Konten dari Pengguna

Peran Bimbingan Konseling: Krisis Identitas Di Kalangan Remaja

cecilia meilany saputri
Mahasiswi Bimbingan Konseling Universitas Sebelas Maret
30 Oktober 2024 14:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari cecilia meilany saputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kebingumgan (sumber: https://pixabay.com/id/photos/anak-laki-laki-anak-bingung-orang-61171/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebingumgan (sumber: https://pixabay.com/id/photos/anak-laki-laki-anak-bingung-orang-61171/)
ADVERTISEMENT
Krisis identitas merupakan pengalaman umum yang dialami oleh banyak remaja di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di tengah perubahan sosial dan teknologi yang cepat, banyak remaja merasa bingung tentang siapa diri mereka sebenarnya. Menurut studi dari Lembaga Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2022, sekitar 60% remaja di Indonesia mengaku merasa bingung tentang identitas mereka. Tekanan dari lingkungan, seperti harapan orang tua, pertemanan, dan media sosial, sering kali memperburuk situasi ini. Di sinilah peran bimbingan konseling sangat penting untuk membantu remaja menemukan jati diri mereka dengan cara yang aman dan mendukung.
ADVERTISEMENT
Menurut pandangan saya, krisis identitas bukanlah masalah sepele ini merupakan isu yang perlu ditangani dengan serius. Remaja yang tidak mendapatkan dukungan yang tepat dapat merasa kurang percaya diri dan terasingkan dari teman-teman mereka. Bimbingan konseling memainkan peran penting dalam membantu mereka mengatasi kebingungan ini. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, sekitar 30% remaja mengalami masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan krisis identitas, seperti depresi dan kecemasan. Penelitian lebih lanjut oleh Universitas Indonesia menunjukkan bahwa remaja yang terlibat dalam program bimbingan konseling memiliki 40% kemungkinan lebih tinggi untuk memahami diri mereka dengan lebih baik dan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa kehadiran bimbingan konseling dapat memberikan dampak positif dalam proses penemuan identitas diri remaja.
ADVERTISEMENT
Bimbingan konseling memberikan ruang aman bagi remaja untuk berbagi perasaan dan pertanyaan yang mereka hadapi. Dalam sesi konseling, konselor bertindak sebagai pendengar yang baik, membantu remaja mengenali dan memahami emosi mereka. Diskusi tentang nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup membantu remaja memahami siapa mereka. Di era media sosial yang penuh tekanan, bimbingan konseling juga memberikan tips untuk membangun ketahanan mental, membantu remaja mengatasi dampak negatif dari perbandingan sosial.
Selain membantu remaja menemukan identitas, saya melihat bimbingan konseling membekali mereka dengan keterampilan untuk menghadapi tekanan dari teman sebaya dan masyarakat. Penelitian oleh Lembaga Psikologi Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa remaja yang menerima dukungan dari konselor lebih mampu menghadapi tekanan sosial. Data menunjukkan bahwa 75% remaja yang mengikuti program konseling merasa lebih kuat dalam menghadapi perundungan dan tekanan dari teman sebaya. Ini menegaskan betapa pentingnya dukungan konselor dalam membangun ketahanan mental.
ADVERTISEMENT
Dengan keterampilan yang diajarkan dalam bimbingan konseling, remaja bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan diri mereka. Bimbingan konseling berfungsi sebagai teman dan mentor, membantu remaja memahami diri mereka dengan lebih baik dan mengurangi perasaan terasing. Proses ini bukan hanya penyembuhan, tetapi juga peluang untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Penting bagi sekolah dan orang tua untuk menyadari betapa berharganya peran bimbingan konseling dalam mendukung remaja. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, kita dapat membantu generasi muda tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan siap menghadapi tantangan hidup. Mari bersama-sama menjadikan bimbingan konseling sebagai bagian penting dari pendidikan, agar mereka dapat melangkah dengan percaya diri menuju masa depan yang lebih cerah.
ADVERTISEMENT
Disusun oleh: Cecilia Meilany Saputri dan Prof. Dr. Andayani, M.Pd.