Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Krisis Kelaparan di Somalia: Penyebab dan Upaya Bantuan Global
8 Januari 2024 18:00 WIB
Tulisan dari Caitlin Kansil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Krisis Kelaparan merupakan sebuah bencana kemanusiaan serius yang terus melanda Somalia dalam beberapa tahun terakhir, mengancam jutaan nyawa. Kelaparan sering kali disebabkan oleh kombinasi keadaan seperti kekerasan, kekeringan, dan infrastruktur yang tidak memadai. Hal ini menyebabkan kekurangan pangan yang parah, kelaparan, dan peningkatan risiko penyakit, sehingga berdampak secara tidak proporsional pada kelompok rentan seperti anak-anak dan orang lanjut usia. Kelaparan di Somalia adalah masalah kemanusiaan serius yang mempunyai dampak luas terhadap masyarakat dan menuntut tanggapan internasional yang cepat.
Situasi kelaparan di Somalia sangat buruk, dengan lebih dari separuh negara tersebut berjuang melawan kelaparan dan seperempat juta orang menghadapi kelaparan. Kekeringan selama dua tahun telah memperburuk masalah ini, menyebabkan penurunan produksi pangan dan memusnahkan hewan. Kekeringan juga mengakibatkan tingginya tingkat kelaparan, penurunan produksi pangan yang signifikan, terjadinya kekurangan gizi, dan kematian dini.
ADVERTISEMENT
Kelaparan ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap anak-anak Somalia, dengan lebih dari separuh populasi balita di negara tersebut berisiko mengalami kekurangan gizi akut akibat kekeringan yang berkepanjangan. Kelaparan akut menyebabkan pertumbuhan terhambat, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki. Dilema ini diperburuk oleh kenyataan bahwa banyak keluarga tidak mampu mengirim anak-anak mereka ke fasilitas perawatan karena mereka kesulitan mendapatkan makanan.
PBB secara resmi telah menyatakan kelaparan di beberapa wilayah Somalia, dan lebih dari 11 juta orang sangat membutuhkan bantuan. Upaya bantuan global untuk krisis kelaparan di Somalia sedang berlangsung, dengan berbagai organisasi dan pemerintah memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak.
Upaya Bantuan Global:
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mitra-mitranya telah menetapkan Humanitarian Response Plan pada tahun 2023, yang bertujuan untuk memberikan dana sebesar $2,6 miliar untuk membantu 7,6 juta warga Somalia. Tindakan-tindakan PBB termasuk mengatasi pengungsian dan ketidakstabilan, memberikan perlindungan dan bantuan yang menyelamatkan nyawa, dan menekankan kerja pemerintah pusat dan daerah dalam membantu meningkatkan bantuan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
2. Concern Worldwide dan the International Rescue Committee juga merupakan organisasi yang memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang terkena dampak krisis kelaparan di Somalia. Concern Worldwide berupaya untuk mengatasi penyebab langsung dan mendasar dari malnutrisi, sementara Komite Penyelamatan Internasional (International Rescue Committee) berupaya meningkatkan program untuk mengatasi kekeringan yang terjadi saat ini dan meningkatnya kerawanan pangan yang sedang meningkat.
3. Program Pangan Dunia (World Food Programme) juga memberikan bantuan pangan dan gizi darurat, perlindungan sosial dan jaring pengaman, sistem pangan dan tindakan antisipatif, serta penguatan kapasitas kelembagaan.
Kesimpulan
Menghentikan krisis kelaparan yang terjadi di Somalia bukanlah hal yang mudah dilakukan meskipun banyak dukungan dari PBB dan organisasi lainnya. Sebab, krisis kelaparan di Somalia mempunyai sumber permasalahan yang mengakar dan rumit. Situasi ini merupakan akibat dari kombinasi bencana konflik, tingginya harga pangan, dan kekeringan selama dua tahun, yang menyebabkan penurunan produksi pangan secara signifikan, meluasnya kelaparan, dan kekurangan gizi. Meskipun PBB dan organisasi lainnya telah memberikan bantuan untuk mencegah kelaparan yang terjadi di Somalia, tetapi keadaan darurat kelaparan masih belum sepenuhnya hilang, dan beberapa wilayah di negara ini masih berada dalam bahaya kelaparan.
ADVERTISEMENT