12 Makanan Khas Filipina yang Bisa Dicicipi saat Berada di Manila

Konten dari Pengguna
30 Agustus 2019 22:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Carla Arditi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya dan keluarga pergi liburan ke Manila saat Lebaran 2018. Alasan mengapa kami ke Manila adalah karena impian ibu saya sudah bertahun-tahun ingin berkunjung ke Ibu Kota Filipina tersebut.
ADVERTISEMENT
Kami sekeluarga menghabiskan waktu selama empat hari di Manila dengan mengunjungi lokasi menarik yang terdapat di kota tersebut. Kami mengelilingi kota dengan mengunjungi berbagai gereja dan tentu saja berburu makanan khas lokal.
Sebelum berangkat ke Manila, saya sudah melakukan riset terkait makanan yang ada di sana. Saya bertanya kepada banyak orang yang pernah atau pun tinggal di Manila. Beruntung, saya mendapatkan banyak sekali rekomendasi makanan yang harus di coba selama di sana. Namun karena waktu yang minim dan ibu saya juga kurang sehat saat berada di sana, kami pun tidak sempat blusukan sehingga tidak banyak makanan yang sempat kami cicipi.
Berkunjung ke Manila tentu saja akan sangat tidak lengkap jika tidak mencicipi makanan asli Filipina. Namun sebagian besar makanan di sini memang tidak halal, sehingga untuk teman-teman muslim saya sarankan untuk ekstra hati-hati dalam memilih menu.
ADVERTISEMENT
Saat makan di restoran di Filipina, kamu harus teliti melihat menu yang tersedia. Jika di menu hanya tertulis meat (daging) lebih baik jangan dipesan, karena biasanya itu artinya daging babi. Akan lebih 'aman' jika memesan menu dengan tulisan beef yang berarti daging sapi.
Berikut ini beberapa makanan Filipina yang berhasil kami cicipi.
1. Sinigang
Sinigang yang asam dan segar
Sinigang adalah masakan sup berisi sayur dan daging dengan kuah asam. Rasa asam bisa dari asam jawa, jambu biji, jeruk kalamansi, mangga muda, dan lain sebagainya. Kami mencoba Sinigang dengan iga babi dan kuah tamarin di restoran Fely J’s. Tempat ini kami pilih atas rekomendasi teman saya yang memang berasal dari Filipina. Di sini kamu bisa memilih asam dari tamarin atau jambu biji.
ADVERTISEMENT
Meski rasanya sangat asam, namun nyatanya saya benar-benar tidak bisa berhenti makan karena sangat menyegarkan. Bentuk dan rasanya mendekati Juhu (sayur kuah asam ala Dayak) tapi memang lebih asam.
Makanan ini dianggap sebagai salah satu makanan nasional Filipina karena ada di hampir setiap daerah dan masing-masing memiliki versi tersendiri. Katanya sih Sinigang ini sangat baik untuk meredakan sakit tenggorokan.
2. Sisig
Sisig merupakan makanan yang terbuat dari kepala dan hati babi. Cara memasaknya adalah kepala babi direbus untuk menghilangkan bulu dan membuat empuk. Kemudian dicincang bersamaan dengan bagian hati, dipanggang lalu ditambahkan potongan bawang bombai dan disajikan di atas hot plate.
Karena Bapak saya suka banget Sisig, jadi kami sering banget makan di beberapa restoran berbeda. Namun ternyata menurut beliau, paling enak tetap Sisig yang kami makan di Fely J’s.
Contoh Sisig yang dihidangkan dengan telur mata sapi
Sisig yang dihidangkan dengan potongan cabe dan jeruk kalamansi
Sisig di Fely J’s yang menurut Bapak paling enak
3. Crispy Pata
ADVERTISEMENT
Crispy Pata adalah kaki babi yang digoreng garing dan dimakan dengan saus campuran kecap dan cuka. Makanan ini sangat mirip dengan Schweinshaxe (kaki babi goreng ala Jerman). Sama seperti teman Jerman-nya, Crispy Pata sangat enak terutama jika dimakan sambil minum bir.
Sangat mirip dengan Pork Knuckle ala Jerman
4. Lechon Kawali
Lechon Kawali yang sangat nikmat
Lechon Kawali adalah pork belly yang digoreng kering. Kata lechon sendiri adalah dari bahasa Spanyol yang berarti “anak babi” dan kawali adalah kuali. Jadi kira-kira Lechon Kawali itu artinya anak babi goreng yang dimasak dengan menggunakan kuali.
Anyway, cukup mudah mencari Lechon Kawali di Manila karena banyak sekali restoran ataupun warung yang menjual. Saya berhasil mencoba di beberapa tempat dan rasanya sangat enak. Seperti Crispy Pata, ini sangat cocok dimakan sambil bersantai minum bir.
ADVERTISEMENT
Saking enaknya, bahkan konon katanya saat berkunjung ke Cebu, mendiang Anthony Bourdain--seorang chef terkenal asal Amerika--mengatakan Lechon Kawali adalah masakan dengan bahan utama daging babi terenak.
5. Gising-Gising
Gising-Gising
Sebenarnya alasan kami memesan Gising-Gising karena kami kurang mengonsumsi sayuran selama di Manila. Makanan ini kami ketahui setelah meminta rekomendasi dari pelayan restoran yang kami datangi.
Gising-Gising adalah buncis serta potongan daging babi yang dimasak di dalam kuah santan dan biasanya agak pedas. Walau sayuran tetapi karena santannya yang sangat kental, saya merasa makanan ini cukup membuat enek.
6. Dilis Rice
Pada dasarnya makanan ini hanyalah nasi putih yang disajikan dengan ditaburkan ikan asin goreng. Rasanya sederhana, layaknya nasi pakai ikan asin pada umumnya.
ADVERTISEMENT
7. Sinangag
Jangan tertukar dengan Sinigang. Sinangag adalah nasi goreng dengan bawang putih. Ada kalanya dimasak dengan campuran sayur dan daging. Tetapi biasanya dimakan sebagai teman dari hidangan utama.
8. Adobo
Adobo adalah masakan dengan bahan utama daging babi atau ayam (tetapi bisa juga sayur) yang kemudian direndam (marinate) dengan cuka, kecap asin, bawang putih dan biji merica hitam. Rasa Adobo agak asam, namun dagingnya sangat empuk. Bumbu juga sangat meresap ke dalam daging.
Sama seperti Sinigang, Adobo juga sering disebut sebagai masakan nasional Filipina karena bisa ditemukan di mana pun walau dengan varian yang berbeda di setiap daerah.
Contoh Adobo yang kami makan
Contoh Adobo yang kami makan
9. Longsilog dan Tosilog
Ada 2 jenis makanan yang merupakan sarapan khas Filipina yaitu Longsilog dan Tosilog. Longsilog terdiri yang dari Longganisa (sosis ala Filipina), Sinangag (nasi goreng bawang putih) dan Itlog (telur).
Longsilog
Sedangkan Tosilog terdiri dari Tocino (babi goreng manis), Sinangag (nasi goreng bawang putih) dan Itlog (telur).
Tosilog
10. Ensaymada
Selain makanan gurih, ada juga makanan manis yang layak dicoba di Filipina. Salah satunya adalah Ensaymada yang sejenis brioche yang dibuat dengan mentega, bagian di atasnya ditaburi keju dan gula. Untuk hari-hari besar tertentu, topping yang digunakan bisa beragam seperti butter cream dan gula.
ADVERTISEMENT
Rasanya sangat enteng seperti brioche pada umumnya, namun keju dan gula menambah rasa gurih dan manis.
11. All Things Ube (Berbagai makanan berbahan dasar Ube)
Sudah merupakan pengetahuan umum bahwa orang Filipina sangat menyukai apa pun yang berhubungan dengan Ube. Tapi, apa sih Ube? Ube adalah ubi ungu.
Banyak yang mengira Ube sama dengan Taro, tetapi ternyata keduanya berbeda terutama untuk rasa dan warna. Taro berwarna ungu muda mendekati putih (baru berwarna ungu kalau dimasak). Sedangkan Ube berwarna ungu gelap walau masih mentah. Untuk rasa dan tekstur, Ube lebih mirip dengan ubi pada umumnya.
Banyak sekali makanan dan minuman Filipina yang dibuat dengan bahan dasar Ube. Kemarin saya berhasil mencoba empat jenis olahan Ube yaitu:
Ube Cheesecake di Starbucks
Es Krim Ube
Ube frappucino di Seattle’s Best Coffee
Ube Pie di Jollibee
12. Jollibee
ADVERTISEMENT
Salah satu hal “sangat Filipina” yang berhasil kami coba adalah Jollibee. Gerai fast food Filipina ini tersebar di mancanegara. Tidak hanya di Asia tetapi bahkan ada di Italia, Kanada, dan Amerika Serikat. Bahkan menurut info dari kakak saya yang tinggal di Alberta, Jollibee baru buka di Calgary dan orang rela antri selama 6 jam untuk membeli menu yang tersedia.
Ayam goreng, nasi, gravy ala Jollibee
Saya mencoba ayam goreng plus nasi (disajikan dengan saus gravy). Hmmm.. Kalau boleh jujur, rasanya kurang begitu cocok dengan lidah saya karena mungkin lebih terbiasa dengan ayam goreng ala Indonesia dengan rasa yang lebih nendang. Tapi untuk teman-teman muslim yang mungkin ingin mencari makanan yang tidak mengandung babi di Filipina, Jollibee bisa dijadikan salah satu pilihan.
ADVERTISEMENT
Untuk kunjungan kami yang bisa dibilang cukup singkat, lumayan banyak makanan yang berhasil kami makan. Sampai-sampai berat badan saya naik banyak sekali. Tapi ya mumpung lagi di Manila, kenapa gak dipuas-puasin aja makannya kan? Soalnya mencari makanan Filipina di Jakarta sepertinya cukup sulit.
Sayangnya, kami belum berhasil makan di warung-warung makan tradisional di pinggir jalan. Alasannya karena selama di Manila, cuaca kurang mendukung. Setiap hari hujan badai sehingga sulit jika kami harus berjalan di tempat terbuka terlalu lama.