Konten dari Pengguna

Tidur? Kebutuhan vs Keinginan

Callista Aisyah
Seorang mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya. Pecinta kucing yang senang dengan sastra. Sekedar manusia yang meyakinkan bahwa ia masih hidup dengan menulis apapun yang bisa ia pikirkan.
1 Desember 2024 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Callista Aisyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian bertanya, tidur adalah sebuah kebutuhan atau sekadar kenginan?
https://www.istockphoto.com/id/foto/pemandangan-atas-wanita-muda-cantik-yang-tidur-sambil-berbaring-di-tempat-tidur-gm1411972183-461596600
zoom-in-whitePerbesar
https://www.istockphoto.com/id/foto/pemandangan-atas-wanita-muda-cantik-yang-tidur-sambil-berbaring-di-tempat-tidur-gm1411972183-461596600
Di zaman nenek moyang kita, tidur dan terjaga harus bergantung pada sesuatu yang ada di dunia luar. Misalnya, ketika matahari terbit dan tenggelam atau fluktuasi suhu. Ketika itu manusia melakukan segala aktifitas untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Tidur adalah salah satu mekanisme pertahanan yang dilakukan agar memiliki tenaga yang cukup untuk melakukan kegiatan berburu. Tidur juga melindungi manusia di zaman purba dari predator yang mengancam. Tubuh menghasilkan siklus aktif dan pasifnya sendiri.
Dalam perkembangannya ditemukan Ritme Sirkadian yang mengatur tidur dan terjaga. Manusia akan tidur ketika gelap dan terbangun ketika terang, atau sebaliknya. Jika tidak tidur semalaman, maka semakin malam orang akan mulai merasa mengantuk. Akan tetapi, ketika pagi tiba rasa mengantuk itu akan berkurang. Hal ini dikarenakan, sebagian besar dorongan untuk tidur bergantung dari waktu tidur satu hari dan bukan dari tidur yang dilakukan.
Pada zaman sekarang tidur bukan hanya mekanisme pertahanan. Tidur merupakan proses aktif yang mengatur berbagai fungsi dalam tubuh kita. Selama tidur otak kita akan tetap bekerja untuk mengatur ingatan, emosi, dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Tidur membantu tubuh kita untuk tetap sehat.
ADVERTISEMENT
Istirahat yang cukup dapat memperbaiki suasana hati sehingga hidup akan lebih sehat dan bahagia. Waktu tidur yang cukup juga akan meningkatkan energi sehingga kita dapat membagikan energi positif dalam kegiatan sehari-hari.
Dalam Biopsikologi tidur dibagi menjadi Rapid Eye Movement (REM) dan tidur non-rem. Bermimpi dialami di fase tidur REM. Hal ini terjadi ketika dini hari di mana tidur menjadi lebih ringan. Selain itu pola aktifitas otak yang terjadi dalam tahap-tahap tidur membantu jenis pembelajaran dan memori tertentu.
Tidur saat ujian? Tentunya akan terlihat aneh, tetapi terdapat fakta unik dibaliknya. Menurut penelitian tidur dapat membantu kita untuk menyelesaikan masalah yang sebelumnya tidak terpecahkan.
Maka pertanyaannya adalah, apa yang terjadi jika tidak cukup tidur?
ADVERTISEMENT
Tidur yang tidak cukup dapat mengganggu berbagai fungsi kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan kita lebih sensitif dan mudah terpancing emosi. Kurang tidur juga akan menurunkan fokus dan membuat aktivitas di pagi hari terganggu. Oatak seakan terlalu penuh untuk bisa menyerap lebih banyak informasi.
Maka dapat disimpulkan manusia membutuhkan tidur yang cukup, namun juga bukan sekedar tidur. Kualitas tidur juga harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Biarkan tubuh beristirahat dengan baik untuk tetap bisa menjalani hidup!
Referensi:
https://kids.frontiersin.org/articles/10.3389/frym.2013.00003