Konten dari Pengguna

Bertarung Melawan Buzzer dalam Pemilu 2024

Catur Hindarso
Saya adalah mahasiswa ilmu politik universitas Islam negeri sunan Ampel Surabaya
18 November 2024 17:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Catur Hindarso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 ilustrasi  buzzer: sumber (https://www.shutterstock.com/id/image-photo/internet-wifi-fast-connect-concept-man-2510337461)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi buzzer: sumber (https://www.shutterstock.com/id/image-photo/internet-wifi-fast-connect-concept-man-2510337461)
ADVERTISEMENT
Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi suatu negara. Dikarenakan pemilu adalah salah satu instrumen penting dalam negara yang menggunakan sistem demokrasi. Pemilu adalah saat di mana rakyat memilih wakil-wakilnya untuk mewakili kepentingan mereka di tingkat pemerintahan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fenomena buzzer politik semakin marak dan menjadi tantangan serius dalam pemilu. Buzzer politik adalah individu atau kelompok yang aktif menyebarkan pesan politik di media sosial dengan tujuan mempengaruhi opini publik. Mereka sering menggunakan strategi manipulatif atau menyebarkan disinformasi untuk mencapai tujuan politik tertentu. Fenomena ini semakin memprihatinkan karena dapat mempengaruhi integritas dan kejujuran dalam kontestasi pemilu yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Pada Pemilu 2024 yang akan datang, bertarung melawan buzzer politik menjadi salah satu tantangan yang perlu dihadapi. Bagaimana strategi yang dapat digunakan untuk melawan buzzer politik dan menjaga integritas pemilu?Pertama, penting untuk meningkatkan literasi digital dan kritis masyarakat. Dalam era informasi yang begitu cepat dan mudah diakses, masyarakat harus memiliki kemampuan untuk memilah informasi yang benar dan tidak. Dengan meningkatkan literasi digital, masyarakat dapat lebih waspada terhadap penyebaran disinformasi yang dilakukan oleh buzzer politik tetapi banyak masyarakat dari golongan orang tua yang masih belum paham akan media sosial,jangankan membedakan informasi palsu atau tidak meraka masih banyak yang kebingunan untuk mengoprasikan media sosial,jadi kita dari generasi Z harus membantu untuk memberikan pengarahan keapada orang tua kita agar tidak termakan isu- isu yang dibuat oleh buzzer. Buzzer sangat pintar untuk mengambil peluang dari media sosial karna dimedia sosial banyak sekali kondeksi,mulai dari kalangan mudah hingga generasi boomer tetapi mereka lebih berfokus untuk mengincar kalangan mudah dan kalangan dimana kalangan mudah masih belum punyak dasaran tentang politik dan rentang dipengaruhi sedangkan kalangan tua mereka tidak bisa memberdahkan mana fenomena atau isu yang benera maupun yang salah .
ADVERTISEMENT
Kedua, Peran lembaga pemantau pemilu seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawasl) sangatlah penting. Lembaga Bawaslu harus mempunyai keterampilan dan sumber informasi yang memadai untuk memantau dan untuk memutuskan mengambil tindakan terhadap preman politik yang melakukan kecurangan pemilu. Lebih lanjut, Bawaslu harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya disinformasi dan pentingnya memilih berdasarkan informasi yang akurat. Bawaslu harus sering- sering mengecek media sosial agar tau informasi- informasi yang sedang beredar dikalangan masyarat ini benar tau salah,terlepas dari itu bawaslu harus menjadi pelidungan bagi masyarakat agar tidak terjerat opni palsu. Seharusnya bawaslu memiliki siber untuk mengontrol aksis buzzer agar tidak menjerumuskan masyarakat.
Dalam hal ini partai politik juga memiliki peran penting dalam melawan buzzer politik. Partai politik harus mengedepankan komunikasi yang jujur dan transparan kepada masyarakat. Mereka harus fokus pada gagasan dan program kerja yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan sekadar menyerang lawan politik dengan narasi yang tidak benar. Akan tetapi banyak sekali partai yang mengukiti kualisi berlomba lomba untuk menjatuhkan lawannya melalui buzzer,agar calon yang diususng dapat menang dalam pemilian umum.
ADVERTISEMENT
Selain upaya dari lembaga badan pengawas pemilu dan partai politik, peran individu juga sangat penting dalam melawan buzzer politik. Setiap individu harus menjadi konsumen informasi yang cerdas. Sebelum membagikan informasi di media sosial, penting untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut. Jangan terjebak dalam penyebaran disinformasi yang dilakukan oleh buzzer politik. Selain itu, individu juga dapat berperan aktif dengan menyebarkan informasi yang benar dan positif di media sosial. Dengan menyebarkan informasi yang akurat dan bermanfaat, kita dapat membantu masyarakat untuk menghadapi penyebaran disinformasi oleh buzzer politik. Dizam sekarang terdapat banyak sekali selebgram yang menjadi buzzer dikarenakan gajinya begitu fantasi,oleh sebeb itu banay selebgram yang ingin menjadi buzzer.
Adapun pihak yang sangat penting utnuk meminimalisir kecurangan dalam kontestasi pemilu yakni dewan kehormatan penyelanggaraan pemilu(DKPP),Tugas dari DKPP sendiri untuk mengawasi kenerja dari KPU dan BAWASLU,agar tidak melenceng dari kode etik pemilu dan juga untuk menjalankan pemilu agar lebih baik. Dalam UU ITE No. 11 Tahun 2008 diundangkan pada 21 April 2008 dan diperbarui dengan UU No. 19 Tahun 2016. UU ini memberikan kerangka hukum untuk transaksi elektronik dan informasi yang disampaikan melalui media elektronik. Dari uu tersebut, pmerinta menginginkan masyarakat untuk selalu berhati- hati dalam menyebarkan infomasi.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, kerja sama antara pemerintah, lembaga pengawas pemilu, partai politik, dan masyarakat sangat penting dalam melawan buzzer politik. Melalui kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat. Dalam menghadapi pemilu 2024, bertarung melawan buzzer politik adalah tantangan yang harus dihadapi bersama. Dengan meningkatkan literasi digital, peran lembaga pengawas pemilu, partai politik, individu, dan kerja sama yang baik, kita dapat menjaga integritas pemilu dan menghadapi penyebaran disinformasi yang dilakukan oleh buzzer politik.
Dalam hal ini literasi digital sangat penting dalam menciptakan ruang diskusi politik yang positif sehingga masyarakat menjadi terarah dan teredukasi . penting bagi kita untuk saling mengingatkan akan bahaya dalam menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Peran generasi Z sangat signifikan untuk meminimalisir ketegangan atau polarisasi yang tercipta di diskusi politik dalam ranah media sosial , di tengah hiruk pikuk postingan yang berkaitan dengan pemilu generasi z harus membekali diri dengan pengetahuan politik dan komunikasi untuk menjadi agensi yang merubah pola pikir masyarakat generasi boomer , tentu hal yang kita harapkan yakni tidak adanya perselisihan di grup whatsapp keluarga dikarenakan pandangan politik yang berbeda.Selain itu lembaga terkait juga berperan aktif dalam mengatur jalannya pemilu agar berlangsung kondusif
ADVERTISEMENT