Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Emas Kedua di Hari Ketiga Asian Paragames 2018
8 Oktober 2018 13:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari CekAja.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memasuki hari ketiga Asian Para Games 2018, Indonesia kembali mencatat tambahan perolehan medali emas. Kali ini, atlet tolak peluru putri Suparniyati meraih medali emas dengan tolakan sejauh 10,75 meter. Pada lomba yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (8/10), tolakan Suparniyati mengungguli peraih medali perak nomor ini atas nama Nikada Hiromi dari Jepang, dengan tolakan 10,51 meter.
ADVERTISEMENT
Sementara medali perunggu nomor ini diraih atlet Indonesia, Towa, yang melakukan tolakan sejauh 6,44 meter. Dengan tambahan 1 emas dan 1 perunggu itu, maka kontingen Indonesia hingga saat ini telah mengumpulkan 2 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Sebelumnya tim bulutangkis beregu putra Indonesia yang diperkuat oleh Fredy Setiawan, Hafidzh Briliansyah, Hary Susanto, dan Deva Anrimusthi telah mempersembahkan emas pertama bagi Indonesia, setelah menumbangkan perlawanan Malaysia 2-1, dalam pertandingan yang digelar di Istora GBK, Jakarta, Minggu kemarin.
Pecah Telor
Perolehan emas perdana dihasilkan oleh Tim bulutangkis beregu putra, yang terdiri atas Fredy Setiawan, Hafidzh Briliansyah, Hary Susanto, dan Deva Anrimusthi. Tim bulutangkis beregu putra itu tampil sebagai juara setelah mengandaskan perlawanan Tim Malaysia dengan skor 2-1, dalam pertandingan yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/10) siang.
ADVERTISEMENT
Pebulutangkis Fredy Setiawan mempersembahkan skor pertama bagi Indonesia setelah menumbangkan Muhammad Norhilmee 21-6, 21-12. Namun Malaysia menyamakan kedudukan melalui pasangan Cheah Liek/Hairul Saba yang mengalahkan pasangan Hary Susanto/Hafidzh Briliansyah dengan 10-21, 17-21.
Namun Deva Anrimusthi menjadi pahlawan Indonesia setelah menumbangkan perlawanan tunggal putra Malaysia, Mohammad Fariz Ahmad Azri 21-6, 21-12. Medali perunggu nomor ini diraih oleh India dan Thailand.
Sebelumnya pada acara pembukaan ajang Asian Paragames 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, atas nama seluruh rakyat Indonesia dirinya bangga menyambut kehadiran seluruh kontingen dari 43 negara peserta Asian Para Games 2018, yang digelar di Jakarta dan Bogor, 6-13 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
“Melalui Asian Para Games 2018 ini, kita ingin merayakan persaudaraan, kita ingin menunjukkan kegigihan dan perjuangan, dan kita ingin menjunjung tinggi kemanusiaan,” katanya.
Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Presiden Jokowi secara resmi membuka pesta olahraga atlet-atlet disabilitas dari negara-negara Asia itu dalam Asian Para Games 2018. Pada kesempatan ini, presiden turun dari kursinya menuju panggung untuk menerima pesan dari penyandang difabel Bulan Karunia Rudianti. Presiden kemudian melepaskan jasnya dan memakai perlengkapan memanah.
(Baca juga: Mengenal E-Sport, Olahraga Baru di Asian Games 2018! )
Selanjutnya Presiden, Bulan, dan Abdul Hamid (atlet panahan) memanah huruf D, I, dan S dari kata “disability” menjadi “ABILITY” sebagai simbol semangat keajaiban. Sebagaimana diketahui Asian Para Games 2018 ini diikuti oleh 3.000 atlet dari 43 negara di Asia. Para atlet tersebut akan berkompetisi dalam 18 cabang olahraga.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam upacara pembukaan itu antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Ibu Shinta Nuriyah Wahid, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-11 Boediono, Menko PMK Puan Maharani, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Menkominfo Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Menaker Hanif Dhakiri, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.