Menemukan 3 Jejak Indonesia di Malaysia

Jejak Indonesia bisa dijumpai dalam bermacam rupa di negeri jiran ini. Jejak ini ditinggalkan dari interaksi kedua bangsa yang telah lama terjalin. Bahkan sudah dimulai jauh sebelum kedua negara ini merdeka. Namun, jejak ini bisa jadi hilang ditelan jaman, kalau kita lupakan. Yuk, kita telisik beberapa jejak Indonesia yang tertinggal di tanah Melayu.

Suasana Pengunjung di Teluk Batik sumber: flicker/jaWsTheshaRk

Batak di Teluk Batik

Teluk ini merupakan destinasi wisata di Perak, Malaysia. Ombaknya relatif tenang sepanjang tahun. Pantainya berwarna hijau kebiru-biruan dengan pasir putih. Akan tetapi yang lebih menarik untuk diketahui adalah sejarah penamaan teluk ini.

Teluk Batik ini pada awalnya dinamakan Teluk Batak. Apa ada hubungannya dengan suku Batak? dari sejarahnya, banyak orang Batak yang sering berkunjung ke teluk ini. Bukan untuk melancong, melainkan mencari perlindungan dari lanun atau perompak di selat Malaka. Mereka yang singgah umumnya nelayan, atau pedagang saat itu. Kenapa mereka berlabuh di Teluk Batik? Secara letak, teluk ini ternyata berhadapan langsung dengan Sumatera Utara. Dan menjadi titik berlabuh terdekat ketika nelayan menghadapi musibah di selat Malaka.

Pada tahun 1974, penamaan teluk ini diubah menjadi Teluk Batik oleh pemerintah negeri Perak. Namun, catatan sejarah ini masih dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

Gerbang Kampung Soeharto Sumber: Facebook Born in Selangor

Kampung Soeharto di Selangor

Nama kampung berasal dari Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto. Pada awalnya kampung ini bernama Kampung Sungai Dusun. Hingga Presiden Soeharto singgah pada saat kunjungan kenegaraan ke Malaysia di tahun 1977. Bersama Menteri Luar Negeri Adam Malik, kunjungan Presiden Soeharto ke Malaysia menandai babak baru hubungan kedua negara. Eratnya Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Mahathir kala itu dianggap sebagai era keemasan hubungan kedua negara. Sejak itu, Malaysia pun kemudian mengubah nama Kampung Sungai Dusun menjadi Kampung Soeharto.

Penghuni awal di kampung Soeharto disebut “peneroka” atau transmigran. Seperti program transmigrasi di Indonesia, umumnya mereka adalah pendatang, bukan warga asli setempat. Warga Kampung Soeharto ini sebagian besar berbangsa Melayu, keturunan Jawa dan Banjar. Sekitar kampung, banyak ditemui perkebunan kelapa sawit. Karena itu, warga setempat banyak bekerja sebagai peladang kelapa sawit, karet dan pisang.

Biografi P Ramlee Sumber: flicker/BudgetCouple

Seniman Berdarah Aceh, P. Ramlee

Lagu berjudul "Engkau Laksana Bulan" mungkin tidak asing didengar bagi penikmat lagu melayu. Pencipta lagu sekaligus penyanyinya adalah P. Ramlee, aktor multitalenta asal Malaysia yang melegenda hingga saat ini. Bernama asli Teuku Zakaria, ia tercatat sebagai warga Malaysia keturunan Indonesia. Darah Aceh yang mengalir di dirinya, berasal dari ayahnya.

Berkat kontribusinya yang besar terhadap dunia seni Melayu dan Malaysia, dirinya dianugerahi gelar Tan Sri oleh Sultan Malaysia, Yang Dipertuan Agong. Sayangnya, gelar diberikan padanya setelah P. Ramlee mangkat di tahun 1973. Mungkin P. Ramlee tidak merasakan keistimewaan yang diterima, namun karyanya selalu istimewa di hati para penggemarnya.

Itulah sepenggal cerita jejak Indonesia di Malaysia. Dengan memahami sejarah tentu akan banyak ditemukan persamaan adat, seni dan budaya antara Indonesia dan Malaysia. Bahkan kita bisa menemukan keluarga kita disana. Hubungan baik dan erat ini perlu dipelihara karena keduanya memiliki kedekatan emosional dan kekerabatan. Semoga waktu tidak melunturkan dekatnya hubungan bangsa yang saling bertetangga ini.