Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Budaya Ngopi di Kopitiam, Warkop ala Negeri Jiran
18 November 2019 19:25 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Candra Wiguna Alisufi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kopitiam tentu bukan nama yang asing untuk didengar, apalagi bagi para pencinta kopi. Coffee shop asal negeri jiran ini sangat menarik untuk diulas. Malaysia bukanlah negara penghasil kopi dunia, tapi budaya kopinya tercium melalui Kopitiam.
ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang pernah ke Malaysia, tidak sulit menemui Kopitiam di berbagai sudut kota. Di Kuala Lumpur misalnya, kalian dapat dengan mudah menjumpai bermacam Kopitiam seperti Pak Hailam Kopitiam, Old Malaya Kopitiam, dan OldTime White Coffee. Kopitiam sudah menjadi budaya sehari-hari masyarakat Malaysia.
Di dalam kopitiam, percampuran budaya Cina pun telah terjadi dengan budaya Melayu sejak lama. Akulturasi budaya ini ditandai dalam penamaan Kopitiam yang dirujuk dari bahasa Melayu untuk “Kopi” dan bahasa Hokkien untuk “Tiam” yang berarti Kedai atau Toko.
Sesuai perkembangan zaman, Kopitiam pun tidak hanya dinikmati etnis Cina Malaysia. Etnis lainnya seperti Melayu juga menikmati menghabiskan waktu di Kopitiam. Bahkan beberapa gerai melayani 24 jam setiap harinya, sehingga menjadi pilihan anak muda Malaysia untuk bersantai dan membaur lintas etnis dalam hangatnya kopi dan menu lainnya.
ADVERTISEMENT
Umumnya tidak ada makanan berat yang disajikan dalam menu Kopitiam, seperti telur setengah matang dan roti bakar yang dihidangkan dengan bersama kopi dan teh. Namun seiring bertambahnya waktu, Kopitiam berkembang seperti kedai kuliner lainnya dengan menawarkan makanan yang lebih variatif.
Pengunjung dapat menikmati kopi, teh tarik, milo, pao, dan roti kaya, atau memesan makanan yang lebih berat seperti nasi lemak dengan kari ayam, atau rendang dan sambal sotong. Juga ada asam laksa, cury laksa dan beef noodle soup, char kway tiao (kwetiau goreng) dan mee hokkien. Makanan barat juga turut disajikan seperti fish and chip, crispy chicken chop, dan salad.
Nah bagi kalian pecinta kuliner, perlu dicoba hidangan menu tradisional favorit di Kopitiam yaitu “Kaya”. Selai yang dioleskan pada roti bakar ini, jadi hidangan istimewa untuk disantap dengan secangkir kopi. Hidangan spesial lainnya yang penulis pernah coba adalah “Roti Titab” dari Kopitiam Kita di Kelantan, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Kopitiam yang telah dibuka sejak 2005 ini menyajikan Roti Titab yaitu roti bakar dengan selai kaya, dengan ditambahkan telur setengah matang diatasnya. Menurut pemilik kedai, N.H Wong ide menu Roti Titab ini muncul pada saat dirinya di Cina. Hanya dalam waktu singkat, menu baru ini diterima hangat oleh para pelanggan. Seiring berjalannya waktu, pekerjanya pun bertambah dari hanya 5 orang hingga 25 orang yang dapat melayani hingga 90 meja di waktu sibuk.
Bagi kalian orang Indonesia yang baru pertama kali ke Malaysia, beberapa tips agar tidak salah memesan di kopitiam di antaranya ketika meminta kopi hitam manis panas. Kalian harus menyebutkan “Kopi O” yang berarti kopi hitam dengan gula namun tanpa susu. Dan bagi kalian yang memesan kopi hitam panas tanpa gula dan juga susu, maka sebut saja “Kopi O Kosong”.
ADVERTISEMENT
Lalu apa yang terjadi apabila kalian hanya menyebutkan kopi? Penjual akan menyajikan kopi panas manis dengan susu. Cara memesan ini juga berlaku untuk memesan teh di sana. Jadi jangan sampai salah sebut, atau pesanan yang dihidangkan tidak sesuai dengan yang kalian inginkan.
Keunikan lainnya terlihat pada dekorasi Kopitiam, yang umumnya menggunakan meja kayu bulat berlapiskan batu marmer diatasnya dengan kursi-kursi kayu berwarna senada. Ornamen peranakan China seperti lukisan juga ditampilkan dalam interior kedai kopi. Pada awalnya, kedai kopi ini dibuka di ruko-ruko atau bangunan sendiri. Namun saat ini, Kopitiam makin banyak dijumpai di mal atau food court. Bahkan beberapa franchise Kopitiam asal Malaysia juga meramaikan dunia kuliner di Indonesia seperti Bangi Kopi Tiam dan OldTime White Coffee.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, Malaysia mampu mengekspor bisnis kopitiamnya ke luar negeri meskipun tercatat sebagai importir biji kopi. Sedangkan Indonesia memiliki potensi yang lebih besar untuk go international dengan berbagai jenis kopi premium, didukung coffee culture yang kuat. Lalu kapan kita memiliki kedai kopi Indonesia yang dikenal di dunia seperti Starbucks atau The Coffee Bean and Tea Leaf?. Semoga mimpi itu dapat terwujud segera.