Konten dari Pengguna

Evolusi Pemikiran Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Barat

Cahya Salsabila
Mahasiswi Semester 3, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
20 November 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cahya Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/
ADVERTISEMENT
Ilmu pengetahuan, sebagai upaya manusia untuk memahami alam semesta, telah mengalami evolusi yang panjang dan kompleks. Perjalanan ini dimulai dari peradaban-peradaban kuno, khususnya di Barat, dan terus berkembang hingga saat ini. Filsafat ilmu, sebagai cabang filsafat yang mengkaji landasan, metode, dan implikasi ilmu pengetahuan, telah memainkan peran sentral dalam memetakan evolusi ini.
ADVERTISEMENT
Peradaban Yunani Kuno dianggap sebagai titik awal perkembangan filsafat ilmu Barat. Tokoh-tokoh seperti Thales, Pythagoras, Plato, dan Aristoteles telah meletakkan fondasi pemikiran ilmiah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang alam semesta dan metode untuk menyelidikinya. Pada Zaman Pertengahan, pemikiran ilmiah di Barat sangat dipengaruhi oleh agama, terutama oleh ajaran Gereja Katolik. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai pelayan teologi, dan segala penemuan ilmiah harus sesuai dengan dogma agama.
Abad ke-16 dan ke-17 menandai dimulainya revolusi ilmiah yang mengubah wajah ilmu pengetahuan. Tokoh-tokoh seperti Copernicus, Galileo, dan Newton menggulingkan pandangan geosentris dan mengajukan model heliosentris, serta merumuskan hukum-hukum alam yang universal. Dan pada abad ke-19 dan ke-20 menyaksikan perkembangan pesat ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang, seperti fisika, kimia, biologi, dan ilmu sosial. Munculnya teori evolusi, relativitas, dan mekanika kuantum mengubah pemahaman manusia tentang alam semesta.
ADVERTISEMENT
Pada era postmodern, terjadi perdebatan sengit mengenai status kebenaran ilmiah. Para pemikir postmodern meragukan adanya kebenaran objektif dan universal, serta mengkritik klaim otoritas ilmu pengetahuan. Evolusi pemikiran ilmu pengetahuan Barat merupakan perjalanan panjang yang penuh dengan pasang surut. Dari Yunani Kuno hingga era postmodern, para filsuf dan ilmuwan terus berupaya memahami alam semesta dan tempat manusia di dalamnya. Meskipun terdapat berbagai pandangan yang berbeda, satu hal yang pasti adalah bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan peradaban manusia.