Konten dari Pengguna

Antropologi Sosial dalam Sinergi P5 sebagai Upaya Penguatan Pemahaman Kebudayaan

Cahya Mulyani
Merupakan mahasiswa jurusan Antropologi Sosial di Universitas Diponegoro yang memiliki ketertarikan dalam bidang riset penelitian dan jurnalistik.
17 Agustus 2024 22:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cahya Mulyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Simbangdesa, Kabupaten Batang (30/07/24) — Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam membangun karakter bangsa. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kurikulum Merdeka adalah dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila (P5) ke dalam berbagai program pendidikan di sekolah. Di antara berbagai bentuk implementasi P5, pendampingan pemahaman kebudayaan menjadi salah satu fokus penting. Sebagai bentuk partisipasi serta kontribusi dalam hal ini, Cahya Mulyani selaku mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro di Desa Simbangdesa melakukan kegiatan pendampingan pemahaman kebudayaan di SMPN 1 Tulis yang bertempat tepat di seberang Dukuh Paseran.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pendampingan pemahaman kebudayaan ini dilakukan guna menanamkan karakter yang berbudaya pada anak-anak usia remaja sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengetahuan terhadap definisi budaya dan kebudayaan. Sehingga ke depannya, anak-anak mampu memahami budaya dan kebudayaan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Kegiatan pendampingan pemahaman kebudayaan yang diinisiasi oleh Cahya Mulyani dari jurusan Antropologi Sosial Universitas Diponegoro ini juga didasari oleh minimnya budaya serta kebudayaan yang ada di Desa Simbangdesa.
Pendampingan pemahaman kebudayaan kepada siswa-siswi kelas 8C SMPN 1 Tulis oleh Cahya Mulyani dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah (30/07/24).
“Saya pribadi mewakili guru-guru yang lain merasa terbantu dengan adanya program kerja ini. Selain relevan dengan mata pelajaran P5, kontribusi Mbak Cahya juga membantu guru-guru dalam mengeksplor cara mengajar baru yang lebih cocok dengan perkembangan zaman yang ada,” kata Ibu Ika, salah satu guru bagian kesiswaan (30/07/2024).
ADVERTISEMENT
Kepada kurang lebih 40 orang jumlah peserta yang merupakan siswa dan siswi kelas 8C di SMPN 1 Tulis, Cahya menjabarkan definisi mengenai budaya dan antropologi sosial. Tidak hanya itu, sesi yang dibangun secara interaktif itu pun menyodorkan kuis soal pemahaman siswa dan siswi mengenai kearifan lokal (local wisdom) dan Bhineka Tunggal Ika sebagai salah satu bagian dari unsur kebudayaan.
Program “Pendampingan Pemahaman Kebudayaan” di SMPN 1 Tulis sebagai bagian dari program P5 merupakan langkah yang tepat dalam membentuk karakter siswa yang berakar pada nilai-nilai kebudayaan lokal dan Pancasila. Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga tumbuh sebagai generasi yang mencintai dan menghargai kebudayaan Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam melaksanakan program serupa demi membangun karakter bangsa yang lebih kuat dan berintegritas.
ADVERTISEMENT
-
DPL: Hega Bintang Pratama Putra, S.T.P., M.Sc