Konten dari Pengguna

Pengaruh Media Sosial terhadap Kepercayaan Diri dan Identitas Diri

Cantika Nazmi Laila
Mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
18 Desember 2024 10:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cantika Nazmi Laila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-vector/people-using-technology-devices_7436324.htm#fromView=search&page=1&position=10&uuid=f60432d5-6c0c-4622-a157-c3bfa8d8e441
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-vector/people-using-technology-devices_7436324.htm#fromView=search&page=1&position=10&uuid=f60432d5-6c0c-4622-a157-c3bfa8d8e441
ADVERTISEMENT
Media sosial telah mengubah cara manusia berinteraksi, memperoleh informasi, dan membentuk persepsi diri. Dalam konteks psikologi, pengaruh media sosial terhadap kepercayaan diri dan identitas diri menjadi isu yang semakin relevan. Selain itu, media sosial memainkan peran penting dalam pembentukan identitas diri, khususnya di kalangan remaja dan dewasa muda. Identitas diri mencakup bagaimana seseorang memahami dirinya sendiri, termasuk nilai-nilai, minat, dan peran sosial yang dimilikinya. Media sosial menyediakan ruang bagi individu untuk bereksperimen dan mempresentasikan identitas mereka kepada audiens yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Artikel ini menguraikan dampak tersebut secara lebih mendalam berdasarkan berbagai kajian dan penelitian.

Pengaruh Positif Media Sosial terhadap Kepercayaan Diri

Media sosial dapat menjadi alat yang mendukung pengembangan kepercayaan diri, terutama jika digunakan dengan bijak. Platform seperti Instagram, Facebook, dan LinkedIn memberikan peluang bagi individu untuk menunjukkan pencapaian, minat, atau keterampilan mereka kepada audiens yang lebih luas. Pujian dalam bentuk likes, komentar positif, dan dukungan sosial virtual dapat meningkatkan rasa percaya diri pengguna.
Sebagai contoh, dikutip oleh Nurhayati (2023) mengungkapkan bahwa media sosial mampu menjadi wadah untuk berbagi pengalaman positif, yang dapat memotivasi pengguna lain dan meningkatkan persepsi mereka terhadap kemampuan diri. Ini juga berlaku pada komunitas online yang mendukung individu dengan minat atau kondisi tertentu, seperti komunitas kesehatan mental atau pengembangan karier.
ADVERTISEMENT

Pengaruh Negatif Media Sosial terhadap Kepercayaan Diri

Sebaliknya, media sosial sering kali menjadi pemicu perbandingan sosial yang tidak sehat. Penelitian oleh Hidayati dan Farid (2016) menemukan bahwa banyak remaja merasa minder atau tidak percaya diri ketika membandingkan dirinya dengan figur publik atau teman sebaya yang tampak lebih sukses atau ideal di media sosial.
Dilansir dari Halodoc.com; Media sosial memang memiliki efek positif pada anak-anak dan remaja, baik dengan mengajarkan keterampilan sosial, memperkuat hubungan, maupun hanya bersenang-senang. Namun, penggunaan terus-menerus dari platform ini juga dapat memiliki dampak negatif, terutama pada kesehatan mental dan kesejahteraan pengguna muda.
Fenomena ini diperburuk oleh tren seperti penggunaan filter foto, konten yang menampilkan gaya hidup mewah, dan standar kecantikan yang tidak realistis. Individu yang terus-menerus terpapar konten semacam ini cenderung merasa tidak cukup baik, yang dapat menurunkan kepercayaan diri mereka secara signifikan.
ADVERTISEMENT

Media Sosial sebagai Sarana Pembentukan Identitas Diri

Dalam proses pembentukan identitas diri, media sosial memberikan ruang untuk bereksperimen dan mengekspresikan berbagai aspek diri. Individu dapat menggunakan profil media sosial mereka untuk mencerminkan nilai, minat, atau tujuan hidup mereka.
Penelitian oleh Khaidir (2023) menunjukkan bahwa media sosial dapat membantu remaja mengeksplorasi identitas mereka, terutama pada masa pencarian jati diri. Misalnya, bergabung dengan kelompok yang berbagi minat tertentu dapat memperkuat identitas kelompok dan individual.
Namun, tekanan untuk menampilkan kehidupan yang sempurna di media sosial sering kali menyebabkan apa yang disebut sebagai digital self discrepancy, yaitu perbedaan antara identitas asli dengan identitas yang diproyeksikan. Hal ini dapat memicu kebingungan identitas dan bahkan stres psikologis pada pengguna
ADVERTISEMENT

Dampak pada Kesehatan Mental dan Sosial

https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-cybersickness-illustration_67003050.htm#fromView=search&page=1&position=18&uuid=f60432d5-6c0c-4622-a157-c3bfa8d8e441
Penggunaan media sosial yang berlebihan juga berimplikasi pada kesehatan mental. Studi oleh Hermawan dan Nurohman (2024) menyoroti bahwa intensitas penggunaan media sosial yang tinggi berkorelasi dengan peningkatan kecemasan sosial dan depresi, terutama pada remaja. Individu yang merasa dirinya tidak mampu memenuhi standar sosial media sering kali mengalami rasa isolasi atau rendah diri.
Selain itu, media sosial dapat memengaruhi hubungan sosial di dunia nyata. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa individu lebih fokus pada interaksi daring daripada interaksi langsung, yang pada akhirnya dapat mengurangi kualitas hubungan interpersonal mereka.

Literasi Digital sebagai Kunci Solusi

Literasi digital menjadi elemen penting dalam memitigasi dampak negatif media sosial. Individu yang memiliki kemampuan literasi digital yang baik cenderung lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial. Mereka dapat memilah informasi, memahami bahwa banyak konten tidak mencerminkan realitas, serta menggunakan media sosial untuk tujuan produktif. (Hasanah dan Sukri 2023)
ADVERTISEMENT
Program literasi digital yang melibatkan keluarga, sekolah, dan komunitas dapat menjadi strategi efektif untuk membantu remaja dan orang dewasa muda memanfaatkan media sosial dengan lebih sehat.
Media sosial memiliki dampak besar pada kepercayaan diri dan identitas diri. Dampak ini dapat bersifat positif, seperti memberikan ruang untuk ekspresi diri dan dukungan sosial, tetapi juga dapat menjadi negatif, terutama melalui perbandingan sosial yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengembangkan literasi digital dan memahami cara menggunakan media sosial dengan bijaksana.
Referensi:
1. Hasanah, U., & Sukri, M. (2023). Implementasi Literasi Digital Dalam Pendidikan Islam: Tantangan dan Solusi.
2. Hermawan, A., & Nurohman, D. A. (2024). Menyelidiki Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja dengan Pendekatan Psikologi Perkembangan.
ADVERTISEMENT
3. Hidayati, K. B., & Farid, M. (2016). Konsep Diri, Adversity Quotient, dan Penyesuaian Diri pada Remaja.
4. Khaidir, M. (2023). Dampak Media Sosial Terhadap Pengembangan Konsep Diri pada Remaja di SMKS Humaniora.