Konten dari Pengguna

Aktuaris, Peramal Investasi yang Menggunakan Ilmu Matematika

Catherine Wijaya
Saat ini sedang menempuh pendidikan di Jurusan Matematika Peminatan Aktuaria di Universitas Katolik Parahyangan. Penulis suka membaca dan mendengarkan lagu di waktu senggangnya.
9 Januari 2022 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Catherine Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peran aktuaris dalam sebuah perusahaan. Foto: Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Peran aktuaris dalam sebuah perusahaan. Foto: Kumparan.com
ADVERTISEMENT
Sebuah perusahaan tentunya akan melakukan sebuah investasi saham jika investasi tersebut dapat membawa keuntungan bagi pihak perusahaan. Namun, jika investasi tersebut justru membawa kerugian, maka perusahaan tidak akan melakukan investasi. Supaya dapat mengambil keputusan, perusahaan membutuhkan suatu individu yang dapat “meramalkan” hasil investasi yang akan terjadi dengan menganalisis data dan fakta yang ada. Inilah yang menjadi peran aktuaris dalam sebuah perusahaan. Aktuaris memiliki peran penting dalam menganalisis serta menghitung ekspetasi investasi saham yang akan dilakukan. Perusahaan pun dapat mengambil keputusan yang bijak mengenai investasi saham tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, aktuaris merupakan tenaga bisnis profesional yang terampil menerapkan teknik-teknik matematika ke dalam masalah-masalah keuangan (Achsani, 1998). Aktuaris memiliki tugas utama untuk menganalisis situasi finansial yang tidak pasti, baik sekarang maupun di masa depan. Setelah melakukan analisis tersebut, aktuaris akan mengambil keputusan serta membuat berbagai rancangan yang dapat membawa keuntungan dan mencegah kerugian bagi pihaknya. Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan mempelajari dan menerapkan berbagai ilmu matematika. Ilmu matematika tersebut misalnya teori peluang, statistika, matematika keuangan, investasi, serta pemrograman komputer. Para calon aktuaris akan melewati ujian sertifikasi terlebih dahulu untuk mengukur kemampuannya mengenai ilmu matematika yang telah dipelajari.
Lalu, apa kabar dan keadaan profesi aktuaris di Indonesia? Berdasarkan pernyataan Rianto Ahmadi Djojosugito selaku Ketua Umum PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia), sekitar enam puluh persen aktuaris dari 399 anggota PAI bekerja di perusahaan asuransi jiwa Indonesia pada awal tahun 2016. Akibatnya, tidak aneh jika aktuaris memang lebih dikenal di bidang asuransi, terutama di bagian asuransi jiwa. Hal ini wajar terjadi karena perusahaan asuransi memang membutuhkan tenaga kerja aktuaris, misalnya untuk merancang premi. Namun faktanya, peran aktuaris tidaklah terbatas hanya berada di perusahaan asuransi saja. Salah satu peran aktuaris yang kiranya dapat dimanfaatkan oleh perusahaan di luar bidang asuransi adalah keahliannya menghitung ekspetasi hasil investasi yang akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan teori peluang untuk menghitung kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa di masa depan, aktuaris pun dapat menganalisis serta melakukan asumsi mengenai kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Contohnya adalah hasil investasi saham yang akan dilakukan oleh perusahaannya. Aktuaris akan mengumpulkan dan menganalisis data-data statistik mengenai kinerja dari perusahaan yang akan diinvestasi, misalnya perkembangan serta penghasilan perusahaan tersebut setiap tahunnya. Setelah mendapatkan hasilnya, aktuaris akan melaporkannya kepada badan eksekutif perusahaan dan ikut serta memberikan saran mengenai keputusan investasi saham, apakah akan dilakukan? Dari peran penting inilah, ada baiknya jika setiap perusahaan memiliki seorang aktuaris yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi saham tersebut.
Peran aktuaris memang krusial di bidang asuransi. Selain membutuhkan kemampuannya, setiap perusahaan asuransi di Indonesia sudah diwajibkan untuk memiliki sekurang-kurangnya satu aktuaris sehingga kebutuhannya diutamakan. Untungnya, Fauzi Arfan selaku Ketua PAI pada tahun 2019 mengatakan bahwa jumlah tenaga kerja aktuaris di Indonesia sudah cukup memenuhi kebutuhan Indonesia, yaitu sebanyak 652 tenaga kerja aktuaris. Tak hanya perusahaan asuransi, keahlian aktuaris juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lain untuk mengetahui investasi saham yang akan terjadi. Oleh karena itu, penulis berharap orang-orang dapat menghapus pemikiran bahwa aktuaris hanya dapat bekerja di bidang asuransi saja. Penulis merasa ada baiknya jika dilakukan sosialisasi mengenai profesi aktuaris oleh organisasi aktuaria, seperti PAI. Dengan demikian, peran aktuaris pun dapat semakin dikenal sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal di berbagai perusahaan.
ADVERTISEMENT
Referensi
Achsani, Noer Azam. 1998. AKTUARIS Catatan tentang Profesi bagi Matematikawan dan Statistikawan. Forum Statistika dan Komputasi. 3/1. p. 7-9. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/26063/Noer%20Azam%20Achsani_RK.pdf?sequence=1&isAllowed=y. Diakses 5 Januari 2022.
Hana, Oktaviano DB. 2016. JUMLAH AKTUARIS MINIM, Bukti Ketidaksiapan Arungi MEA. https://finansial.bisnis.com/read/20160126/215/513113/jumlah-akturis-minim-bukti-ketidaksiapan-arungi-mea. Diakses 5 Januari 2022.
Hana, Oktaviano DB. 2019. Pasokan Aktuaris Asuransi Cukup. https://finansial.bisnis.com/read/20190612/215/933099/pasokan-aktuaris-asuransi-cukup. Diakses 5 Januari 2022.