Terlalu Perfeksionis Itu Tidak Baik

Ceicilia
Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2023 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ceicilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap orang tentunya ingin mencapai sesuatu yang terbaik bagi hidupnya. Keinginan untuk mencapai sesuatu yang baik dalam hidup kita tentunya merupakan hal yang positif. Namun, apabila kita hanya terlalu fokus pada tujuan kita dan kita terlalu perfeksionis tentunya ini akan mengganggu kesehatan kita. Perfeksionis memiliki dampak negatif yang serius terhadap kita, seperti gangguan kesehatan, emosional dan juga fisik dari seseorang.
ADVERTISEMENT
Di tengah tuntutan jaman sekarang yang semakin kompetitif dan dorongan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi tentunya seseorang merasa harus ingin menjadi yang terbaik. Dengan begitu kita harus mencapai keseimbangan untuk menuju sesuatu hal dengan baik dan tanpa adanya suatu hal yang tidak diinginkan.

Keseimbangan Dalam Mencapai Kesejahteraan

Sumber: pexels.com
Suatu hal yang membuat individu merasa perfeksionis dan merasa ingin menjadi paling baik adalah standar yang berada dalam lingkungan hidupnya tersebut tidak realistis. Seseorang dapat dikategorikan perfeksionis apabila seringkali mengharapkan hasil yang sempurna dalam segala hal. Mereka takut untuk gagal, mendapatkan hasil yang tidak sempurna dan tidak sesuai dengan ekspetasi. Tentunya dengan hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan stresy yang berlebihan disaat mereka merasa tidak mampu untuk mencapai sesuatu yang telah ditetapkan oleh pikiran mereka sendiri.
ADVERTISEMENT

Perfeksionis Memberikan Dampak Negatif Pada Hubungan Sosial

Sumber: pexels.com
Sikap perfeksionis ini tentunya dapat mempengaruhi hubungan sosial dengan orang lain. Kenapa tidak, seseorang yang terlalu mengharapkan kesempurnaan dari dirinya seringkali ia memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap orang lain juga. Ketika kerja sama dalam kelompok, ia seringkali merasa bahwa masukan-masukan dari anggota sekelompoknya kurang dan tidak sesuai dengan pikirannya sehingga melalui hal ini tentunya dapat menciptakan masalah dalam hubungan karena tidak semua orang bisa untuk memenuhi standar yang telah diberikan.

Efektif Mengatasi Kecendrungan Perfeksionis

Sumber: pexels.com
Tentunya yang dapat mengatasi hal ini adalah diri kita sendiri, kita harus mengalihkan fokus kita dari hasil yang sempurna ke proses dalam belajar dan berkembang. Terkadang seseorang perlu belajar dan gagal agar mereka dapat lebih memperbaiki pada berikutnya. Tentunya dengan begitu kita dapat memiliki peluang dalam belajar dan berkembang. Kegagalan tentunya bukan akhir dari segalanya, namun tetap menjadi bagian dalam perjalanan.
ADVERTISEMENT