Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tantangan bagi Pelajar dalam Menerapkan Pancasila di Era Globalisasi
22 Oktober 2024 19:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari A Rima Mustajab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Era globalisasi membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan budaya di Indonesia. Bagi pelajar, tantangan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi semakin kompleks. Pancasila sebagai ideologi dasar negara mengandung nilai-nilai yang harus dijadikan pedoman hidup, namun di era yang semakin terbuka ini, berbagai tantangan muncul yang dapat memengaruhi pemahaman dan penerapan Pancasila oleh generasi muda. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Pengaruh Budaya Asing
Globalisasi memungkinkan arus informasi dan budaya dari seluruh dunia masuk dengan cepat ke Indonesia. Hal ini sering kali berdampak pada pergeseran budaya lokal dan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Pelajar, sebagai generasi muda yang sangat terhubung dengan teknologi, lebih mudah terpapar oleh budaya asing yang mungkin tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, sikap individualisme dan materialisme yang lebih menonjol dalam budaya Barat bertentangan dengan nilai gotong royong dan kebersamaan dalam Pancasila.
2. Pemahaman yang Dangkal tentang Pancasila
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman mendalam tentang Pancasila di kalangan pelajar. Meskipun Pancasila diajarkan di sekolah, banyak pelajar yang hanya memahami secara teoritis tanpa benar-benar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan tidak selalu tercermin dalam perilaku mereka.
ADVERTISEMENT
3. Teknologi dan Media Sosial
Teknologi, khususnya media sosial, menjadi pisau bermata dua bagi generasi muda. Di satu sisi, media sosial memberikan peluang besar untuk menyebarkan informasi dan nilai-nilai positif. Namun, di sisi lain, media sosial juga menjadi sumber berita palsu, ujaran kebencian, dan radikalisme yang bisa merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Pelajar yang tidak memiliki pemahaman kritis terhadap informasi yang mereka terima bisa terjerumus pada pengaruh negatif ini, sehingga nilai-nilai Pancasila seperti persatuan dan toleransi terabaikan.
4. Hilangnya Identitas Nasional
Globalisasi membuat batas antarnegara semakin kabur, yang dapat menyebabkan pelajar mengalami krisis identitas. Pengaruh budaya luar yang sangat kuat dapat membuat generasi muda kehilangan kebanggaan terhadap identitas nasionalnya. Tantangan ini membuat penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal menjaga persatuan, menjadi semakin sulit karena pelajar lebih cenderung mengadopsi identitas global daripada identitas sebagai warga negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
5. Tantangan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter berbasis Pancasila sering kali masih bersifat formalitas di sekolah. Pembentukan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kebersamaan belum benar-benar diterapkan secara konsisten di lingkungan pendidikan. Hal ini menyebabkan pelajar kurang memiliki landasan moral yang kuat untuk menghadapi tantangan di era globalisasi.
Solusi dalam Menghadapi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, beberapa langkah dapat diambil:
ADVERTISEMENT
Di era globalisasi ini, penerapan Pancasila memang penuh tantangan, namun dengan pemahaman yang kuat dan penerapan yang tepat, pelajar dapat menjadi generasi yang mampu mempertahankan nilai-nilai kebangsaan di tengah arus perubahan global.