Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Urgensi Pembelajaran HOTS Menuju Indonesia Emas 2045
7 April 2022 15:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Candra Abdillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Candra Abdillah
Indonesia menargetkan untuk mencapai masa keemasan pada tahun 2045. Kementerian PPN/Bappenas menyebutkan salah satu pilar pembangunan Indonesia Emas 2045 adalah pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mewujudkan pilar tersebut maka perlu adanya upaya meningkatkan sumber daya manusia dalam mempersiapkan diri terhadap perkembangan zaman pada abad ke-21 ini.
ADVERTISEMENT
Langkah awal menuju Indonesia Emas 2045 adalah menyiapkan generasi muda untuk mampu menguasai beberapa kecakapan, keterampilan, wawasan yang luas, serta penguasaan terhadap teknologi. Hal itu sering disebut dengan kecakapan abad 21. Kecakapan abad 21 mencakup karakter, kompetensi, literasi dasar. Karakter peserta didik yang diharapkan antara lain beriman dan bertakwa, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, berinisiatif, mampu beradaptasi dengan lingkungan, memiliki kesadaran sosial dan budaya. Sedangkan kompetensi yang perlu ditingkatkan peserta didik pada abad ke-21 adalah kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
Selain itu, peserta didik juga dituntut untuk menguasai literasi dasar berupa literasi membaca, literasi menulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi keuangan, dan literasi lainnya. Namun berdasarkan hasil studi PISA 2018 yang dirilis oleh OECD didapatkan bahwa literasi membaca siswa Indonesia mendapatkan skor 371 dengan rata-rata 487 (peringkat 74 dari 80 negara), literasi numerasi siswa Indonesia memperoleh skor 379 dengan rata-rata 489 (peringkat 73 dari 80 negara), dan literasi sains siswa Indonesia memperoleh skor 389 dengan skor rata-rata 489 (peringkat 71 dari 80 negara). Hasil ini membuktikan bahwa Indonesia membutuhkan kerja keras untuk meningkatkan literasi dasar siswa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana cara menguasai kecakapan abad 21 untuk Indonesia Emas 2045?
Berdasarkan pentingnya kecakapan menuju Indonesia maju 2045 tersebut, maka perlu adanya kurikulum yang memuat pembelajaran dengan orientasi berpikir tingkat tinggi. Konsep pembelajaran tersebut disebut dengan pembelajaran berbasis HOTS (higher order thinking skills). HOTS merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang terdiri dari kemampuan menganalisis, kemampuan mengevaluasi, kemampuan mencipta, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif, dan kemampuan penalaran pemecahan masalah.
Pembelajaran HOTS dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Pertama, tahap persiapan meliputi penyusunan perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP dengan memperhatikan tujuan pembelajaran berbasis HOTS.
Kedua, tahap pelaksanaan pembelajaran HOTS dapat dilakukan dengan menekankan pendekatan student centered learning (berpusat pada siswa). Guru dapat menerapkan model-model pembelajaran berpendekatan SCL, seperti discovery learning, inkuiri, problem based learning, project based learning, kooperatif, dan kontekstual. Pembelajaran berbasis HOTS tidak hanya mengajarkan siswa untuk mengingat, memahami, dan menerapkan saja, tetapi lebih menekankan agar siswa mampu menganalisis secara kritis, mengevaluasi dengan penalaran pemecahan masalah, serta mencipta secara kreatif.
ADVERTISEMENT
Ketiga, tahap penilaian berbasis HOTS, guru menyusun kisi-kisi dan item soal dengan berlandaskan tingkat kognitif C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta). Penulisan item soal berbasis HOTS dapat disajikan dalam bentuk stimulus berupa teks pengantar, gambar, skenario, wacana, atau uraian kasus.
Dengan penerapan pembelajaran berbasis HOTS sedari dini di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia, diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan sehingga target sumber daya manusia pada Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.