Chat GPT dalam Dunia Pendidikan, Menguntungkan atau Merugikan?

Sumber : https://pixabay.com/illustrations/ai-generated-chatgpt-chatbot-8177861/

Di masa yang semakin modern ini, perkembangan teknologi juga menjadi sangat pesat. Salah satu tanda dari perkembangan teknologi adalah munculnya Chat GPT sebagai salah satu model AI. Chat GPT yang ada ini mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk di dalam aspek dunia pendidikan. Tapi apakah teknologi Chat GPT ini benar-benar akan membantu? Atau malah merugikan bagi dunia pendidikan?

Definisi Chat GPT (Generative Pre-trained Transformer) sendiri adalah salah satu bentuk model AI yang bekerja dengan belajar dari data-data besar yang diperoleh lalu diolah kembali se-alami mungkin sehingga menghasilkan respon dengan gaya selayaknya manusia, menurut Universitas STEKOM (2023).

Adapun keuntungan dari menggunakan Chat GPT di dalam dunia pendidikan adalah mempermudah mendapatkan informasi, dengan keberadaan Chat GPT mencari atau menggali segala informasi mengenai berbagai hal bisa diperoleh dengan sangat mudah. Selanjutnya, Chat GPT bisa meningkatkan efisiensi para pengajar dengan memberikan referensi sumber pembelajaran jika dirasa kurang. Serta keuntungan-keuntungan lainnya seperti, memberi ide baru, menyediakan latihan soal, membantu mengoreksi tugas-tugas, merangkum informasi, dan sebagainya.

Meski begitu kerugian yang disebabkan dari penggunaan Chat GPT ini juga secara berdampingan ikut terjadi. Keberadaan Chat GPT bisa membuat para siswa menjadi ketergantungan, hal ini dapat memicu siswa menjadi individu yang tidak kreatif, malas, memiliki jiwa kompetisi kurang dan sebagainya. Penggunaan Chat GPT yang berlebihan juga akan menyebabkan turunnya kinerja akademik dari seorang individu. Chat GPT sendiri juga tidak bisa dipastikan 100% kebenarannya, dan berakhir memberikan informasi yang salah.

Dilansir dari New York Post, Profesor dari suatu perguruan tinggi menangkap basah salah seorang mahasiswanya yang menggunakan bot Chat GPT untuk menulis tugas esai pada kelas filsafat. Kejadian ini membuktikan secara nyata bahwa kerugian yang disebabkan dari penggunaan Chat GPT benar adanya dan bisa terus bertambah. Akan tetapi keberadaan Chat GPT juga membawa dampak positif bagi keberlangsungan proses belajar mengajar. Salah satunya meningkatkan antusiasme para generasi muda dalam belajar.

Dilansir dari BSI News, Beberapa dosen Kampus Digital Kreatif dari Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengadakan suatu kegiatan di Pondok Al Adabiy Pontianak, dijelaskan bahwa mempelajari Chat GPT akan meningkatkan antusiasme belajar murid. Muhammad Sony Maulana selaku ketua PM Universitas BSI juga menjelaskan bahwa kurangnya fasilitas belajar yang menarik akan membuat siswa menjadi tidak kreatif. Sehingga dengan adanya Chat GPT, proses pembelajaran akan jadi lebih menarik dan efisien.

Pada akhirnya yang menentukan Chat GPT menguntungkan ataupun merugikan adalah kita para penggunanya. Keberlangsungan dunia pendidikan ditentukan oleh kita para pelajar dan pengajar yang bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu bukannya merugikan, teknologi akan menjadi jembatan bagi kita semua untuk mencapai hal yang lebih tinggi lagi.

Sumber Referensi

Agustine, L. 2023. Chat GPT Sebagai Alat Pembelajaran Berbasis Artificial intelligence di Kelas. Diperoleh pada 14 Januari 2025. Pukul 17.45 WIB, dari https://news.bsi.ac.id/2023/04/14/chat-gpt-sebagai-alat-pembelajaran-berbasis-artificial-intelligence-di-kelas/

Ismail, M. A. 2023. Apa Itu Chat GPT dan Cara Menggunakannya?. Diperoleh pada 9 Januari 2025. Pukul 18.45 WIB, dari https://stekom.ac.id/artikel/apa-itu-chat-gpt-dan-cara-menggunakannya

Prasasti, G. D. 2023. Mahasiswa Ketahuan Pakai AI ChatGPT untuk Bikin PR Esai. Diperoleh pada 10 Januari 2025. Pukul 19.15 WIB, dari https://www.liputan6.com/tekno/read/5169133/mahasiswa-ketahuan-pakai-ai-chatgpt-untuk-bikin-pr-esai