Terjebak di Toxic Productivity: Aku Harus Apa?

Ceicilia
Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2023 5:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ceicilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam era sekarang tentunya seringkali orang mengejar produktivitas mereka hingga pada batas yang tidak sehat. Pikiran seseorang tentunya dapat keliru ketika ingin mengembangkan dirinya sehingga ketika dia merasa gagal terhadap apa yang dilakukannya, maka ia merasa tidak produktif dan merasa bersalah.
ADVERTISEMENT

Toxic Productivity: Berbahaya Bagi Kesehatan Mental?

Sumber: pexels.com
Seperti yang kita ketahui, toxic productivity berarti menggambarkan sikap obsesif kita terhadap produktivitas yang berlebihan dan ini tentunya dapat membuat kita tidak pernah merasa sampai pada titik kepuasan kita. Kita selalu merasa terus-menerus bersalah ketika kita tidak melalukan pekerjaan apapun.
Perlu dikhawatirkan terkait hal ini karena seseorang yang terjebak dalam toxic productivity akan merasa terbebani dan tidak berani untuk mengambil suatu kesalahan. Bahkan ia ingin selalu merasa bahwa dirinya ingin selalu berhasil secara terus menerus. Maka hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental kita.

Belajar Untuk Berkata Tidak dapat Mengatasi Toxic Productivity

Sumber: pexels.com
Dengan kita belajar untuk berkata tidak maka ini dapat membantu kita menjaga keseimbangan yang baik antara kehidupan pribadi kita dengan pekerjaan. Hal ini juga dapat membantu kita terkait pencegahan untuk terjadi burnout. Dengan begitu ini dapat membuat kita menjadi lebih fokus pada pekerjaan sehingga dapat menjadi lebih efektif dan berkualitas.
ADVERTISEMENT

Intropeksi Diri Sebagai Bentuk Mengatasi Toxic Productivity

Sumber: pexels.com
Agar kita dapat terlepas dari toxic productivity tentunya kita harus mengintropeksi apa saja yang telah kita lakukan dan kita juga harus mengetahui mengapa kita dapat terjebak dalam siklus ini. Hal ini tentunya dapat membantu kita menilai apakan tujuan kita itu sudah sesuai dengan keinginan kita atau belum. Selain itu juga ini dapat membantu kita untuk menetapkan mana yang menjadi prioritas dalam hidup kita dan kita dapat menjadi lebih enjoy ketika mengerjakan sesuatu.