Kisah Inspiratif Penjual Mie Ayam Bakar Di Sragen, Jawa Tengah

Carissa Ekka Cantika
Carissa Ekka Cantika, mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2020 20:53 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Carissa Ekka Cantika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah inspiratif ini datang dari Sragen, Jawa tengah. Waji yang kerap disapa Lek Ji (49) tetap bersemangat menjual mie ayam di Jl. Slamet Riyadi, Dusun Kabayanan Krajoyok, Sragen Wetan, Sragen tepatnya di belakang Rumah Dinas Bupati Sragen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga kecilnya, Selasa (27/10/2020).
ADVERTISEMENT
Pria paruh baya ini mengaku telah berjualan mie ayam sejak tahun 2008. Saat ini ia memilih untuk menetap di emperan toko belakang Rumah Dinas Bupati Sragen karena pelangganya sudah hafal dengan tempat ia biasa menjajakan dagananya. Ia mulai berjualan pada pukul 18.00-23.00 WIB. Konsep jualan lek ji terbilang unik karena Ia memodifikasi sepeda motor dengan gerobak yang dibuat fleksibel dengan meja makanya sehingga pengunjung bisa menikmati makanan sembari berbincang dan melihat proses pembuatannya.
Lek Ji yang sedang menyiapkan pesanan mie ayam, Selasa (27/10/2020)
Konsep makananya juga terbilang kreatif. Ia selalu memodifikasi mie ayam buatanya guna menarik perhatian pengunjung. Mulai dari mie ayam godog (rebus), mie ayam goreng, dan yang paling baru adalah mie ayam bakar. Ia mengatakan kalau mie ayam bakar buatanya terinspirasi ketika ia dan sang istri makan nasi bakar di warung makan dekat tempatnya berjualan. Meskipun terbilang murah meriah mie ayam Lek Ji ini porsinya tidak pelit, topingnya selalu melimpah dan rasanya sangat lezat.
Mie Ayam Bakar yang murah meriah dengan topping yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Namun, dibalik keunikan yang dimiliki Lek Ji belum membuat daganganya laris. Ia mengaku jika daganganya masih suka sepi. Lek Ji juga mengatakan bahwa ia kesulitan dalam hal promosi karena keterbatasan biaya yang dimiliki sehingga ia tidak sanggup membeli hp baru guna promosi di sosial media. “Penghasilan saya nggak tentu mbak setiap harinya. Masalahnya saya nggak punya hp yang canggih begitu eh jadi nggak bisa promosi gitu. Tapi, kadang anak-anak yang datang kesini bantuin nyebar lewat Instagram gitu mbak.” Ujar Lek Ji.

Pandemi Covid-19 Membuat Daganganya Sepi

Apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 ini membuat daganganya sepi pembeli. Meskipun begitu ia tetap bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepadanya meskipun hanya terjual satu sampai dua porsi saja. Untuk menambah biaya hidup sehari-hari Lek Ji mempunyai pekerjaan tambahan sebagai cleaning service di rumah dekat tempatnya berjualan. Oleh sebab itu, Ia mulai berjualan pada pukul 6 sore karena siangnya ia masih harus bekerja menjadi cleaning servis. Baginya, menjadi cleaning servis adalah tanggung jawab yang besar. “Buat tambah-tambah saya kalo siang kerja di rumah ibu sebelah mbak, walaupun gajinya tidak seberapa tapi saya merasa sudah diberikan tanggung jawab yang besar, jadi saya selesaikan kerjaan disitu dulu baru jualan mie malamnya.” Ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lek Ji orangnya sangat ramah. Ia selalu berinteraksi dengan pembelinya. Ia juga sering meminta masukan tentang masakanya kepada para pembeli. Jarang sekali ada penjual mie ayam yang berkomunikasi layaknya teman seperti Lek Ji ini. Hal itulah yang membuat pelangganya tidak pernah kecewa dengan pelayanan yang diberikan Lek Ji. Meskipun hanya berjualan di emperan toko pinggir jalan Lek Ji sangat mengusahakan kebersihan tempat jualanya. Saat ditanya apakah punya niatan untuk membuka warung mie ayam. Ia mengatakan sangat ingin namun karna tidak mempunyai modal yang besar ia harus lebih bersabar lagi.
Kegigihan dan kesabaran Lek Ji inilah yang menginspirasi saya sebagai anak muda untuk tidak menyerah apapun kondisinya. Disaat daganganya sepi pembeli Ia tidak pernah mengeluh. Ia juga tidak suka meminta-minta walaupun sedang kesusahan. Banyak sekali orang yang memberikan Lek Ji uang namun Ia tolak. Baginya lebih baik jika daganganya dibeli dari pada hanya sekedar memberi uang. Baginya rezeki yang diberikan kepadanya semata-mata atas izin Allah SWT. Bagi yang datang ke kota Sragen, Jawa Tengah bisa mampir ke Warung Makan Lek Jie. Jangan lupa untuk mencoba mie ayam bakarnya yang unik.
ADVERTISEMENT