Menjelajahi Tentang Gunung Sagara Titik Gempa Tegal-Brebes

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi sempat mengguncang Tegal dan Brebes, Jawa Tengah dengan kekuatan Magnitudo 4,5. Gempa tersebut mengakibatkan beberapa rumah rusak di Brebes, tepatnya di Kecamatan Salem yaitu Desa Citimbang dan Kadumanis.

Gempa tersebut terjadi pada Jumat 15 Desember 2023, pukul 21.24 WIB. Lokasi gempa berada di koordinat 7,15 lintang selatan, dan 108,86 bujur timur.

"34 km barat daya Kabupaten Tegal. Kedalaman 10 km," tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Daryono.

Peta Guncangan Gempa Tegal, Brebes Jumat 15 Desember 2023, pukul 21.24 WIB. Sumber : Info BMKG

Menurut beberapa sumber, titikgempa berada di Gunung Sagara tepatnya di Desa Gandoang Kecamatan Salem Brebes. Gunung sagara terletak di selatan timur Salem yaitu desa Gandoang Kecamatan Salem. Gunung sagara merupakan gunung yang sangat bersejarah bagi Indonesia.

Gunung yang bersebelahan dengan gunung Kumbang ini terdapat arca peninggalan jaman para nenek moyang. Dinamakan gunung Sagara karena konon didalam perutnya terdapat sebuah danau yang terpendam. Gunung ini sering dikaitkan dengan gunung kumbang karena selain bersebelahan, gunung ini pun kerap dikaitkan dengan tokoh Hindu dari kerajaan Sunda yaitu Prabu Jaya Pakuan. Gunung sagara dulunya wilayah yang ikut disakralkan karena letaknya sendiri memang berada di lereng gunung kumbang.

Gunung sagara merupakan gunung yang masih aktif sebagai tempat pemujaan. Yang menarik dari gunung ini adalah adanya ritual atau sejenis acara adat yang rutin dilaksanakan warga setempat yaitu ritual yang biasa disebut "Ngasa". Ritual itu sendiri dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada bulan maret tepatnya pada hari selasa kliwon.

Upacara Adat Ngasa Gunung Sagara Desa Gandoang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes 27 Maret 2017. Sumber : Ig @komala5499

Ritual Ngasa ini dilaksanakan dengan dipandu Kuncen (Pemuka Adat) Desa setempat. Pada ritual ini biasanya warga setempat dan penziarah yang datang dari luar melakukan Do'a bersama digedong atau bangunan yang ada puncak gunung sagara. Do'a yang dipimpin langsung oleh kuncen dipanjatkan dengan khusu, Kuncen juga menyampaikan beberapa sambutan untuk menghimbau masyarakat agar tidak pusaka hutan. Setelah itu, acara ditutup dengan makan bersama dengan menu yang serba tradisional yang disiapkan oleh warga perempuan desa setempat.