Oso Berkomitmen Jaga Reformasi 98

CEKO
Doyan Meprovokasi
Konten dari Pengguna
13 Mei 2017 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CEKO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Reformasi itu merupakan buah dari Gerakan Mahasiswa 1998, saya ada bersama Angkatan 1998,” kata Ketua Umum Partai HANURA Oesman Sapta Odang. Ihwalnya bermula saat Sidang Umum MPR RI hasil Pemilu 1999. Saat ribuan demonstran yang dipimpin para pelaku sejarah Gerakan Mahasiswa 1998 memenuhi jalan sepanjang kawasan Taman Ria Senayan hingga gerbang Gedung DPR-MPR RI untuk menuntut perubahan. Politisi yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD RI) 2017-2019 bercerita, bahwa hanya ia dan beberapa pimpinan MPR RI saja yang berani menemui para demonstran.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan Oesman Sapta Odang kepada Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Rumah Gerakan 98 yang melakukan silaturakhmi “Merawat Kebangsaan” ke kediaman Ketua Umum Partai HANURA, Rabu 10 Mei 2017. Dalam pertemuan ini, Oesman Sapta Odang didampingi Ketua DPP Partai HANURA Bidang Organisasi Benny Rhamdani, yang juga Waketum DPN Rumah Gerakan 98 bidang Otonomi Daerah.
Oesman Sapta Odang melanjutkan, saat itu ia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR-RI Periode 1999-2004. Di hadapan ribuan demonstran ia mengatakan dalam posisi yang sama dengan aktivis 1998. “Reformasi ini merupakan hasil Gerakan Mahasiswa Angkatan 1998, tapi seperti tuntutan kalian, saya heran kenapa jumlah kalian yang sebanyak ini tak membuat yang di dalam berubah,” kata Ketua DPD RI ini, menceritakan dialognya di hadapan massa aksi, yang memicu mundurnya Presiden BJ. Habibie dari bursa pencalonan Presiden.
ADVERTISEMENT
Politisi kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 18 Agustus 1950 ini menambahkan, Gerakan Mahasiswa 1998 sudah mendobrak sistem yang memang harus direformasi. “Tapi kenapa para aktivis 1998 tidak terjun ke dunia politik untuk turut mengarahkan jalannya reformasi? Ini sangat disayangkan,” ungkap politisi yang populer dengan panggilan OSO.
Rombongan silaturakhmi “Merawat Kebangsaan” kepada OSO dipimpin oleh Ketua Umum DPN Rumah Gerakan 98, Bernard Ali Mumbang Haloho, yang didampingi Sayed Junaidi Rizaldi (Sekjen), dan Hengky Irawan (Bendahara Umum), serta para wakil ketua umum, ketua bidang, ketua departemen, dan anggota.
Dalam silaturakhmi yang berlangsung akrab tersebut, Bernard AMH memperkenalkan satu persatu pengurus yang hadir. “Proses pembentukan ormas Rumah Gerakan 98 melalui proses yang panjang. Butuh waktu belasan tahun hingga para mantan Pimpinan Aktivis Gerakan Mahasiswa 1998 memiliki kebutuhan sama untuk mengikatkan diri ke dalam ormas pasca mahasiswa,” terang Bernard AMH kepada OSO.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Bernard menyatakan kepada OSO, bahwa DPN Rumah Gerakan 98 bervisi luhur. “Visi Rumah Gerakan 98 adalah Indonesia yang Merdeka, Berdaulat, Bersatu, Adil dan Makmur,” kata Ketua Umum DPN Rumah Gerakan 98.
Bernard menjelaskan kepada OSO bahwa misi organ yang dipimpinnya adalah mewujudkan Trisakti Bung Karno: Berdaulat di bidang Politik, Berdikari di bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di bidang Kebudayaan.
“Melihat perkembangan situasi politik dalam negeri, dan internasional yang dipengaruhi fundamentalisme pasar dan agama, kami terpanggil untuk menjaga eksistensi Negara Kebangsaan Indonesia. Karena itu kami memutuskan “Merawat Kebangsaan” sebagai platform ormas DPN Rumah Gerakan 98. Kami juga menolak oligharki kekuasaan yang dapat merongrong masa depan Indonesia, sehingga mendukung pemerintahan yang sah saat ini merupakan keniscayaan,” jelas Bernard AMH.
ADVERTISEMENT
“Rumah Gerakan 98 berada di garis Kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dan hari ini di sekitar Presiden Jokowi banyak “Sengkuni” yang masih setengah hati mendukung pemerintahan yang sah ini,” kata Sekjend Rumah Gerakan 98 Sayed Junaidi Rizaldi, menegaskan.
Aktivis yang akrab dengan nama panggilan Pak Cik ini menjelaskan, bahwa Rumah Gerakan 98 mendukung Jokowi karena tidak memiliki beban masa lalu. “Jokowi itu anak kandung reformasi. Kehidupan masa lalunya bersih dari skandal korupsi, kolusi, dan nepotisme maupun kejahatan HAM,” terang Sayed.
OSO menanggapi paparan visi, misi, platform dan sikap DPN Rumah Gerakan 98. “Sikap tersebut baik sebagai generasi yang mencintai bangsa dan negaranya. Apalagi infiltrasi sudah terjadi dari luar maupun dalam. Contoh dari luar itu perkembangan medsos yang mengkhawatirkan. Kabar salah bisa jadi benar, dan yang benar bisa dibuat jadi salah. Serangan dari luar termasuk narkoba. Narkoba telah banyak memakan korban dari kalangan generasi muda. Dengan menjaga keselamatan Negara Republik Indonesia, maka Rumah Gerakan 98 tidak akan sedikitpun merasa ragu, apalagi takut dalam memperjuangkan visi, misi dan sikapnya,” kata OSO.
ADVERTISEMENT
Di akhir pertemuan tersebut, politisi yang menjadi Wakil Ketua MPR-RI 2014-2019 tersebut, memberi saran agar DPN Rumah Gerakan 98 mengadopsi “5 S” dalam menjalankan organisasi. Kelimanya adalah: Strategi, Struktur, Skill, Sistem, Speed dan Target. OSO memaparkan satu persatu aplikasi manajemen “5 S” tersebut. “Dalam hal struktur misalnya, jangan sampai mengisi dengan sembarangan orang. Struktur itu harus diisi dengan orang-orang yang memiliki kapasitas dalam menjalankan fungsinya, termasuk skill. Itu dibutuhkan sebab struktur harus memiliki berbagai komponen yang mampu menyalurkan perintah dan menyampaikan laporan dengan benar untuk mencapai tujuan organisasi,” papar OSO.