Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bergandengan Tangan Untuk Bangkit Bersama
3 April 2023 6:20 WIB
Tulisan dari Sucayono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Belum lama ini, dunia digemparkan dengan sebuah wabah bernama virus Covid-19. Virus ini amat berbahaya. Ia mudah menular dan mempunyai potensi untuk membunuh para pengidapnya. Apa yang terjadi setelah kemunculan virus ini sungguh menyeramkan. Belum pernah terlihat pemandangan mengerikan seperti ini selama beberapa dasawarsa terakhir. Negara-negara di seluruh penjuru bumi dicekam ketakutan yang sangat dahsyat. Kepanikan mendera di mana-mana, tak terkecuali di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hari demi hari, portal-portal media dan surat kabar, baik offline maupun online, penuh dihiasi berita-berita yang mencengangkan jiwa sekaligus menguras air mata. Tempat-tempat pemakaman di berbagai titik di negeri ini ramai dengan jenazah-jenazah baru yang tiap waktu berdatangan bak air bah. Warga menjadi semakin gusar dan khawatir. Kematian seolah tengah mengintai dan mengancam mereka setiap saat dari berbagai arah. Bersikap ceroboh dan tidak waspada barang sedikit saja dapat mendatangkan petaka yang menghilangkan nyawa.
Pemerintah bertindak keras dengan melarang para warganya bepergian keluar rumah. Kantor-kantor diliburkan. Toko-toko dan warung-warung ditutup. Berbagai pekerjaan proyek dihentikan hingga batas waktu yang tak bisa ditentukan. Kegiatan penduduk serba dibatasi. Semua usaha itu dilakukan demi mencegah penularan virus Covid-19 dan memangkas angka kematian yang tiap menitnya semakin meninggi.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, usaha itu tampaknya berhasil dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19 di negeri ini. Namun di sisi lain, dampak yang tak kalah mengkhawatirkan merambah ke permukaan. Akibat pembatasan yang dilakukan pada aktivitas warga, kegiatan ekonomi pun terguncang hebat. Berbagai macam usaha gulung tikar. Tak sedikit jumlah mereka yang kehilangan mata pencaharian dan menjadi pengangguran. Ketersediaan lowongan pekerjaan bagi para lulusan baru juga kian menipis. Pertumbuhan ekonomi negara menjadi terpuruk dan menyusut tajam hingga ke titik 2,97% di tahun 2020. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara-negara lain. Semua tengah menghadapi situasi yang sama. Dunia sedang dilanda keadaan yang tidak baik-baik saja.
Namun tidak ada hal yang abadi di dunia ini. Tak ada badai yang tak berlalu. Tidak juga dengan virus Covid-19 yang amat meresahkan itu. Secara perlahan, langkah-langkah penyembuhan dan antisipasi yang dilakukan negara mampu menunjukkan arah perbaikan yang signifikan. Dari waktu ke waktu, jumlah kasus Covid-19 dapat terus ditekan hingga ke titik terendah.
ADVERTISEMENT
Roda-roda perekonomian pun mulai berputar kembali. Perusahaan-perusahaan mulai menjalankan bisnisnya seperti semula. Kantor-kantor kembali dibuka. Toko dan warung kembali beroperasi. Usaha-usaha kecil dan UMKM di berbagai titik di nusantara kembali mengobarkan nyala kehidupannya.
Meskipun banyak entitas UMKM yang jatuh berguguran selama pandemi mendera, namun tak sedikit pula dari mereka yang mampu bertahan. Salah satunya adalah Halomam yang berlokasi di daerah Serpong, Tangerang Selatan. Jenis usaha rumahan yang menjual berbagai produk perlengkapan bayi ini merasakan betul dampak penurunan yang signifikan akibat sepinya pembeli pada masa Covid-19. Pemilik Halomam, Nura dan Ahmad, harus bekerja ekstra dan memutar otak dengan keras agar usaha mereka ini tak ikut jatuh terjerembab dan bangkrut seperti yang dialami ribuan usaha UMKM di negeri ini. Pasangan suami istri ini mencoba memaksimalkan penjualan mereka melalui marketplace-marketplace dan media sosial mulai dari Facebook, Instagram, Whatsapp, hingga Tiktok. Mereka juga melakukan diferensiasi pada produk-produk yang mereka tawarkan. Mereka aktif mengikuti event-event usaha dan pameran demi memperkenalkan produk-produk mereka dan menjangkau pembeli yang lebih luas.
Hasilnya mengagumkan. Entitas bisnis kecil yang tadinya hanya dikelola oleh sepasang suami istri ini tumbuh dan berkembang dengan signifikan. Orderan demi orderan datang dari berbagai daerah di nusantara. Omset penjualan mereka naik berkali-kali lipat. Hal ini membuat mereka mampu mempekerjakan 8 orang karyawan untuk membantu menjalankan usaha ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu kunci utama keberhasilan Halomam adalah pengiriman produk yang cepat dan terpercaya. Untuk hal satu ini tidak ada tawar menawar. Sebaik apa pun produk yang dijual tidak akan menarik simpati pelanggan manakala proses pengirimannya lambat, tidak profesional, dan bahkan merusak barang yang dikirim. Gangguan pada pengiriman barang, sekecil apa pun itu, akan mencederai kepercayaan pelanggan yang berakibat pada menurunnya tingkat loyalitas mereka. Dan dalam dunia usaha, loyalitas pelanggan adalah hal yang sangat krusial bagi laju pertumbuhan bisnis yang tengah dijalankan.
Oleh karena itu, Halomam mempercayakan JNE sebagai mitra utama pengiriman mereka. Dengan JNE, semua pesanan pelanggan dapat diantarkan dengan cepat, tepat, dan hemat. Tak hanya untuk pengiriman di kota-kota besar, namun juga ke titik-titik terpencil di negeri ini. Semuanya dapat dijangkau dan dilayani tanpa pilih kasih. Dan Halomam bukanlah satu-satunya entitas usaha yang merasakan bagaimana layanan JNE sangat membantu bisnis mereka, berjuta UMKM lainnya di negeri ini juga telah menjadikan JNE sebagai rekan andalan mereka dalam jasa pengiriman.
ADVERTISEMENT
Kisah sukses Halomam bukanlah cerita langka di dunia ini. Ada banyak kisah serupa yang bisa kita temui dan kita jadikan motivasi untuk berkarya. Mereka adalah orang-orang yang berhasil bertahan dari gempuran badai untuk kemudian berlayar lebih jauh dengan hasil tangkapan yang lebih berlimpah. Mereka bekerja keras dan pantang menyerah meski keadaan tak selalu datang sesuai dengan yang diharapkan. Ketekunan dan keuletan yang mereka tunjukkan akhirnya mampu mengantarkan mereka untuk mereguk manisnya kesuksesan.
Semangat dan mindset seperti itulah yang harus dimiliki oleh para pelaku usaha di negeri ini. Jika semua pelaku usaha, tak peduli besar atau kecil, menggenggam erat-erat prinsip-prinsip seperti itu, niscaya dunia wirausaha di negeri ini akan terus tumbuh dan berkembang dengan pesat. Tatkala hal itu terjadi, maka akan banyak persoalan di negeri ini yang juga akan teratasi dengan sendirinya. Masalah pengangguran yang kerap didengungkan akan menurun secara drastis berkat maraknya lowongan kerja yang tersedia. Pertumbuhan ekonomi dari sektor usaha dan bisnis juga akan melaju kencang yang secara otomatis akan melambungkan tingkat pertumbuhan nasional secara kumulatif. Tak sampai di situ, pertumbuhan ekonomi yang baik juga akan membantu mengentaskan tingkat kemiskinan dan membuat masyarakat hidup dengan lebih sejahtera. Dan apabila kita mampu melangkah maju dengan terus membawa nilai-nilai seperti itu, maka pada saatnya nanti, kita akan mencapai sebuah titik adiwarna yang dapat digambarkan sebagai gemah ripah loh jinawi, di mana seluruh negeri ini menjadi makmur dan sentosa.
ADVERTISEMENT
Tentu gambaran indah itu tidak bisa diwujudkan oleh satu pihak saja. Kita semua harus turut andil dalam usaha untuk merealisasikannya. Pemerintah dan para pelaku wirausaha serta segala lapisan masyarakat di negeri ini perlu bergandengan tangan, berkolaborasi, dan bahu membahu bekerja sama demi menyembuhkan luka derita akibat Covid-19 dan menyongsong masa depan yang jauh lebih cerah.
Untuk Indonesia tercinta, demi negeri yang gemah ripah loh jinawi, kita harus dan pasti bisa.
***