kalau udah banyak pengikut, sang pemilik akun juga bisa dibanjiri permintaan endorse kayak Instagram.
Jadi lumayan, tanpa kerja berat berkeringat, tetep bisa ngeksis di sosial media, tapi juga bisa tetep nraktir pacar di tempat mewah seklaipun !
Lumayan juga buat meminimalisasi pengangguran, sehingga bisa ngurangin beban kerja Pak jokowi. Gimana, Anda berminat? Tenang, Tik-Tok udah hijrah, udah aman, dapet duit lagi !
Tak hanya Tiktok, kamu juga bisa menghibur diri dengan membaca novel digital secara gratis di aplikasi Cabaca. Download aplikasinya secara gratis di android sekarang juga!
ADVERTISEMENT