Pemilu di Mata Mahasiswa

Carissa Arabella
kumparan Buddies - BINUS University
Konten dari Pengguna
24 April 2023 5:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Carissa Arabella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Kotak pemungutan suara/ Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Kotak pemungutan suara/ Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap kali Pemilu tiba, banyak orang yang merasa bersemangat dan antusias dengan proses demokrasi yang terjadi di negaranya. Termasuk aku yang merupakan bagian dari para mahasiswa. Tentunya kami memainkan peran penting dalam memastikan suara kami didengar dan hak suara pun dilindungi. Namun, menghadapi Pemilu juga dapat menjadi pengalaman yang menantang dan menakutkan bagi kami para mahasiswa, terutama bagi mahasiswa seperti aku yang baru terlibat dalam proses politik.
ADVERTISEMENT
Salah satu tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam Pemilu adalah memilih kandidat yang tepat. Dalam memilih kandidat, mahasiswa harus mempertimbangkan banyak hal, seperti visi, misi, rekam jejak, dan integritas calon tersebut. Mahasiswa juga harus mempertimbangkan isu-isu penting yang relevan dengan kebutuhan dan kepentingan mereka sebagai generasi muda, seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Tantangan lainnya adalah menavigasi informasi yang tersedia. Dalam era digital saat ini, informasi dapat dengan mudah diakses melalui internet dan media sosial. Namun, tidak semua informasi yang tersebar di media sosial dan internet dapat dipercaya. Sebagai mahasiswa kami harus melakukan pengecekan fakta untuk memastikan kebenaran informasi yang mereka terima, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan kandidat atau partai politik tertentu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mahasiswa juga harus menghadapi tekanan dari kelompok atau organisasi tertentu yang mencoba mempengaruhi mereka dalam memilih calon tertentu. Mahasiswa harus mampu mempertahankan independensi dan integritas mereka dalam memilih kandidat tanpa terpengaruh oleh tekanan dari pihak lain.
Ilustrasi: Pelaksanaan Pemilu/ Freepik.com
Tidak hanya memilih kandidat, kami juga memiliki kesempatan untuk dapat terlibat dalam proses Pemilu sebagai pengawas TPS (Tempat Pemungutan Suara) lho. Sebagai pengawas TPS, mahasiswa harus memastikan bahwa Pemilu berjalan dengan baik dan transparan, dan semua hak suara dipenuhi. Pengawasan TPS merupakan tanggung jawab yang besar dan membutuhkan konsentrasi dan kecermatan yang tinggi dari mahasiswa yang terlibat.
Terakhir, mahasiswa juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi hasil Pemilu, baik itu hasil yang mereka harapkan atau tidak. Mahasiswa harus mampu menerima hasil Pemilu dengan bijak dan tidak menimbulkan konflik yang merugikan diri sendiri maupun masyarakat umum. Hal ini terkadang menjadi tantangan tersulit bagi sekian mahasiswa, karena di usia yang muda kami cenderung memiliki emosi yang tidak stabil. Dapat dilihat dalam beberapa kasus yang terjadi, terkadang mahasiswa memilih untuk bertindak baru berpikir terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, menghadapi Pemilu dapat menjadi pengalaman yang menantang bagi mahasiswa. Namun, Pemilu juga merupakan kesempatan untuk mahasiswa untuk terlibat dalam proses demokrasi dan memperjuangkan kepentingan mereka sebagai generasi muda. Dengan memilih kandidat yang tepat, memastikan transparansi dan kejujuran dalam proses Pemilu, serta menerima hasil Pemilu dengan bijak, mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam membangun negara yang lebih baik dan demokratis. Teman kumparan yang masih mahasiswa kayak aku gimana, apakah kalian sudah memiliki target pemimpin pilihan kalian?