Mengungkap Rahasia Pulau Awet Muda Okinawa

diagram venn mengenai konsep Ikigai yang dikemukakan oleh Mark Winn, sumber gambar : desain pribadi

Okinawa, Jepang disebut-sebut sebagai pulau awet muda lantaran banyak sekali masyarakat yang berusia lebih dari 90 tahun dan masih beraktivitas dengan aktif. Tak hanya hidup lebih lama dibanding populasi dunia pada umumnya, masyarakat di sana juga menderita lebih sedikit penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Lantas apa yang menjadi rahasia sehingga mayoritas masyarakat di sana dapat panjang umur? Inilah rahasia yang mereka pegang sampai sekarang.

Zona Biru Dunia

Jika kita melihat kondisi di Indonesia, seringkali kita mendengar berita mengenai kakek atau nenek yang berumur lebih dari 100 tahun. Namun jumlahnya hanya segelintir saja orang Indonesia yang mampu mencapai umur tersebut. Bayangkan jika di satu pulau kecil yang dimana masyarakatnya mayoritas mampu mencapai umur tersebut. Tak hanya satu atau dua orang saja, tapi bahkan bisa puluhan hingga ratusan orang. Dan hebatnya lagi orang-orang tersebut masih aktif bekerja dan beraktivitas di tengah usia yang sering kita sebut dengan istilah “usia senja”. Seperti perwujudan dari koda sebuah cerpen karya anak-anak yang sering kita dengar sebagai “dan mereka hidup bahagia selamanya”.

Hal di atas bukanlah sebuah mitos belaka, melainkan ini nyata adanya. Mereka adalah orang-orang yang tinggal di pulau Okinawa, Jepang. Hebatnya lagi adalah Okinawa menduduki peringkat satu dunia sebagai wilayah yang termasuk Zona Biru atau The Blue Zone. Zona biru adalah wilayah geografis dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia. Mayoritas penduduk yang tergolong dalam zona biru memiliki umur yang panjang dan sehat.

Lima peringkat tertinggi dari negara yang tergolong zona biru sebagai berikut :

- Okinawa, Jepang

- Sardinia, Italia

- Loma Linda, California

- Semenanjung Nicoya, Costa Rica

- Ikaria, Yunani

Menurut para ilmuwan yang mempelajari tentang zona biru, penduduk disana memiliki pola atau kebiasaan yang rutin dilakukan. Mereka mengatur waktu mereka dengan baik untuk dapat mengatur stress, mengonsumsi sedikit daging atau makanan olahan dan meminum alkohol secukupnya.

Ikigai

Banyak sekali tafsir mengenai makna dari ikigai itu sendiri. Namun secara sederhana, iki merupakan kunci umur panjang penduduk pulau Okinawa, Jepang. Bagaimana bisa? Ikigai dapat diartikan sebagai “purpose of life” atau tujuan hidup. Ini merupakan konsep kebahagiaan dengan memadukan “apa yang kamu sukai? Apa yang dunia butuhkan? Bidang apa yang kamu kuasai? Dan apa yang membuatmu dibayar?”. Kemudian konsep ikigai ini dikembangkan lagi menjadi model empat irisan diagram venn yang saling berkaitan mengenai “passion, mission, profession, vacation”. Kedelapan hal tersebut dapat digambarkan dalam sebuah diagram venn yang digambarkan oleh Mark Winn.

Deskripsi lebih mudah lagi mengenai ikigai adalah ikigai mengajarkan pada individu untuk menekuni bidang yang disukai dan individu tersebut senang untuk melakukan hal itu, sehingga tidak ada beban yang berarti selama mengerjakan hal tersebut. Selain itu perlu adanya analisis mengenai hal yang dia sukai tersebut, apakah itu merupakan hal yang dibutuhkan oleh dunia atau setidaknya dibutuhkan banyak orang dan apakah anda bisa mendapat bayaran dengan melakukan hal yang disukai tersebut. Dari empat hal inilah yang dirumuskan sebagai indikator ikigai itu sendiri.

Menurut orang Jepang, semua orang memiliki Ikigai. Beberapa orang telah menemukan ikigai mereka, sementara yang lainnya masih mencarinya. Meskipun pada dasarnya mereka membawa ikigai dalam diri mereka masing-masing. Hanya saja mereka tak menyadari hal itu. Memang perlu pencarian yang telaten untuk menemukan Ikigai.

Jika kita sudah menemukan ikigai kita masing-masing, artinya kita sudah selangkah untuk menemukan kunci hidup bahagia dan awet muda. Itulah mengapa kita sering melihat banyak orang jepang yang tetap bekerja dengan aktif meskipun kita melihat mereka sudah tua. Namun secara keterampilan, mungkin yang mereka masih bisa diadu dengan yang muda-muda. Mengapa bisa demikian? Karena mungkin mereka telah menemukan ikigai mereka masing-masing. Sebab dalam ikigai, apabila kita bekerja sesuai dengan ikigai kita, jangan pernah ada kata pensiun. Ikigai lah alasan mereka untuk tetap bekerja dan aktif di masa tua.

Moai

Tiga dari lima Kawasan zona biru yang tadi telah dibahas berbentuk pulau. Artinya wilayah dengan sumber daya yang terbatas dan terhitung langka. Itulah yang menjadi alasan orang-orang di sana harus saling membantu dan membentuk ikatan kekeluargaan yang erat. Hal inilah dalam konsep Jepang disebut dengan Moai. Moai juga menjadi salah satu kunci masyarakat di pulau Okinawa untuk dapat hidup lebih lama. Secara sederhana, moai berarti hubungan atau ikatan sebuah kelompok informal beranggotakan orang-orang yang memiliki kepentingan bersama, yang saling menjaga satu sama lain. Tradisi ini berasal dari masa-masa sulit ketika petani berkumpul dan saling membantu dalam mengatasi hasil panen yang sedikit. Anggota moai menetapkan adanya kontribusi bulanan atau yang kini kita akrab menyebutnya dengan kas. Iuran rutin ini memungkinkan mereka untuk dapat berkumpul pada pertemuan terjadwal untuk sekedar makan malam, bertukar cerita, bermain go dan shogi (catur ala Jepang) ataupun hobi lain yang mereka miliki.

Menjadi bagian dari moai akan membantu menjaga stabilitas emosional dan keuangan. Jika anggota moai berada dalam masalah keuangan, dia bisa mendapatkan uang muka dari tabungan kelompok. Beberapa orang juga menganggap bahwa melayani orang lain juga bagian dari Ikigai mereka. Hal ini juga yang membantu untuk meningkatkan harapan hidup.

Pelajaran dari Para Centenarian.

Hampir semua penduduk di Kota Ogimi, Pulau Okinawa memiliki kebun sayur. Sebagian juga memiliki lahan teh, mangga dan lain-lain. Hampir semua juga menjadi bagian dari asosiasi lingkungan atau kelompok sosial. Di sana mereka merasa diperhatikan dan diperlakukan layaknya keluarga. Mereka merayakan berbagai hal sepanjang waktu, termasuk hal-hal kecil. Musik, lagu, dan tarian adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Sebab dengan hal-hal itulah mereka merasa bahagia dan senang.

Mereka memiliki satu atau beberapa tujuan penting dalam hidup. Mereka memiliki ikigai, tetapi juga tidak menganggapnya terlalu serius. Mereka hidup dengan santai dan menikmati segala aktivitas yang mereka lakukan. Mereka sangat bangga dengan tradisi dan budaya yang mereka lakukan sehari-hari. Mereka saling membantu dalam berbagai hal mulai dari bekerja di ladang hingga membangun rumah atau proyek kota.

Mereka selalu sibuk, namun mereka menyibukkan diri dengan dengan pekerjaan yang justru membuat mereka rileks. Beberapa pesan dari para centenarian di pulau Okinawa dapat dirangkum dalam lima poin berikut :

1. Jangan Khawatir

2. Tumbuhkan kebiasaan baik (seperti bangun pagi dan berolahraga serta makan makanan yang sehat)

3. Pelihara persahabatan setiap hari (seperti berkumpul dengan sahabat, melakukan hobi bersama dan sebagainya)

4. Hiduplah dengan tidak tergesa-gesa, dan

5. Selalu optimis (beroptimislah untuk dapat hidup dengan terus bahagia dan tanamkan hal ini dalam mindset anda)