Konten dari Pengguna

Eksistensi Pementasan Teater pada Lakon Rumah Kenangan di Masa Pandemi

Candra Kartika Putri
Mahasiswi PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7 Desember 2020 16:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Candra Kartika Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini pandemi Covid-19 menjadi pembicaraan yang hangat di seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia. Kegiatan yang dikerjakan di luar rumah terpaksa harus dihentikan sampai pandemi ini mereda. Termasuk dunia panggung yang sangat berdampak akibat pandemi ini, sehingga membuat sejumlah pertunjukkan teater tidak bisa digelar. Meskipun begitu, seni pertunjukkan dalam pementasan teater tidak pernah surut. Di masa pandemi ini, beberapa komunitas teater tetap menunjukkan kreativitasnya dalam berkarya, walaupun banyak keterbatasan dalam proses produksi yang harus dijalani dengan mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya inisiasi yang dilakukan oleh Happy Salma selaku pendiri Titimangsa Foundation dan Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation yang menggagas untuk melakukan pementasan secara virtual atau daring. Pementasan teater dengan judul “Rumah Kenangan” ini merupakan ide yang digagas oleh Happy Salma untuk tetap menghidupkan pementasan teater di masa pandemi Covid-19 dan menjadi pementasan teater pertama kali yang dilakukan secara daring. Pementasan teater tersebut dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Agustus 2020 tepatnya pukul 08.00 WIB yang ditayangkan secara langsung di www.indonesiakaya.com.
Para pemain pementasan teater “Rumah Kenangan” (dokumen: Instagram @titimangsafoundation)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain pementasan teater “Rumah Kenangan” (dokumen: Instagram @titimangsafoundation)
“Bagaimana dengan sebuah rumah? Kita juga mengidentikan bahwa Indonesia adalah rumah bersama dan semua selalu segala pribadi itu awalnya bersumber dari rumah gitu dan disambut dengan baik oleh ibu Renita,” kata Happy Salma dalam kanal youtube Indonesia Kaya Cerita Happy Salma-Ide dan Konsep Teater Daring pada (14/8).
ADVERTISEMENT
“Rumah Kenangan” menceritakan kisah 6 manusia yang memiliki ikatan persaudaraan dengan berbagai karakter yang berbeda. Sebelumnya mereka berpencar dan terpaksa disatukan dalam sebuah rumah akibat pandemi Covid-19. Namun, selama berada di satu rumah bersama, segala sesuatu yang sebelumnya terpendam, terbuka secara perlahan di dalam sebuah rumah kenangan. Tentu saja, latar belakang dari cerita yang diangkat dalam “Rumah Kenangan” ini merupakan refleksi yang sangat relevan dari kehidupan di masa pandemi saat ini. Sebelum pandemi ini melanda pada bulan Maret 2020, banyak dari kita yang melakukan pekerjaan di luar rumah. Akibat pandemi Covid-19 seluruh kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan sehingga kegiatan dan pekerjaan tersebut dialihkan untuk dikerjakan di rumah, tentu saja kita banyak menghabiskan waktu di dalam rumah bersama dengan keluarga maupun saudara yang serumah.
ADVERTISEMENT
Pada pementasannya kali ini, Happy Salma menggandeng beberapa senior yang berkiprah dalam dunia film dan seni teater seperti, Ratna Riantiarno, Butet Kartaredjasa, Susilo Nugroho, dan pemain lain yang sudah sangat terkenal dalam dunia perfilman dan seni teater, Reza Rahardian dan Wulan Guritno.
Para pemain yang terlibat dalam pementasan ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada para pegiat seni pertunjukkan dalam berkarya dan menjadi produktif di masa pandemi ini, sehingga kreativitas dalam berkarya lewat seni pertunjukkan dapat terus bergerak dan memberikan dampak yang baik bagi orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Happy Salma bahwa pementasan teater yang dilakukan secara daring ini merupakan ladang yang sangat subur untuk dimanfaatkan para seniman dan creator dalam menampilkan karyanya agar dilihat oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT

Bagaimana proses produksi “Rumah Kenangan” yang berlangsung di masa pandemi seperti saat ini?

Masa pandemi Covid-19 ini membuat seluruh kegiatan yang dilakukan di luar rumah menjadi sangat terbatas. Terkait proses produksi dalam sebuah pementasan teater pada masa pandemi, tentu memerlukan persiapan yang lebih besar dibandingkan dengan produksi pementasan teater sebelum pandemi. Sebelum memasuki proses produksi para pemain bersama dengan sutradara Agus Noor melakukan diskusi secara online untuk memperdalam naskah setiap harinya. Proses produksi pementasan teater “Rumah Kenangan” ini berjalan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan tentu saja harus dibarengi dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. Proses produksi dan pementasan ini dilakukan di Yogyakarta, sebelum berangkat seluruh pemain beserta kru harus melakukan rapid test dengan menunjukkan hasil non-reaktif. Pada proses produksi ini seluruh pemain dan kru menjalani karantina sehingga akses keluar maupun masuk bagi siapa pun yang tidak berkepentingan dalam proses keproduksian harus ditutup, melihat proses produksi ini dilakukan di dalam studio. Selain itu, hal-hal lain yang perlu dilakukan dalam proses produksi seperti, pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki ruangan, mengkonsumsi makanan yang sehat, dan vitamin.
ADVERTISEMENT
“kru, pemain kita minimalkan. Tentu siapa saja yang dianggap inti dan kita pilih zona hijau dan kalau memang di zona merah kita pastikan lingkup di sekitar kita sudah melakukan rapid test dan cek kesehatan lainnya,” kata Happy Salma.
Dengan begitu, tentu saja dalam proses produksi sebuah pertunjukkan di masa pandemi, para pemain dan kru tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan serta kesehatan masing-masing. Hal tersebut diharapkan agar proses produksi dan pementasan dapat berjalan dengan lancar dan maksimal sesuai harapan.

Pementasan Teater Daring

Seperti yang kita tahu, biasanya pementasan teater melibatkan penonton secara langsung sehingga dapat memberikan energi tersendiri bagi para pemain. Namun, di masa pandemi seperti saat ini, tentu saja hal tersebut tidak dapat dilakukan. Meski energi yang hadir tidak semagis seperti menonton langsung dan para pemain perlu membangun energi tersebut sambil berimajinasi bahwa pementasan ini sedang ditonton oleh banyak orang, Happy Salma meyakini bahwa ini adalah proses dan jalan yang terbaik dan menjadi langkah nyata bahwa seni pertunjukkan dalam panggung masih hidup dan bergerak.
ADVERTISEMENT
Tentu saja banyak kesulitan yang dirasakan pada pementasan daring ini seperti, kehadiran emosi menjadi poin penting dan dapat dirasakan oleh penonton di rumah sebagaimana mereka sedang menonton pertunjukkan panggung secara langsung serta menerjemahkan peristiwa panggung menjadi tayangan online yang tetap menarik.
Hal positif yang dapat diambil dari pementasan teater daring ini adalah seluruh masyarakat Indonesia dapat menontonnya melalui gawai mereka masing-masing di daerahnya dibandingkan dengan pementasan teater sebelum pandemi yang hanya dapat ditonton secara langsung di daerah tertentu. Dengan begitu, eksistensi pementasan teater di masa pandemi ini tetap dapat dirasakan oleh para penonton yang rindu menonton teater. Meskipun ditayangkan secara daring atau online, produksi ini tetap berusaha menghadirkan suasana pementasan panggung.
ADVERTISEMENT