Konten dari Pengguna

Pengmas UI Meresmikan Kampung Sentra Kebun Bibit Rumput Laut Kultur Jaringan

Caren Marvelia Jonathan
kumparan Buddies - Universitas Indonesia
29 Desember 2022 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Caren Marvelia Jonathan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peresmian Kampung Sentra Kebun Bibit Rumput Laut “Kultur Jaringan” di Desa Munte dan Bulutui, Kec. Likupang Barat, Kab. Minahasa Utara, Prov. Sulawesi Utara. Foto: Dokumentasi Tim PPM UI
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Kampung Sentra Kebun Bibit Rumput Laut “Kultur Jaringan” di Desa Munte dan Bulutui, Kec. Likupang Barat, Kab. Minahasa Utara, Prov. Sulawesi Utara. Foto: Dokumentasi Tim PPM UI
ADVERTISEMENT
Desa Munte dan Bulutui yang saling bertetangga terletak di pesisir pantai Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Mata pencaharian penduduknya mayoritas berkebun dan nelayan. Salah satu kegiatan yang sedang digalangkan para nelayan di sana ialah budidaya rumput laut. Namun sayangnya, edukasi mengenai budidaya rumput laut terutama jenis Eucheuma cottonii belum pernah dilakukan bagi pembudidaya kedua desa tersebut. Hal ini menyebabkan hasil panen rumput laut tidak maksimal dikarenakan rendahnya pemahaman pembudidaya tentang hama, pembibitan, dan teknik menanam rumput laut.
Foto: Dokumentasi Tim PPM UI
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dokumentasi Tim PPM UI
Berangkat dari permasalahan di atas, Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (Tim PPM UI) dengan Ketua, Yuni R. Intarti beserta tiga anggota tim lainnya, yaitu Arivia Tri Dara, Hardy Agusman, dan Denisward Eurico dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI terpanggil untuk melakukan edukasi kepada para pembudidaya masyarakat setempat. Kegiatan edukasi budidaya rumput laut ini juga dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam menyukseskan program pemerintah pusat dengan mendorong pertumbuhan industri rumput laut nasional menjadi produk unggulan ekspor guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi nasional sebagaimana yang tertuang dalam Perpres Nomor 33 Tahun 2019. Bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) cabang Sulawesi Utara, Tenaga Pendamping Usaha Sektor Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Penyuluh Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, aparat pemerintah Desa Munte dan Bulutui, serta perwakilan pembudidaya rumput laut dari Desa Munte dan Bulutui pada tanggal 8 Oktober 2022, mengadakan edukasi penanaman rumput laut kultur jaringan jenis Eucheuma Cottonii di Balai Desa Bulutui.
Foto: Dokumentasi Tim PPM UI
Dalam pertemuan tersebut, salah satu narasumber dari HNSI, yaitu Ibu Dr. Haidy Malingkas, M.Si selaku Sekjen HNSI Sulawesi Utara memberikan pemaparan tentang mekanisme pembudidayaan rumput laut yang berfokus pada pembahasan peluang serta tantangan dari budidaya rumput laut. Selanjutnya, Tim PPM UI didampingi dengan Penyuluh Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Bapak Drs. Defly Laloan juga memberikan edukasi tentang tata cara dan penjelasan praktik dari metode budidaya rumput laut kultur jaringan (kuljar), metode baru penanaman dalam menghalau ikan-ikan yang akan memakan rumput laut, serta cara mengatasi hama. Adapun bibit rumput laut kultur jaringan dapat dipanen dan kemudian dijemur untuk dijual setelah 45 hari, sedangkan masa panen rumput laut untuk dijadikan bibit pada usia 25-35 hari. Harga rumput laut basah pun lebih murah daripada rumput laut kering, sementara itu rumput laut untuk bibit lebih murah dibandingkan rumput laut usia 45 hari.
ADVERTISEMENT
Foto: Dokumentasi Tim PPM UI
Dari kegiatan edukasi budidaya rumput laut tersebut, diperoleh informasi bahwa pembudidaya banyak mengeluhkan mengenai hama rumput laut dan belum mengetahui adanya rumput laut dari pengembangan kultur jaringan. Padahal, rumput laut kultur jaringan ini lebih tahan terhadap hama penyakit dengan kualitas hasil panen yang lebih baik ketimbang rumput laut nonkultur jaringan. Selanjutnya dari rangkaian kegiatan edukasi, tanya jawab, dan diskusi tersebut, para pembudidaya menyepakati bahwasanya mereka ingin menjadikan desa mereka sebagai Kampung Sentra Bibit Rumput Laut Kultur Jaringan supaya pembudidaya rumput laut di wilayah lain dapat membeli bibit rumput laut dari Desa Munte ataupun Desa Bulutui. Berdasarkan kesepakatan tersebut, dibentuklah dua kelompok perintis pembudidaya rumput laut kultur jaringan yang dipimpin oleh ketua kelompok masing-masing. Kelompok perintis pembudidaya Desa Munte diketuai oleh Bapak Sofyan Masuara, sedangkan kelompok perintis pembudidaya Desa Bulutui diketuai oleh Bapak Isrin Maun. Adapun setiap kelompok berjumlah 10 orang yang terdiri dari 3 orang pengurus inti dan 7 orang anggota.
ADVERTISEMENT
Antusiasme masyarakat pun begitu tinggi yang dibuktikan dengan hangatnya dialog berupa tanya jawab pasca pemberian materi oleh para narasumber. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan alat-alat untuk budidaya kultur jaringan, seperti bola apung, tali tambang, senter laut, dan lainnya kepada kedua kelompok yang diserahkan secara langsung oleh Ketua Tim PPM UI. Seluruh pendanaan dari rangkaian kegiatan edukasi menanam rumput laut kultur jaringan ini didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia, PT Pegadaian, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Foto: Dokumentasi Tim PPM UI
Tindak lanjut setelah terbentuknya kelompok perintis pembudidaya rumput laut kultur jaringan tersebut adalah Pengukuhan dan Pengesahan Kelompok Perintis Budidaya Kultur Jaringan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Utara dengan piagam/sertifikat Kelompok Kelas Pemula yang telah diberikan oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan dengan didampingi oleh Penyuluh Perikanan dan Kelautan Kab. Minahasa Utara Wilayah Kerja Kecamatan Likupang Barat dan disaksikan oleh Tim PPM UI pada Kamis, 13 Oktober 2022. Tim PPM UI dan masyarakat desa setempat mengharapkan pasca pengukuhan kedua kelompok tersebut, Kampung Sentra Budidaya Rumput Laut Kultur Jaringan di Kecamatan Likupang Barat dapat segera terwujud sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat kedua desa.
ADVERTISEMENT