Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Pendopo Sipanji Banyumas
16 Mei 2022 22:01 WIB
Tulisan dari Carissa Rahma Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Purwokerto – Pendopo Sipanji menjadi salah satu sejarah bagi warga Banyumas sekaligus ikon dari Kota Banyumas. Karena keberadaannya yang diyakini sebagai cagar budaya dan mempunyai nilai mistis tersendiri.
ADVERTISEMENT
Pendopo Sipanji didirikan pada tahun 1582 oleh Kiai Adipati Wargautama II (Kiai Adipati Mrapat) sebagai Bupati Banyumas I.
Pendopo Sipanji terletak di Pusat Pemerintahan Banyumas dan berada di sebelah selatan Sungai Serayu. Di sekitar lokasi pendopo terdapat Museum Wayang dan Sumur Mas.
Pendopo Sipanji digunakan sebagai pusat Pemerintahan Banyumas, tempat tinggal Adipati dan keluarga, tempat pemujaan roh nenek moyang, dan sebagai tempat untuk belajar serta wisata edukasi.
Pada tahun 1937, ketika bupati Tumenggu Sudjiman Gandasubrata, beliau memutuskan memindahkan Pendopo Sipanji Banyumas ke Purwokerto. Menurut Profesor Sugeng, dipindahkan menggunakan pedati lewat Sokaraja. Ada mitos yang berkembang, saat pemindahan tidak boleh melewati kali serayu dan harus memutar melewati Dieng.
Awal mula pemindahan Pendopo Sipanji berkaitan dengan adanya kepercayaan di wilayah Banyumas bahwa dahulu di Kabupaten Banyumas sering terjadi banjir karena kondisi geografisnya yang berdekatan dengan Sungai Serayu. Setiap turun hujan, air Sungai Serayu meluap sehingga terjadi banjir di Banyumas.
ADVERTISEMENT
Itulah alasan mengapa Ibukota Banyumas dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi dari permukaan Sungai Serayu yaitu ke Purowkerto.