Pemukiman Tak Layak, Apa Boleh Buat?

Konten dari Pengguna
19 Desember 2020 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Carissa Anggii tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah Anda pernah menyadari bahwa kehidupan di perkotaan tidak selalu tentang perumahan elite yang mewah serta gedung bertingkat yang tinggi? Gambaran perkotaan yang demikian, mungkin seringkali membuat kita tidak menyadari tentang realita yang sebenarnya terjadi. Pemukiman yang tak layak, lingkungan yang kumuh, dan fasilitas yang serba terbatas juga nyata keberadaaannya di perkotaan. Hal tersebut menjadi permasalahan yang hingga kini masih melekat di kehidupan perkotaan.
ADVERTISEMENT
Istilah pemukiman kumuh mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Pemukiman kumuh dengan serangkaian permasalahan yang menemaninya menjadi gambaran buruk bagi kehidupan di perkotaan. Bermukim di bawah kolong jembatan, di sekitar bantaran sungai, atau di pinggir rel kereta api dengan ditemani dengan tumpukan sampah, sanitasi air yang kurang baik, ancaman sungai meluap, atau bahaya kereta api yang lewat sudah menjadi pilihan bagi masyarakat yang tinggal disana karena memang mereka tidak memiliki pilihan lain. Faktor ekonomi yang tak lain menjadi penyebab utamanya, membuat masyarakat tidak dapat berbuat banyak dan harus menerima keadaan yang ada.
Hanya berusaha semampunya untuk mengubah keadaan dan berharap mendapat yang setidaknya lebih baik adalah cara yang banyak dilakukan oleh masyarakat khususnya mereka yang tinggal di pemukiman kumuh, seperti masyarakat yang berada di sekitar Pasar Karangantu.
Gambaran Pemukiman Kumuh di Pasar Karangantu, Kecamatan Kasemen, Serang Banten.
Melihat keadaan yang begitu miris, seharusnya pemerintah harus lebih tegas dan bijak serta lebih memperhatikan masalah ini. Jika hal ini terus dibiarkan dan kurang mendapat perhatian, tentunya bukan hanya dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat terus-menerus, akan tetapi akan muncul masalah lain seperti stigma buruk dari masyarakat akibat ketidakmampuan pemerintah dalam mengatur pelayanan kehidupan masyarakatnya. Untuk itu, pemerintah daerah setempat harus dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk melayani kebutuhan kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT