Konten dari Pengguna

Jenis Antikoagulan yang Wajib Diketahui oleh ATLM

Imaduddin Badrawi
Ahli Teknologi Laboratorium Medik.yang suka menulis. Buku Pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Founder www.infolabmed.com. Kontak Saya melalui E mail : [email protected]
2 April 2023 12:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imaduddin Badrawi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pemeriksaan Hematologi Analyzer (Foto : Dok. Imaduddin Badrawi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemeriksaan Hematologi Analyzer (Foto : Dok. Imaduddin Badrawi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) akan bekerja dengan berbagai cairan tubuh manusia, terutama darah.
ADVERTISEMENT
Dalam pemeriksaan darah, diperlukan cara tertentu supaya sampel darah bisa diperiksa dan didapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut.
Pada proses flebotomi yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka sampel darah akan di simpan kedalam beberapa tabung vakum yang berisi zat aditif.
Zat aditif yang digunakan dalam pemeriksaan hematologi biasanya berupa EDTA dan heparin. Berikut Saya jelaskan apa itu EDTA

EDTA (Ethylenediaminetetraacetic acid)

Ilsutrasi Tabung Edta. (Foto : Freepik)
Antikoagulan paling sering digunakan dalam laboratorium klinik adalah antikoagulan EDTA. Penggunaan antikoagulan pada sampel darah yaitu untuk menghambat proses pembekuan.
Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA) digunakan untuk pemeriksaan hematologi, seperti hemoglobin, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Rekan ATLM harus tahu bagaimana antikoagulan EDTA ini mampu menghambat proses pembekuan pada darah yaitu dengan cara mengikat ion kalsium didalam darah.
ADVERTISEMENT
EDTA memiliki kelebihan dibandingkan antikoagulan lain, diantaranya adalah harga terjangkau, tidak merusak sel-sel darah, dan tidak mempengaruhi pengenceran terhadap darah dalam pemeriksaan hematologi.
Antikoagulan EDTA sebetulnya terdapat beberapa macam, diantaranya adalah K2 EDTA, K3 EDTA dan Na2 EDTA. Namun, yang paling banyak digunakan saat ini adalah K2 EDTA dan K3 EDTA.
Dalam penggunaannya, setelah darah di masukan kedalam tabung EDTA ini segera lakukan homogenisasi supaya antikoagulan tercampur dengan baik.
Perhatikan jumlah sampel darah dan antikoagulan harus sesuai dengan peraturan pabrik sesuai tanda batas yang tertera pada tabung.
Segera periksakan sampel darah untuk menghindari hasil yang tidak sesuai denga klinis pasien. Biasanya, jika sampel didiamkan terlalu lama maka akan terjadi perubahan morfologis sel darah sehingga hasil pemeriksaan sudah tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
ADVERTISEMENT

Heparin

Ilustrasi Tabung Heparin. (Foto : Image by Freepik)
Penggunaan antikoagulan heparin pada laboratorium medik sangat jarang digunakan, dikarenakan alasan utamanya adalah harga yang cukup mahal.
Penggunaan heparin pada pemeriksaan hematologi jarang sekali lakukan, namun pada kondisi-kondisi tertentu misalnya heparin baru digunakan.
Selain itu, penggunaan heparin di laboratorium medik digunakan untuk pemeriksaan AGD (Analisa Gas Darah).
Dengan demikian, baik antikoagulan EDTA dan Heparin keduanya memiliki batas waktu tertentu, yaitu darah harus segera diperiksa ketika sampel sudah ditambah zat antikoagulan ini.
Demikian artikel tentang jenis antikoagulan yang wajib diketahui oleh ATLM, terutama antikoagulan yang paling sering digunakan di laboratorium medik.***