Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Constructive Dismissal dan Bagaimana Menghadapinya
2 September 2024 8:55 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari C Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kita mungkin pernah mendengar teman, rekan kantor atau sanak saudara mengeluh terkait kondisi di tempat kerjanya seperti ini :
ADVERTISEMENT
- Atasan/perusahaan meminta untuk mengundurkan diri karena target tidak tercapai atau penilaian kinerja buruk
- Atasan/perusahaan memberikan target tinggi yang hampir mustahil bisa dicapai
- Mendapat mutasi ke tempat kerja yang jauh dari domisili atau ke tempat terpencil
- Tunjangan yang tiba-tiba tidak lagi diberikan/dibayarkan
- Mendapat demosi/penurunan pangkat atau jabatan karena hal yang tidak jelas
- Diberikan pekerjaan yang tidak sesuai dengan perjanjian kerja/kontrak
Hal-hal tersebut diatas adalah contoh dari apa yang disebut sebagai Constructive Dismissal (PHK Konstruktif).
Apa itu Constructive Dismissal (PHK Konstruktif)?
Constructive dismissal adalah istilah hukum yang merujuk pada situasi di mana seorang pekerja merasa terpaksa mengundurkan diri karena tindakan atau perilaku pemberi kerja yang secara substansial melanggar kontrak kerja atau membuat lingkungan kerja tidak tertahankan. Meskipun pekerja tersebut yang mengundurkan diri, pengunduran diri ini dianggap sebagai "pemecatan" oleh hukum karena tindakan pemberi pekerja yang tidak adil.
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang membuat perusahaan/pemberi kerja melakukan hal ini, biasanya terkait dengan kondisi keuangan perusahaan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja dengan biaya murah dan menghindari pelaporan kepada dinas ketenagakerjaan setempat.
Contoh Situasi yang Bisa Mengarah pada Constructive Dismissal:
ADVERTISEMENT
Constructive Dismissal dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik ( Good Corporate Governance)
Good Corporate Governance (GCG) adalah konsep yang perlu dilihat sebagai praktek tata kelola perusahaan yang baik, yang menekankan pada transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan dalam pengelolaan perusahaan. Sangat jelas bahwa dalam konteks ini, constructive dismissal dapat mencerminkan kegagalan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, khususnya terkait dengan perlindungan hak pekerja dan integritas manajemen.
Hal tersebut meliputi :
1. Akuntabilitas:
ADVERTISEMENT
2. Transparansi:
3. Keadilan (Fairness):
ADVERTISEMENT
4. Independensi:
5. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility):
ADVERTISEMENT
Apa yang harus dilakukan oleh pekerja?
Menghadapi constructive dismissal (PHK konstruktif) dapat menjadi pengalaman yang menantang dan mungkin cukup melelahkan, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi hak kita sebagai pekerja dan mencari solusi yang adil:
1. Kenali Tanda-tandanya
2. Dokumentasikan Semua Bukti
ADVERTISEMENT
3. Coba Selesaikan Secara Internal
4. Mencari Nasihat Hukum
ADVERTISEMENT
5. Pertimbangkan Mengajukan Klaim/Tuntutan Hukum
6. Jaga Kesehatan Mental dan Emosional
7. Pertimbangkan Karir di Tempat Lain
ADVERTISEMENT
8. Evaluasi Hasil dan Ambil Pelajaran
Menghadapi constructive dismissal membutuhkan kesabaran dan emosi yang baik agar kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat, sehingga kita bisa melindungi hak-hak kita sebagai pekerja dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.
Penting bagi perusahaan/pemberi kerja untuk menghindari cara-cara seperti ini agar prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dapat dijalankan secara baik dan benar.
ADVERTISEMENT